30.9 C
Jakarta
Friday, July 4, 2025
HomeLifestyleDoom Spending, Tren di Kalangan Milenial dan Gen Z

Doom Spending, Tren di Kalangan Milenial dan Gen Z

Date:

Related stories

Darurat! Gempa 5,5 M Guncang Tokara, Jepang—1.000 Lindu Panik

Lintas Fokus - Kepulauan Tokara di Prefektur Kagoshima, Jepang,...

Ngeri! Penembakan Massal River North Chicago Tewaskan 4

Lintas Fokus - (Penembakan Massal) Rabu malam yang biasanya...

Tragis! Diogo Jota Tewas Kecelakaan, Sepak Bola Berduka

Lintas Fokus - Liverpool dan para pencinta sepak bola di...

Drama Komisaris BUMN Fadil Imran: Antara Sinergi & Kontroversi

Lintas Fokus - Seluruh lini masa mendadak gaduh begitu...

Dokter Marwan Gugur: Serangan Israel Guncang Gaza

Lintas Fokus - Ledakan kembar di distrik Sheikh Ijlin,...
spot_imgspot_img

Kemajuanrakyat.co.id – Akhir-akhir ini diketahui Doom Spending sedang ngetren di kalangan milenial maupun gen z.

Fenomena “doom spending” atau pengeluaran yang tidak terkendali menjadi salah satu penyebab utama dari ancaman ini.

Doom Spending, Tren di Kalangan Milenial dan Gen Z
Ilustrasi para milenial dan gen z Doom Spending

Kita ketahui bersama, di tengah tekanan ekonomi dan ketidakpastian masa depan, kebiasaan belanja impulsif ini semakin marak terjadi saat ini.

Dimana perilaku berbelanja tanpa berpikir secara berlebihan sebagai cara untuk mengatasi perasaan pesimis terhadap kondisi ekonomi dan masa depan mereka.

Fenomena doom spending pertama kali disoroti oleh Profesor Kebijakan dan Manajemen Kesehatan City University of New York, Bruce Y Lee.

Didalam artikel yang diterbitkan oleh Psychology Today, Bruce Y Lee menjelaskan bahwa fenomena doom spending sering terjadi ketika seseorang merasa tertekan. Terlebih lagi pada situasi yang memprihatinkan, antara lain kekacauan politik di America Serikat, perubahan iklim yang semakin parah, dan ketidakpastian masa depan.

Doom Spending, Tren di Kalangan Milenial dan Gen Z
Ilustrasi Doom Spending perilaku berbelanja berlebihan

Baca juga; Mengenang Fakta Sejarah G30S PKI, Teori dan Konspirasi

Hal inilah yang mengakibatkan orang-orang mencari pelarian dengan membeli barang-barang yang mereka inginkan sebagai upaya menenangkan diri.

Namun, ternyata perilaku ini tidak hanya terjadi di Amerika Serikat saja, melainkan juga telah meluas ke berbagai belahan dunia.

Survei Keamanan Finansial International Your Money, mengungkapkan bahwa hanya 36,5% orang dewasa di seluruh dunia merasa lebih baik secara finansial dibandingkan orang tua mereka. Sebaliknya, ada 42,8% merasa kondisi keuangan mereka justru lebih buruk.

Disisi lain, staf khusus Presiden bidang ekonomi Arif Budimanta buka suara soal pendapat pakar yang menyebutkan generasi milenial dan gen z diprediksi miskin gegara tren ini.

Arif sendiri menilai, laporan itu masih merupakan proyeksi. Dia juga yakin gen z dan milenial bisa mengelolah keuangan dengan baik dan bertanggung jawab.

“Dari saya memiliki keyakinan Gen z dan juga milenial itu, kan, pendidikannya baik. Mereka lebih accountable (bertanggung jawab), ya, dalam mengelola pengeluaran,” kata Budi di Banyuwangi, Jumat (27/9).

Sedangkan Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koodinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Nur Budi Handayani punya penilaian tak jauh beda.

Budi mengatakan, tren ini terkait dengan pola gaya hidup Gen z dan Milenial. Meski begitu, Budi yakin generasi itu melek literasi keuangan dan akan memperhitungkan masa tua mereka.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here