Lintas Fokus – Derby della Madonnina tidak pernah sekadar soal gengsi. Musim 2025-2026, laga Inter vs Milan terasa jauh lebih berat karena keduanya sama-sama berada di papan atas klasemen. Pertandingan di Stadion Giuseppe Meazza atau San Siro pada 23 November 2025 malam waktu setempat, yang berarti sekitar pukul 02.45 WIB untuk penonton Indonesia, mempertemukan pemuncak klasemen melawan tim peringkat ketiga yang hanya terpaut dua poin di tabel Serie A.
Inter datang dengan status pemimpin liga setelah mengumpulkan sekitar 24 poin dari 11 pertandingan, menjadi salah satu tim tersubur di Italia musim ini. Berbeda tipis, Milan membuntuti dengan 22 poin dan catatan tak terkalahkan yang panjang di liga, sehingga kemenangan akan langsung menggeser peta persaingan Scudetto. Pertemuan Inter vs Milan kali ini bukan hanya soal siapa yang berkuasa di kota, tetapi juga siapa yang mengambil langkah besar menuju gelar musim ini.
Atmosfer di kota Milan sudah terasa sejak beberapa hari sebelum laga. Tiket terjual habis, dan media Italia menyebut potensi laga ini sebagai salah satu pertandingan dengan pemasukan tiket terbesar dalam sejarah Serie A, dengan estimasi pendapatan mencapai beberapa juta euro. San Siro kembali menjadi panggung utama, di mana ribuan tifosi biru-hitam dan merah-hitam akan membelah stadion dua warna dan dua suara.
Inter vs Milan dan Pertaruhan Puncak Klasemen
Secara statistik, neraca masih sedikit condong ke Inter. Dalam rekor pertemuan resmi, Inter unggul tipis atas Milan dalam jumlah kemenangan, dan dalam beberapa musim terakhir mereka kerap tampil lebih stabil di kompetisi domestik. Musim ini tren tersebut berlanjut. Lini serang Inter menjadi salah satu yang paling tajam di Serie A, baik dari segi jumlah gol maupun dominasi penguasaan bola.
Kehadiran Lautaro Martinez sebagai ujung tombak masih menjadi faktor pembeda. Penyerang Argentina ini berulang kali membuktikan diri sebagai pemain yang gemar mencetak gol dalam derby, dan beberapa media internasional menempatkannya sebagai kandidat kuat pencetak gol pertama di laga ini berdasarkan performa dan tren produktivitas musim berjalan. Didukung penyerang seperti Marcus Thuram dan gelandang kreatif Hakan Calhanoglu, Inter memiliki banyak sumber gol dari berbagai zona.
Di sisi lain, Milan datang dengan bekal tak terkalahkan sekitar 10 hingga 11 laga beruntun di Serie A. Perubahan pendekatan permainan membuat Rossoneri tampil lebih seimbang. Lini belakang terlihat lebih kokoh dengan kombinasi bek tengah yang disiplin, sementara di depan duet Rafael Leao dan Christian Pulisic memberikan ancaman dari kedua sisi sayap. Ketika Inter vs Milan berlangsung, kekuatan utama Milan kemungkinan berasal dari serangan balik cepat dan eksploitasi ruang di belakang wing-back Inter.
Menariknya, agregasi berbagai rumah taruhan internasional menempatkan Inter sebagai favorit dengan peluang kemenangan sekitar 46 sampai 52 persen, sedangkan Milan berada di kisaran 24 sampai 26 persen, dan sisanya peluang imbang. Artinya, pasar menilai Inter sedikit lebih unggul, namun tetap mengakui potensi kejutan dari Milan.
Taktik, Form Terkini, dan Faktor Penentu
Secara taktik, Inter masih mengandalkan formasi tiga bek dengan wing-back agresif yang naik turun sepanjang pertandingan. Di sayap kiri, Federico Dimarco menjadi salah satu senjata utama berkat kemampuan umpan silang dan bola matinya. Di tengah, kombinasi Nicolò Barella dan Hakan Calhanoglu menjaga ritme, mengatur sirkulasi bola, dan menjadi ancaman lewat tembakan jarak jauh. Derby Inter vs Milan akan sangat bergantung pada seberapa leluasa lini kedua Inter mengendalikan tempo.
Milan punya jawaban berbeda. Rossoneri cenderung bermain lebih kompak dengan blok pertahanan yang tidak terlalu tinggi, menunggu momen yang tepat untuk menekan dan memotong aliran bola. Adrien Rabiot, yang menjadi salah satu rekrutan penting, menambah pengalaman dan tenaga di lini tengah. Dengan keberadaan Leao dan Pulisic, Milan akan berusaha menyerang melalui sayap, memaksa bek Inter melebar dan membuka ruang bagi gelandang yang datang dari lini kedua.
Faktor lain yang tidak boleh dilupakan adalah bola mati. Inter selama ini dikenal berbahaya dari situasi corner dan free kick, terutama ketika bek seperti Alessandro Bastoni dan Bisseck naik membantu serangan. Di sisi Milan, variasi eksekutor bola mati memberi fleksibilitas, mulai dari kaki kiri Leao sampai spesialis sepakan jarak jauh di lini tengah. Dalam laga ketat seperti Inter vs Milan, satu momen bola mati bisa menjadi pembeda.
Wajib Tahu:
Derby Inter vs Milan kali ini diprediksi menjadi salah satu laga dengan pemasukan tiket terbesar dalam sejarah Serie A, seiring status keduanya sebagai pemilik bersama Stadion San Siro dan ketatnya persaingan di papan atas.
Prediksi Skor, Skenario Laga, dan Peluang Taruhan
Dari sisi psikologis, Inter mempunyai kepercayaan diri tinggi berkat performa bagus di liga dan kompetisi Eropa. Beberapa kemenangan dramatis, termasuk hasil positif atas Verona yang diraih lewat gol bunuh diri lawan di menit akhir, menunjukkan kemampuan mereka menjaga konsentrasi sampai peluit akhir. Pola serupa bisa muncul lagi ketika Inter vs Milan berjalan ketat, terutama di babak kedua saat intensitas mulai naik.
Milan tidak kalah percaya diri. Rekor tak terkalahkan yang panjang, ditambah pengalaman beberapa pemain yang sudah merasakan pahit-manisnya Derby della Madonnina, membuat mereka tidak akan gentar menghadapi tekanan suporter Inter. Pelatih Milan menegaskan target realistis berupa finis di zona Liga Champions, tetapi kemenangan di derby akan menjadi dorongan moral besar sekaligus sinyal serius dalam perburuan gelar.
Dari perspektif taruhan, banyak analis internasional merekomendasikan dua pilihan utama. Pertama, kemenangan Inter dengan margin tipis, didorong oleh lini serang yang lebih tajam dan kedalaman skuad yang lebih lengkap. Kedua, opsi kedua tim sama-sama mencetak gol mengingat karakter menyerang kedua klub dan fakta bahwa Milan juga memiliki statistik gol yang solid musim ini.
Jika melihat tren peluang dan performa terkini, prediksi skor yang cukup realistis adalah kemenangan Inter 2-1. Inter punya cukup senjata untuk mencetak gol lebih dari sekali, sementara Milan nyaris selalu menemukan cara menjebol gawang lawan dalam rentang beberapa pekan terakhir. Dengan kata lain, skenario di mana Inter vs Milan berjalan terbuka dan saling menyerang sangat mungkin terjadi, terutama jika gol cepat tercipta di awal laga.
Namun, derby selalu penuh kejutan. Tekanan mental, kartu kuning cepat, atau keputusan taktis kecil bisa mengubah jalannya pertandingan. Satu kesalahan koordinasi di lini belakang atau kehilangan bola di area berbahaya dapat mengubah arah hasil. Bagi penonton netral, hal ini justru menjadi alasan utama untuk tidak melewatkan pertandingan Inter vs Milan, karena drama kerap lahir dari detail-detail kecil yang tidak bisa sepenuhnya diprediksi angka statistik.
Bagi penikmat sepak bola di Indonesia, laga dini hari ini layak masuk jadwal wajib tonton. Selain menghadirkan rivalitas klasik, Derby della Madonnina musim ini memadukan tarik-menarik taktik modern, deretan bintang kelas dunia, serta konsekuensi langsung terhadap puncak klasemen. Apa pun hasil akhirnya, duel Inter vs Milan di San Siro berpotensi menjadi salah satu pertandingan paling berkesan di musim 2025-2026, baik bagi tifosi kedua kubu maupun penggemar netral yang hanya ingin menikmati sepak bola level tertinggi.
Sumber: Talksport