Lintas Fokus – Xiaomi kembali memicu persaingan kelas atas. Menjelang peluncuran akhir September di Tiongkok, Xiaomi 17 Pro dan Xiaomi 17 Pro Max sudah dibuka pra-pemesanan dan resmi diteaser perusahaan, lengkap dengan fitur paling nyentrik tahun ini: Magic Back Screen, layar sekunder aktif di punggung ponsel yang bisa menampilkan widget, kontrol musik, hingga jadi viewfinder selfie memakai kamera belakang Leica. Pabrikan juga menegaskan kedua model Pro mengusung Snapdragon 8 Elite Gen 5, chipset andalan generasi terbaru. Dari bocoran dan materi resmi yang beredar, gambaran spesifikasi inti mulai solid, termasuk ukuran layar, konfigurasi kamera, sampai kapasitas baterai yang tidak main-main.
Spesifikasi Inti dan Fitur Kunci yang Paling Penting Diketahui
Dari sisi dapur pacu, seluruh lini 17 dipastikan memakai Snapdragon 8 Elite Gen 5. Listing Geekbench memotret Xiaomi 17 Pro dengan RAM hingga 16 GB dan GPU Adreno generasi baru, mempertegas positioning sebagai flagship performa. Sementara itu, teaser resmi dan video demo memperlihatkan Magic Back Screen bukan gimmick: panel belakang ini bisa menjalankan widget stopwatch, menampilkan notifikasi, mengatur pemutar musik, bahkan mengambil panggilan, sehingga membuka skenario penggunaan saat ponsel diletakkan telungkup. Dengan pendekatan ini, Xiaomi melanjutkan ide layar belakang ala Mi 11 Ultra, namun kini lebih luas dan fungsional.
Di sisi desain, rangka bersisi datar dengan modul kamera besar yang menyatu dengan layar belakang membuat identitas visualnya langsung terbaca dari jauh. Teaser 9to5Google menegaskan layout kamera berada di area plateau yang sekaligus menjadi panel layar sekunder. Pendekatan ini menjadikan seri 17 Pro punya diferensiasi jelas dibanding flagship lain yang hanya menonjolkan lensa.
Xiaomi 17 Pro dan 17 Pro Max: Spesifikasi Utama yang Sudah Terungkap
Untuk tampilan, beberapa laporan menyebut Xiaomi 17 Pro mengusung layar sekitar 6,3 inci LTPO, sedangkan Xiaomi 17 Pro Max lebih besar sekitar 6,8–6,73 inci beresolusi 2K AMOLED. Pada sisi kamera, keduanya sama-sama membawa tiga sensor 50 MP bertanda Leica, dengan ultrawide setara 17 mm. Perbedaannya ada pada telefoto: Xiaomi 17 Pro dilaporkan memakai lensa periskop 5x dengan f/3.0 dan ekuivalen 115 mm, sementara Xiaomi 17 Pro Max disebut memakai bukaan f/2.6 sehingga berpotensi menangkap cahaya lebih banyak saat memotret jarak jauh.
Bagian baterai tidak kalah agresif. Beberapa sumber mengindikasikan Xiaomi 17 Pro membawa sekitar 6.300 mAh dengan pengisian cepat 100 W plus dukungan nirkabel, sedangkan Xiaomi 17 Pro Max dilaporkan menembus hingga 7.500 mAh. Ada pula listing ritel yang mencantumkan konfigurasi 6000 mAh dengan wired 90 W dan wireless 80 W untuk varian besar, sehingga kita bisa menanti konfirmasi final saat rilis resmi. Intinya, seri 17 menaikkan standar daya tahan tanpa mengorbankan kemampuan isi ulang kilat.
Untuk perangkat lunak, Xiaomi telah men-tease antarmuka yang memanfaatkan Magic Back Screen sebagai kanvas widget kontekstual. Pengalaman sehari-hari seperti pengecekan waktu, status penerbangan atau ride-hailing, dan kontrol musik tidak lagi mengharuskan menyalakan layar utama. Bagi pembuat konten, layar belakang ini praktis menjadi monitor framing saat merekam vlog atau selfie dengan kamera utama.
Kamera, Layar, dan Performa: Apa Artinya di Dunia Nyata
Kamera triple 50 MP dengan tuning Leica menandakan konsistensi Xiaomi pada warna, detail, dan karakteristik kontras khas Leica. Perbedaan bukaan telefoto antara Xiaomi 17 Pro dan Xiaomi 17 Pro Max punya implikasi nyata: lensa f/2.6 pada Pro Max secara teori lebih baik di cahaya temaram ketimbang f/3.0 pada Pro, terutama saat memotret pada level zoom optik 5x. Sementara itu, rumor kapasitas baterai yang besar berpadu efisiensi Snapdragon 8 Elite Gen 5, menawarkan kombinasi daya tahan dan performa AI on-device yang menjanjikan. Bila dikombinasikan dengan LTPO pada panel depan, refresh rate adaptif akan menekan konsumsi daya saat konten statis.
Bagian layar sekunder menjadi pembeda paling relevan. Berdasarkan demo, panel belakang bukan sekadar jam atau animasi. Ia bekerja sebagai layer interaksi kedua: dari widget produktivitas sederhana hingga penunjang fotografi. Untuk pengguna yang sering meletakkan ponsel menghadap meja, notifikasi cepat, progres timer, atau info boarding menjadi akses sekali lirik. Ini memberi alasan fungsional di balik desain yang berani, bukan sekadar kosmetik.
Dari perspektif pembelian, variasi RAM hingga 16 GB yang terlihat di tolok ukur awal mengisyaratkan opsi memori lapang untuk multitasking berat. Meski skor Geekbench awal tidak selalu mencerminkan kinerja harian, kombinasi CPU baru dan optimasi perangkat lunak biasanya matang beberapa pekan pascapeluncuran melalui pembaruan sistem. Karena itu, menanti update pertama setelah rilis massal bisa menjadi strategi bijak untuk pemburu stabilitas.
Wajib Tahu:
Peluncuran seri Xiaomi 17 dijadwalkan akhir September 2025 di Tiongkok, dan pra-pemesanan sudah dibuka. Xiaomi telah menegaskan keberadaan Magic Back Screen dan Snapdragon 8 Elite Gen 5 untuk model Pro dan Pro Max, sementara detail akhir seperti kapasitas baterai dan kecepatan isi ulang menunggu konfirmasi di panggung peluncuran.
Kesimpulan: Siapa Harus Memilih Pro, Siapa Layak Menimbang Pro Max
Bila Anda mengejar keseimbangan ukuran, bobot, dan kamera tele yang mumpuni, Xiaomi 17 Pro tampak sebagai compact flagship yang mudah digenggam tanpa mengorbankan fitur tingkat atas. Namun jika prioritas Anda adalah zoom jarak jauh yang lebih terang, baterai lebih jumbo, dan layar utama yang lebih lapang, Xiaomi 17 Pro Max logis jadi kandidat utama. Keduanya menawarkan keunikan Magic Back Screen yang, untuk pertama kalinya pada flagship non-foldable modern, menjadikan punggung ponsel sebagai kanvas fitur harian dan alat bantu kreator konten. Menjelang rilis resmi, itulah diferensiasi yang sulit disaingi kompetitor saat ini.
Sumber: Gadget360