31.6 C
Jakarta
Thursday, July 3, 2025
HomeBeritaGelombang Tragis di Debut: Dua Mahasiswa KKN UGM Gugur dalam Pengabdian

Gelombang Tragis di Debut: Dua Mahasiswa KKN UGM Gugur dalam Pengabdian

Date:

Related stories

Drama Komisaris BUMN Fadil Imran: Antara Sinergi & Kontroversi

Lintas Fokus - Seluruh lini masa mendadak gaduh begitu...

Dokter Marwan Gugur: Serangan Israel Guncang Gaza

Lintas Fokus - Ledakan kembar di distrik Sheikh Ijlin,...

Redmi Pad 2 Segera Hadir: Tablet 11 Inci Harga Bersahabat

Lintas Fokus - Pada pertengahan tahun, Xiaomi kembali mengguncang...

Malam Mencekam di Perairan Ketapang: KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

Lintas Fokus - Lampu pelabuhan Ketapang baru saja redup...

Kejatuhan Mendadak: Skandal Muhammad Rayyan Guncang Industri Hiburan

Lintas Fokus - Ketika nama Muhammad Rayyan Alkadrie pertama...
spot_imgspot_img

Lintas Fokus Sore 1 Juli 2025 mestinya menjadi perjalanan singkat antarpulau. Longboat yang mengangkut tujuh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama lima warga lokal menembus perairan antara Pulau Wearhu dan Ohoi Debut, Maluku Tenggara. Angin timur, yang sejak pagi bertiup lebih kencang dari biasa, mendadak memacu ombak setinggi 1,5 meter. Tubrukan gelombang dalam hitungan detik membalikkan perahu kayu 15 PK itu. Dari gelapnya air, hanya sepuluh penumpang naik ke permukaan hidup-hidup. Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo—keduanya peserta KKN-PPM Periode 2 UGM—tak kembali.

Perjalanan 15 menit menjelma tragedi yang menorehkan luka panjang bagi keluarga besar UGM.

Tindakan Krisis Kilat UGM

Kabar duka tiba di Yogyakarta kurang dari dua jam setelah kecelakaan. Rektor Prof. Ova Emilia membentuk crisis center dadakan di Gedung Pusat, memerintahkan tim kesehatan, psikolog, dan logistik terbang ke Tual keesokan subuh. “Pengabdian adalah mandat universitas; keselamatan mahasiswa adalah mandat yang lebih tinggi,” tegasnya dalam konferensi pers singkat.

Dalam 36 jam, kedua jenazah dipulangkan lewat jalur udara Basarnas. Kampus menanggung penuh biaya dan menyiapkan pemakaman kehormatan di TPU Sawitsari. Selain santunan bagi keluarga, UGM mengumumkan beasiswa pendidikan bagi adik kandung korban hingga jenjang sarjana. Sementara itu, lima rekan satu tim menerima pendampingan psikologis intensif sebelum diperbolehkan pulang.

Kronologi Lengkap Versi Basarnas

Kepala SAR Ambon Muhamad Arafah memaparkan detail pencarian:

  • 15.40 WIT – Pos SAR Tual menerima laporan longboat terbalik di koordinat 5°44′ LS 132°40′ BT.

  • 16.00 WITRigid Inflatable Boat berangkat membawa tim gabungan Basarnas, Polairud, dan TNI AL.

  • 17.32 WIT – Septian ditemukan 300 meter dari titik karam; dinyatakan meninggal di RSUD Karel Sadsuitubun.

  • 22.55 WIT – Bagus ditemukan tersangkut jaring rumput laut dekat Pulau Wahr.

Laporan cuaca Badan Meteorologi menyebut kecepatan angin 18–20 knot; melebihi ambang aman untuk armada kayu tanpa perlengkapan keselamatan modern. Longboat tidak dilengkapi jaket pelampung memadai—temuan yang memicu kritik tajam publik dan diaspora alumni.

Sorotan Keselamatan Program KKN

Tragedi ini menyulut evaluasi nasional atas program pengabdian di daerah kepulauan. Wakil Rektor Bidang Pendidikan Prof. Wening Udasmoro langsung merilis tiga keputusan:

  1. Audit risiko lokasi—mulai tahun ini setiap desa KKN wajib dilampiri matriks cuaca, topografi, dan akses transportasi.

  2. Pelatihan water-safety wajib—seluruh mahasiswa tujuan maritim mengikuti survival swimming bersama TNI AL di Pantai Glagah.

  3. Asuransi jiwa dinaikkan—pertanggungan UGM melejit menjadi Rp 300 juta per mahasiswa.

Dirjen Belmawa Kemendikbud, Prof. Aris Junaidi, mengundang 20 PTN menyusun pedoman keselamatan KKN terpadu. Draft pertama dijadwalkan rampung tiga pekan ke depan. “Kita belajar lewat jalan pahit; jangan biarkan duka ini berulang,” tegasnya.

Gelombang mungkin reda esok hari, tetapi kerja memperkuat protokol keselamatan baru saja dimulai.

Warisan Inspiratif Dua Mahasiswa

Di Debut, Septian—mahasiswa Teknik Geologi—menginisiasi pemetaan sumber air bersih menggunakan GPS handheld, membantu warga menekan biaya gali-bor hingga 40 %. Bagus—mahasiswa Kehutanan—menanam 300 bibit mangrove bersama karang taruna, merintis benteng alami abrasi. Dokumentasi kerja lapangan mereka kini diambil alih oleh tim KKN pengganti; universitas bertekad menyelesaikan proyek sebagai penghormatan.

Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) wilayah Maluku, dipimpin Udhel Zaharudin Latuconsina, membuka rekening donasi resmi. Dalam 24 jam terkumpul Rp 220 juta—cukup untuk beasiswa komunitas nelayan Debut dan pembangunan monumen kecil di tepian dermaga tempat longboat biasa merapat. Pemkab Maluku Tenggara menamai jetty baru “Dermaga Septian-Bagus” agar ingatan publik tak lekas surut.

Sumber: Tempo.co

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here