29.9 C
Jakarta
Tuesday, August 26, 2025
HomeEntertainmentKilas Balik Perjalanan Gerard Way dari Komik Indie hingga Ikon Emo

Kilas Balik Perjalanan Gerard Way dari Komik Indie hingga Ikon Emo

Date:

Related stories

spot_imgspot_img

Lintas Fokus Gerard Arthur Way atau lebih dikenal dengan Gerard Way lahir di Summit, New Jersey, 9 April 1977. Semasa kanak-kanak ia lebih sering menggambar zombie ketimbang bermain bola, lalu menempuh School of Visual Arts New York dan magang di Cartoon Network. Segalanya berubah setelah serangan 11 September 2001: shock mendalam itu menelurkan lagu “Skylines and Turnstiles” sekaligus melahirkan My Chemical Romance (MCR) bersama Mikey Way. Album perdana I Brought You My Bullets… (2002) memperlihatkan nuansa horror-punk; tetapi Three Cheers for Sweet Revenge (2004) lah yang memantapkan Gerard Way sebagai figur emo internasional—video “Helena” dengan jas merah darah kini jadi artefak budaya MySpace.

Setelah puncak The Black Parade (2006), Way menulis kidung eksistensial “Cancer”, mementaskan konser teatrikal bergaya Broadway, sekaligus berjuang melawan alkoholisme. Publik terkesima, kritik salut, namun tubuh Way roboh; MCR mengumumkan hiatus 2013. Masa jeda itu ia isi dengan solo album Hesitant Alien (2014) dan pengobatan kesehatan mental—proses terapi kognitif yang masih ia jalani sampai hari ini.


Tur “Black Parade” 20 Tahun dan Panggung Hammersonic yang Dinanti

My Chemical Romance kembali 2019, bergerilya tur kota kecil, lalu mengumumkan “Long Live The Black Parade” World Tour sebagai selebrasi dua dekade album legendaris. Rute final berlabuh di Hammersonic Jakarta, 3 Mei 2026—festival metal terbesar Asia Tenggara yang sedang berekspansi ke alternatif-rock. Promotor Ravel Entertainment menyebut pemesanan tiket presale ludes dalam 15 menit; sistem antrian digital sempat menembus 160.000 pengguna serentak.

Kali ini Gerard Way turun tangan mendesain set victorian-steampunk lengkap kereta jenazah mekanik, layar LED 30 meter, dan koor orkestra Jakarta Symphony. Setlist bocor di Reddit: The End., Dead!, Cancer dengan iringan piano solo, serta dua lagu baru bertema krisis iklim. Dalam podcast MindJump, Way menegaskan konser Jakarta bakal menampilkan unsur budaya lokal—“Ada kolaborasi rahasia gamelan,” ujarnya sambil tertawa.

Selain panggung utama, SAE Institute Jakarta akan menjadi lokasi masterclass eksklusif bertajuk “Songwriting as Visual Storytelling”, 40 kursi langsung sold-out. Way berjanji membedah bagaimana panel komik dapat diterjemahkan ke dinamika lagu, “karena kepala saya selalu memikirkan storyboard saat menulis melodi,” tuturnya.


Dunia Komik Gerard Way: Umbrella Academy dan “Paranoid Gardens”

Ketika mikrofon ditaruh, pensil diangkat. Way menulis The Umbrella Academy (Dark Horse, 2007) bersama Gabriel Bá—komik yang memenangi Eisner 2008 dan kini terjual delapan juta kopi, diadaptasi Netflix empat musim. Kesuksesan itu membuatnya menggagas imprint Young Animal di DC Comics, meluncurkan Doom Patrol versi baru.

Pada AMA Reddit 2024, Way mengonfirmasi judul baru “Paranoid Gardens”—neo-gothic thriller dengan ilustrator Chris Weston, rilis Maret 2026, sebulan jelang Hammersonic. Ia menyebut proyek tersebut “surat cinta untuk taman kota yang menyimpan rahasia kelam.” Penggemar menduga karakter utama terhubung dengan universe Killjoys, cerita post-apokaliptik yang pernah ia bangun di album Danger Days.

Kolaborasi musik-komik miliknya unik: chorus “Welcome to the Black Parade” terinspirasi petikan naskah superhero miliknya, sedangkan adegan Luther bertarung di hujan pada Umbrella Academy tercetus setelah sesi rekaman “Sleep”.


Kesehatan Mental, Aktivisme, dan Kehidupan Pribadi Gerard Way

Sejak berhenti minum tahun 2014, Gerard Way menjadi advokat vokal kesehatan mental. Ia mendesak promotor menyedi­akan area quiet room, akses air gratis, dan kampanye “Scream, Don’t Suffer” di tiap kota tur. Jaket parade asli dilelang 2024, menghasilkan US$120.000 untuk Trans Lifeline. TikTok-nya kerap mempromosikan toko komik independen; video “Support Your Local Comic Store” disukai 2 juta kali.

Way menikah dengan Lyn-Z (Mindless Self Indulgence) dan dikaruniai putri Bandit Lee. Mereka tinggal di Encino—rumah berisi lima kucing rescue, koleksi mainan Star Wars, dan studio art deco. Ia memeluk pola makan nabati dan sering memamerkan resep lasagna vegan di Instagram.

Dengan persiapan fisik ketat (latihan vokal falseto dan teknik Alexander), kolaborasi seniman mural Jakarta Stereoflow, serta komik baru di horizon, Way bukan hanya hadir untuk nostalgia. Ia membawa pesan kreatif lintas medium sekaligus pengingat pentingnya merawat diri.

Kesimpulan: Gerard Way menolak dikurung label “ikon emo” semata. Ia memadukan musik, komik, dan aktivisme ke satu narasi besar: bangkit, berkreasi, dan peduli. Penampilannya di Hammersonic Jakarta 2026 dijanjikan bukan sekadar konser, melainkan teater hidup yang menggabungkan orkestra, steampunk, dan kesadaran mental—sebuah parade yang layak ditunggu.

Sumber: Rolling Stone

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img