Kemajuanrakyat.co.id – Dikabarkan bahwa, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan militer menambah jumlah tentara aktif sebanyak 180.000 personel. Maka dari itu, Rusia akan memiliki total 1,5 juta prajurit aktif, yang menjadikan negara itu memiliki jumlah tentara aktif terbesar kedua di dunia setelah China.
Menurut data yang ada pada lembaga think-tank terkemuka Institut International untuk Studi Strategis (IISS), penambahan jumlah personel akan membuat Rusia melampaui Amerika Serikat (AS) dan India dalam hal jumlah pasukan tentara tempur aktif yang dimiliki sebuah negara.

Penambahan tersebut, menurut IISS, juga akan membuat jumlah tentara aktif Rusia menjadi yang terbesar kedua setelah China, yang dilaporkan saat ini memiliki lebih dari 2 juta tentara yang aktif bertugas.
Dimana peningkatan terbaru ini di lakukan setelah dekret serupa pada Desember 2023 ketika presiden meningkatkan jumlah personel militer Rusia menjadi lebih dari 2,2 juta, termasuk 1,3 juta tentara.

Baca juga; Jessica Felicia Dilaporkan Azizah Salsha Terkait Pencemaran Nama Baik
“Perihal ini terkait dengan perang yang dilancarkan oleh negara-negara Barat kolektif. Perang proksi ini mencakup elemen partisipasi tidak langsung dalam aksi militer serta elemen baik itu perang ekonomi, perang finansial, perang hukum, yang melampaui kerangka hukum dan sebagainya.”
Dipihak Kementerian Pertahanan Rusia juga menyatakan bahwa perluasan tentara akan dilakukan melalui warga negara yang secara sukarela ingin bertugas dibawah kontrak.
Keputusan untuk meningkatkan jumlah personel ini juga dijelaskan sebagai respons terhadap ancaman yang di timbulkan oleh ekspansi NATO yang terus berlanjut.
Sejak 2022, Putin telah memerintahkan dua kali penambahan jumlah pasukan tempur resmi, masing-masing sebesar 137.000 dan 170.000.
Selain itu juga, Rusia telah memobilisasi lebih dari 300.000 tentara pada September dan Oktober 2022 dalam sebuah latihan yang mendorong puluhan ribu pria wajib militer untuk meninggalkan negara itu.
Kremlin sendiri menegaskan saat ini tidak ada rencana untuk mobilisasi baru, dan mereka akan terus mengandalkan sukarelawan untuk bertempur di Ukraina.
Dara Massicot, seorang pakar militer Rusia di lembaga kajian Carnegie Endowment for International Peace, mempertanyakan apakah moscow siap menanggung biaya peningkatan jumlah prajurit aktif.
[…] Baca juga; Putin Tambah Tentara Rusia, Jadi Kedua Terbesar Setelah China […]