Site icon Lintas Fokus

Analisis Saham BMRI: Rally Pasca RUPSLB

Direksi baru Bank Mandiri berpose usai RUPSLB 4 Agustus 2025, momentum penting bagi Analisis Saham BMRI.

Momen pengangkatan Riduan sebagai Direktur Utama dan Henry Panjaitan sebagai Wadirut pada RUPSLB Bank Mandiri, 4 Agustus 2025—peristiwa yang langsung memengaruhi Analisis Saham BMRI di lantai bursa.

Lintas Fokus (Analisis Saham BMRI) Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Mandiri yang digelar 4 Agustus 2025 mengirimkan sinyal segar ke lantai bursa. Harga BMRI melonjak 1,55% ke Rp 4.590 hanya beberapa jam setelah Riduan diangkat menjadi Direktur Utama menggantikan Darmawan Junaidi, sementara Henry Panjaitan duduk di kursi Wakil Direktur Utama. Lonjakan volume 57 juta lembar menambah bukti bahwa investor membaca keputusan rapat ini sebagai katalis pertumbuhan.

Artikel ini menyajikan Analisis Saham BMRI komprehensif—fundamental, teknikal, serta sentimen makro—agar Anda dapat merumuskan keputusan investasi lebih tajam menjelang semester II/2025.


Prospek Post-RUPSLB: Analisis Saham BMRI di Tengah Rotasi Manajemen

Pergantian pucuk pimpinan bukan basa-basi. Riduan—arsitek sukses aplikasi Livin’—dicatat berhasil menaikkan fee-based income Mandiri 16,8% YoY pada semester I/2025. Analis Ciptadana menaksir Return on Equity bank ini bisa terdongkrak ke 19,8% pada 2026 jika disiplin biaya kredit (<1%) dipertahankan.

Selain itu, Komisaris Utama Independen anyar, Kuswiyoto (eks Dirut BRI), dipandang membawa best practice manajemen risiko segmen mikro yang selama ini jadi kelemahan Mandiri. Tak heran konsensus Bloomberg menaikkan rating Buy menjadi 78% dari 67% sebelum rapat; target harga 12 bulan kini di Rp 5.250, memberi ruang naik ~13%.

Lebih menarik, transaksi asing mencatat net buy 122 miliar rupiah dua hari usai RUPSLB, menutup aksi profit-taking JP Morgan sehari sebelumnya. Kombinasi arus dana ini mempertebal keyakinan investor ritel bahwa tren naik belum usai.


Valuasi Menarik Berkat Dividen Tinggi

Dengan PBV 1,95× dan PER 12,8×, BMRI masih diperdagangkan di bawah rerata historis lima tahun (PBV 2,2×). Jika proyeksi laba bersih 2025 tembus Rp 56 triliun, dividen pay-out ratio 65% setara Rp 410 per saham—dividend yield ±8,7% di kisaran harga kini.

Indikator BMRI Rata-rata Big 4 Catatan
PBV 1,95× 2,10× Diskon 7%
PER 12,8× 14,1× Diskon 9%
ROE 2025E 19,3% 17,8% Tertinggi

Valuasi murah + dividen tebal memosisikan BMRI sebagai stok “value plus income”—profil yang sulit diabaikan bagi portofolio jangka menengah.


Teknikal: Support–Resistance & Strategi Trading

Grafik harian menampilkan pola ascending triangle sejak Juni. Level-level krusial:

MACD baru saja golden cross; RSI 61 menunjukkan ruang kenaikan belum jenuh. Trader disarankan menempatkan stop-loss ketat di bawah MA50 (Rp 4.420). Investor fundamental bisa memecah pembelian: 40% di bawah Rp4.550, sisanya menunggu breakout Rp 4.650 guna memanfaatkan momentum pasca-rapat.


Risiko Makro & Roadmap Digital Bank Mandiri

Tidak ada analisis lengkap tanpa menimbang risiko. Berikut tiga faktor pengganjal:

  1. Suku Bunga BI
    Jika BI menunda pemangkasan FFR-tracking rate hingga Q4, spread NIM bisa tertekan ±10 bps.

  2. Kredit UKM
    Portofolio restrukturisasi Rp 28 triliun masih berisiko downgrade; kenaikan Cost of Credit 20 bps berpotensi menggerus laba Rp 900 miliar.

  3. Persaingan Digital
    Riduan dikenal agresif di kanal digital, tapi persaingan Livin’ vs BRImo dan Jago menuntut belanja IT lebih tinggi. Margin bisa tipis bila fee-based income gagal tumbuh >15%.

Meski begitu, peta jalan Mandiri 2026—fokus CASA 70%, penyaluran green loan Rp 100 triliun, dan sinergi cross-selling BUMN—menjadi tali penyeimbang risiko tadi. Investor yang mengamati Analisis Saham BMRI wajib memonitor realisasi KPI digital per kuartal.


Wajib Tahu:

BMRI tercatat tiga kali menembus kapitalisasi pasar Rp 500 triliun (2013, 2021, 2025), menjadikannya satu-satunya bank BUMN yang menyandang status “half-quadrillion club” di BEI.


Pergantian manajemen, valuasi diskon, dan potensi dividen jumbo menjadikan Analisis Saham BMRI semakin relevan. Baik Anda swing trader maupun investor dividen, momentum pasca-RUPSLB menawarkan peluang menarik—tentu dengan disiplin manajemen risiko. Pantau rilis laporan Q3-2025 pada Oktober sebagai penentu arah tren berikutnya. Selebihnya, Mandiri tampak siap melaju di jalur cepat Bursa Efek Indonesia.

Sumber: CNBC Indonesia – “RUPSLB Bank Mandiri Putuskan Riduan Jadi Dirut”

Exit mobile version