Kemajuanrakyat.co.id – Akhir-akhir ini sedang ramai sebuah aplikasi yang bernama Koin Jagat di sejumlah daerah Indonesia.
Aplikasi koin ini merupakan bagian dari fitur Treasure Hunt yang ditawarkan oleh aplikasi media sosial bernama Jagat. Aplikasi ini hampir sama dengan aplikasi terdahulu seperti Pokemon Go yang sempat viral beberapa tahun yang lalu.

Aplikasi Jagat ini awalnya digunakan untuk menunjukan lokasi real-time penggunanya, serta menandai tempat-tempat favorit dan berkesan.
Kemudian Jagat mulai menawarkan aktivitas berhadiah, salah satunya “Jagat Coin Hunt” dimana aplikasi ini viral dengan waktu cepat.
Permainan Jagat meminta anda untuk menemukan koin yang tersebar di beberapa lokasi yang nantinya bisa di tukar menjadi uang tunai. Koin Jagat atau Jagat Coin Hunt bisa ditukar dengan total hadiah sebesar Rp 850.000.000 di Jakarta pada Desember 2024.

Baca juga; KPK Periksa Hasto Kristiyanto Selama 3,5 Jam Tanpa Ditahan
Didalam permainan koin ini terdapat tiga jenis koin yang di temukan, yaitu koin perunggu, koin perak dan koin emas dengan nilai hadiah yang berbeda-beda.
- Koin Perunggu: Dapat ditukar dengan hadiah uang mulai dari Rp300 ribu hingga Rp1 juta.
- Koin Perak: Memiliki nilai hingga Rp10 juta.
- Koin Emas: Berharga fantastis, yakni Rp100 juta.
Diketahui bahwa platform media sosial berbasis lokasi ini dikembangkan oleh Jagat Technology Pte. Ltd., dan pertama kali diluncurkan pada Februari 2023.
Menurut laporan TechCrunch, Jagat Technology didirikan oleh Barry Beagen dan Loy Xing Zhe. Startup ini memiliki basis operasional di Singapura dan Indonesia.
Namun setelah adanya Coin Jagat ini, muncul polemik bahwa permainan ini cukup meresahkan karena terjadinya kerusakan di beberapa tempat fasilitas umum.
Salah satunya di Kota Bandung, Jawa Barat, dimana aktivitas warga yang bermain permainan ini tersebar di 10 taman tematik. Menurut Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung sebagian besar taman mengalami kerusakan akibat diinjak-injak dan dikorek-korek oleh mereka.
Atas kerusakan fasilitas umum yang terjadi dibeberapa kota menarikan perhatian Kementerian Komunikasi dan Digital Kemenkomdigi). Menkomdigi Meutya Hafid sudah menerima sejumlah laporan terkait pencari koin ini.
“Untuk aplikasi yang dimana saya juga banyak di DM oleh teman-teman dan juga masukan dari beberapa pihak, kami juga sudah berkoordinasi dengan Wakil Menteri Pak Angga Raka untuk menindaklanjuti mengenai aplikasi ini,” ujar Meutya di Kantor Kemenkomdigi.