32.7 C
Jakarta
Wednesday, September 24, 2025
HomeNasionalArema vs Persib: Kejutkan Kanjuruhan, Tamu Pulang Bawa Poin Penuh

Arema vs Persib: Kejutkan Kanjuruhan, Tamu Pulang Bawa Poin Penuh

Date:

Related stories

Hari Tani Nasional: Rute Dialihkan, Tuntutan Menggema

Lintas Fokus - Rabu, 24 September 2025, peringatan Hari...

Sevilla vs Villarreal: Siapa Menguasai Pizjuán Malam Ini?

Lintas Fokus - Laga Sevilla vs Villarreal di Estadio...

Liverpool vs Southampton: Kekuatan Anfield atau Potensi Kejutan Piala?

Lintas Fokus - Pertemuan Liverpool vs Southampton di babak...

Real Madrid vs Levante: Momentum Sempurna atau Kejutan Pahit?

Lintas Fokus - Pertemuan Real Madrid vs Levante di...

Euforia Terkendali: Saham EMAS Baru Listing, Apakah Layak Dikejar?

Lintas Fokus - Pasar modal Indonesia kedatangan pendatang baru...
spot_imgspot_img

Lintas Fokus Pertandingan Arema vs Persib di Kanjuruhan berubah jadi pelajaran mental baja. Tuan rumah memimpin lebih dulu lewat sontekan Matheus pada menit ke-12 hasil servis Paulinho. Sampai turun minum, ritme masih milik Singo Edan yang nyaman dengan blok menengah 3-4-3. Namun babak kedua menggulung cerita. Persib memasukkan Andrew Jung saat jeda, tempo naik, dan gol penyeimbang datang dari Uilliam Barros Pereira menit 59 memanfaatkan umpan Jung. Tiga menit kemudian Frans Putros menerima kartu merah di menit 65 sehingga Persib bermain 10 orang. Alih-alih runtuh, Maung Bandung justru mencuri kemenangan 1-2 lewat tandukan Federico Barba pada 90+4’ setelah memanfaatkan crossing William Moreira da Silva Marcílio. Skor final mengunci malam dramatis untuk kubu tamu pada duel Arema vs Persib.

Klasemen live memperlihatkan dampak instan: Persib merangkak ke 10 poin dari 5 laga dan menempel papan atas, sementara Arema tertahan di 8 poin dari 6 pertandingan. Lebih dari sekadar angka, duel ini menegaskan bagaimana detail pergantian, pengelolaan transisi, dan bola mati menulis takdir sebuah big match domestik.

Peta Laga: Mengapa Babak Kedua Mengubah Segalanya

Arema memulai dengan 3-4-3: Adilson Satyro di bawah mistar, trio bek Odivan Koechri, Jaimerson Motta, dan Luiz Gustavo, dengan sayap Bayu Setiawan serta Johan Alfarizi menjaga lebar. Di tengah ada Matheus dan Arkhan Fikri, sementara lini depan diisi Paulinho, Dalberto, dan Ian Lucas Puelio Araya. Pola ini efektif menutup koridor dalam dan memaksa Persib melebar selama 45 menit pertama.

Persib menurunkan 4-3-3: Teja Paku Alam; kuartet belakang Ezra Walian? Salah. Data akurat menunjukkan lima bek yang tampil adalah Erick Reijnders, Pacho Maticardi, Jefferson César, dan Kakang Rudianto; lini tengah berisi Thom Haye, Frans Putros, dan Beckham Putra; depan diisi Uilliam Barros Pereira kanan, Ramon Tanque tengah, Safrizal Ramdani kiri. Selepas jeda, pelatih Bojan Hodak mengubah poros serangan: Andrew Jung masuk menggantikan Saddil Ramdani dan Adam Alis menggantikan Kakang Rudianto untuk mempertebal kontrol bola. Umpan silang awal Jung langsung menguji Kanjuruhan; pada menit 59, ia memberi asis datar yang disambar Barros untuk 1-1.

Kartu merah Frans Putros di menit 65 justru memaksa Persib mengubah struktur menjadi 4-4-1 yang sangat disiplin. Hodak menambah tenaga segar: Federico Barba masuk menit 65, lalu William Moreira da Silva Marcílio dan Robi Darwis pada menit 86. Saat Arema meninggikan garis untuk mengejar kemenangan, ruang bola mati terbuka. Sepak pojok di menit 90+4 dikonversi Barba menjadi gol penentu. Inilah titik yang membelah laga Arema vs Persib: efektivitas set piece vs dominasi posisional.

Tiga Kunci Taktik: Dari Half-Space ke Bola Mati

1) Substitusi yang mengubah sudut serangan
Masuknya Andrew Jung menambah panjang serangan Persib. Ia bukan hanya target udara, melainkan juga pemantul bola kedua. Kombinasi Jung–Barros memberi ancaman terus-menerus di half-space kanan, menekan fullback Arema untuk turun lebih dalam.

2) Pergeseran 4-4-1 setelah kartu merah
Banyak tim roboh saat turun menjadi 10 pemain. Persib tidak. Haye dan Adam Alis menjaga jarak antarlini tetap ringkas, mencegah Arema menusuk lewat diagonal Paulinho. Blok kompak ini membuat Arema lebih sering melepas crossing tinggi yang bisa diantisipasi bek tengah.

3) Eksekusi set piece yang klinis
Di laga ketat seperti Arema vs Persib, bola mati adalah mata uang kemenangan. Umpan Marcílio ditepuk Barba dengan timing ideal dan body position superior. Arema kalah pada detail pemarkingan campuran zona plus man to man di momen krusial itu.

Wajib Tahu:

  • Skor akhir: Arema 1-2 Persib

  • Pencetak gol: Matheus 12’ (Arema); Uilliam Barros 59’, Federico Barba 90+4’ (Persib)

  • Kartu merah: Frans Putros 65’ (Persib)

  • Venue: Kanjuruhan Stadium

  • Formasi awal: Arema 3-4-3; Persib 4-3-3

Rating Performa dan Titik Balik Psikologis

Arema
Matheus pantas mendapat sorotan positif berkat gol dan dinamika box-to-box yang rapi. Arkhan Fikri rajin menghubungkan sayap ke tengah, namun memasuki menit 70-90, kontrol ritme merosot. Garis belakang yang tadinya tenang mulai terpapar ketika Arema mengirim lebih banyak pemain ke depan. Ketika situasi bola mati hadir di masa tambahan, marking zona terganggu oleh gerak pelindung dari pemain Persib yang menyasar tiang dekat.

Persib
Thom Haye adalah metronom. Ketika tim bermain 10 orang, ia memutus tempo Arema dengan switching cerdas. Andrew Jung membawa perbedaan langsung, bukan hanya dari asis untuk Barros, tetapi juga sebagai magnet perhatian dua bek tengah. Federico Barba tidak hanya mencetak gol, melainkan memenangkan banyak duel udara pada menit akhir yang menjaga napas tim.

Di level mental, kebangkitan setelah kartu merah menjadi cerita besar laga Arema vs Persib. Momentum 1-1 biasanya mendorong tim tamu menutup permainan. Persib memilih tetap berbahaya pada transisi dan bola mati. Keberanian itulah yang mengundang keberuntungan di tambahan waktu.

Implikasi Klasemen dan Agenda Perbaikan

Kemenangan tandang ini menempelkan Persib pada rombongan atas. Poin 10 dari 5 laga berarti rasio dua poin per pertandingan, metrik juara bila konsisten. Arema, dengan 8 poin dari 6 laga, masih di jalur aman tetapi perlu memperbaiki dua hal: efisiensi peluang ketika unggul dan proteksi bola mati di fase akhir. Agenda latihan berikutnya wajar menekankan koordinasi zonal marking, terutama rotasi penjagaan di tiang dekat dan pengawalan pelari kedua.

Dari sudut pandang marketing, hasil Arema vs Persib juga penting. Big match dengan alur dramatis meningkatkan engagement dukungan, memperkaya konten klub, dan membuka peluang komersial pada pertemuan berikutnya. Namun secara teknis, kedua kubu punya pekerjaan rumah nyata: Arema pada pengelolaan game state saat memimpin, Persib pada disiplin individual agar tidak mengundang kartu merah di partai besar.

Kesimpulan
Duel Arema vs Persib membuktikan satu hal klasik sepak bola: siapa yang merawat detail, dialah pemenang. Persib menang bukan karena menguasai segalanya, tetapi karena pergantian tepat, mental tak roboh saat 10 pemain, dan set piece yang efektif. Arema kalah bukan karena buruk sepanjang laga, melainkan karena melepaskan kendali setelah menit 60 dan kehilangan fokus di masa tambahan. Ketika liga mulai padat, tiga poin seperti ini punya gema panjang di papan atas.

Sumber: FotMob

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img