28.8 C
Jakarta
Friday, July 4, 2025
HomeKesehatanBayi Kanker Ovarium Usia 19 Bulan Asal Malaysia

Bayi Kanker Ovarium Usia 19 Bulan Asal Malaysia

Date:

Related stories

Gemini AI Memperkuat Navigasi Google Maps Harian

Lintas Fokus - Google tahu persis rasa frustrasi menyusun...

Efek Bursa Global dari Elon Musk–Trump Clash

Lintas Fokus - Garis pergolakan dimulai di lantai NASDAQ....

Honor 400 Meluncur di Indonesia: Kamera 200 MP, Harga Kejut

Lintas Fokus - Peluncuran Honor 400 di Jakarta, Rabu...

Badai Kritik! Menteri UMKM Disorot Tour Eropa Mewah

Lintas Fokus - Jagat media sosial Indonesia tercengang ketika...

Darurat! Gempa 5,5 M Guncang Tokara, Jepang—1.000 Lindu Panik

Lintas Fokus - Kepulauan Tokara di Prefektur Kagoshima, Jepang,...
spot_imgspot_img

Kemajuanrakyat.co.id – Bayi kanker ovarium telah menimpa bayi berusia 19 bulan, Deneen Auni Riski. Ia dinyatakan positif mengidap kanker ovarium stadium3, Rabu lalu.

Gejala awalnya dirasakan selama berbulan-bulan, bayi di Malaysia tersebut kerap menangis dan sembelit tidak kunjung pulih. Media lokal setempat, Sinar Harian melaporkan Daneen saat ini masih dalam perawatan medis di Rumah Sakit Wanita dan Anak-anak Sabah.

Tim medis akan mulai melakukan kemoterapi pada Daneen. Ibunya, Fallarystia Sintom (25) mengaku terkejut saat mendapati anaknya terkena ovarium lanjut, di usia yang masih sangat muda.

“Saya sendiri tidak pernah menduganya karena kanker ovarium biasanya terjadi pada wanita berusia 40 tahun ke atas atau mereka yang sudah mulai menstruasi,” katanya.

“Dokter masih mempelajari kasus putri saya karena sangat langkah. Ketika kami diberi tahu, saya sangat terpukul, terutama karena dia masih sangat muda dan ovarium kanannya sudah diangkat,” tambahnya.

Bayi Kena Kanker Ovarium Usia 19 Bulan Asal Malaysia
Bayi usia 19 bulan positif terkena kanker ovarium

Baca juga; Baim Wong Cerai Dengan Paula Verhoeven Karena Perselingkuhan

Falarystia juga menjelaskan Daneen pertama kali mengeluh gejala pada Agustus ketika dia mengalami perut kembung dan sembelit.

“Dia merasa tidak nyaman, dan karena dia belum bisa bicara, dia hanya menangis karena sakit di perutnya. Perutnya juga kembung, dan dia kesulitan bergerak. Dia menjadi kurang aktif, menolak berjalan, dan hanya ingin digendong,” katanya.

Diketahui bahwa Daneen telah menjalani operasi pengangkatan tumor 13,50 cm dan saat ini sedang dalam tahap pemulihan untuk selanjutkan akan dilakukan kemoterapi.

Dikutip dari Boston Children’s Hospital, angka kejadian kanker ovarium diperkirakan satu persen dari semua jenis tumor ganas yang menyerang bayi sampai anak berumur 17 tahun.

Namun, pada kasus anak perempuan di bawah usia 8 tahun termasuk bayi, kebanyakan atau empat dari lima kasus tumor ovarium bersifat jinak atau non kanker.

Laporan yang terbit melalui De Gruyter pada 2001 juga menunjukan, anak balita dibawah dua tahun, biasanya lebih umum mengalami kista ovarium, bukan tumor atau kanker ovarium.

Adapun beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang terkena kanker ovarium, seperti dikutip dari laman Dana Farber Cancer Institute. Berikut di antaranya:

  • Mutasi gen yang diwariskan.
  • Gen kanker payudara 1 (BRCA1).
  • Gen kanker payudara 2 (BRCA2).
  • Keluarga dengan riwayat kanker ovarium.
  • Diagnosa kanker sebelumnya.

Meskipun saat ini apa penyebab bayi kena kanker ovarium belum bisa dipastikan, orang tua perlu waspada dan memeriksakan ana ke dokter saat menemukan sejumlah gejala antara lain:

  • Nyeri atau pembengkakan di perut.
  • Benjolan di perut.
  • Kemunculan tanda pubertas terlalu dini.
  • Periode menstruasi yang menyakitkan atau terlambat.
  • Pendarahan vagina yang tidak biasa.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here