Kemajuanrakyat.co.id – Beredar di X dan juga YouTube serta di Instagram, video dan gambar Candi Borobudur dipasang eskalator.
Pemasangan eskalator dilakukan demi menyambut Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Perancis Emmanuel Macron.
Atas unggahan yang viral tersebut memunculkan beberapa komentar dari para netizen.
PARAH!
Candi Borobudur Dipasang Eskalator Agat Prabowo Bisa Naik ke Atas.
Gak cukup sejarah yang direvisi, bangunan sejarah sehebat candi borobudur pun juga direnovasi menuruti kemauan rezim.

Baca juga; Pernikahan Anak SMP-SMK di Lombok Tengah, Ortu Dipolisikan
Tanggapan Menteri PU Perihal Candi Borobudur Dipasang Eskalator
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo buka suara tentang viral kabar dipasangnya eskalator di tangga menuju puncak Candi Borobudur.
Dody enggan berkomentar banyak saat ditanya tentang kebenaran kabar tersebut.
Menurutnya, di kawasan Candi Borobudur sudah terdapat banyak fasilitas yang dapat mempermudah kunjungan ke puncak candi.
Selain itu, Dody juga enggan menjawab mengenai apakah diperbolehkan pembangunan eskalator di ats bangunan yang merupakan situs warisan dunia.
Sebelumnya Dody sudah sempat mengunjungi Candi Borobudur beberapa waktu lalu untuk mengecek persiapan jelang kunjungan kedua presiden.
Akan tetapi dirinya mengaku bahwa ia lebih fokus pada area luar candi.
Penjelasan dari Kantor Komunikasi Kepresidenan
Video yang viral mengenai Candi Borobudur yang akan dibangun eskalator langsung direspon oleh PCO.
PCO menyatakan fasilitas tersebut bukanlah eskalator, melainkan stair lift, yaitu kursi otomatis yang dipasang pada rel untuk membantu pengunjung naik tangga, yang umumnya digunakan oleh lansia atau penyandang disabilitas.
Hasan Hasbi selaku Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan menyampaikan bahwa Candi Borobudur memiliki ketinggian setara dengan gedung 12 lantai, sehingga diperlukan fasilitas tambahan untuk efisien waktu.
“Teman-teman harus mikirkan, ada yang sudah pernah ke Candi Borobudur? Naik sampai atas? Candi Borobudur itu kira-kira ketinggiannya setinggi lantai kita ini. Kira-kira setinggi gedung 12 lantai,” katanya.
Hasan juga menjelaskan jika fasilitas yang dipasang bersifat sementara dan tidak merusak struktur candi.
Dengan penjelasan tersebut, Hasan berharap masyarakat memahami konteks penggunaan fasilitas tambahan tersebut.