Kemajuanrakyat.co.id – Gelombang aksi demo tolak UU TNI semakin meluas sejak disahkan oleh DPR.
Salah satu alasan massa menggelar demo dikarenakan mereka khawatir UU TNI tersebut dapat melemahkan masyarakat.
Massa demo yang menolak UU TNI telah digelar sejak Kamis (20/3) hingga Senin (24/3) kemarin tersebar di berbagai wilayah, tidak hanya di Jakarta melainkan Majalengka, Bandung Jawa Barat, Surabaya Jawa Timur, Makasar Sulawesi Selatan, Mataram NTT, Palangkaraya, Semarang, serta Lumajang Jatim.
Masa Demo Tolak UU TNI di Jakarta
Massa demo tepat di depan gedung DPR pada Kamis (20/3). Massa tersebut mempersoalkan pembahasan RUU TNI yang dianggap tidak transparan.
Salah satu orator mengatakan dalam RUU TNI tersebut tidak adanya draf resmi yang diberitakan kepada masyarakat.
Selain itu, dirinya juga menyebutkan proses pembahasan RUU TNI di Komisi I DPR tidak memiliki etika. Dia menegaskan rakyat harus bersatu agar supremasi sipil ditegakkan.
Setelah dua hari disahkan oleh DPR atau pada Sabtu (22/3/2025), UU TNI tersebut langsung digugat ke MK. Diketahui ada sebanyak 7 orang yang menggugat UU tersebut ke MK.

Baca juga; Ultah Didit Prabowo Dihadiri Anak-anak 8 Presiden RI
Demo di Surabaya
Demo yang digelar di Surabaya diketahui sempat chaos pada Senin malam, 24 Maret 2025 dan beredar info ada 25 demonstran yang ditangkap polisi.
Berita tersebut dibenarkan oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga Aulia Thaariq Akbar membenarkan hal tersebut.
Namun dari pihak Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Dewi juga membenarkan hal tersebut.
Namun Rina menyebutkan para pendemo diamankan untuk proses penyelidikan bukan ditangkap.
Dalam aksi demo tersebut, terlihat polisi juga memukul para demonstran yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat sipil.
Dua Orang Pedemo di Malang Masih Hilang
Dalam keterangan LBH Pos Malang menyatakan masih ada massa aksi demo Revisi UU TNI yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Mereka yang masih tidak diketahui keberadaannya adalah iqbarullah dan Yaser Asad.
Ketua LBH Pos Malang, Daniel Alexander Siagian menjelaskan terdapat juga barang-barang milik peserta aksi yang masih dinyatakan hilang, yakni dua tas berwarna merah dan hitam.
Selain itu, hingga saat ini juga masih ada satu massa aksi yang menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami luka berat.
[…] Baca juga; Demo Tolak UU TNI Semakin Meluas Diberbagai Daerah […]