Kemajuanrakyat.co.id – Ada sekitar 500 ribu driver ojol demo secara besar-besaran dari seluruh Indonesia hari ini Selasa (20/5).
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap aplikator yang dituding melanggar regulasi pemerintah.
Disampaikan oleh Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono bahwa aksi ini merupakan bagian dari ‘Aksi Akbar 205’.
Dimana aksi ini melibatkan aliansi pengemudi roda dua (R2) dan roda empat (R4) dari berbagai wilayah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Sumatera, hingga Kalimantan.

Baca juga; Terdakwa Rudi Suparmono Terima Rp21 M Saat Jadi Ketua PN
Lokasi Aksi Driver Ojol Demo
Aksi driver ojol yang demo akan di pusatkan disejumlah titik stategis di Jakarta, antara lain Istana Merdeka, Gedung Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan DPR RI.
Selain itu juga, dikabarkan aksi demo driver ojol juga akan menyasar pada kantor-kantor aplikator.
Ujuk rasa dijadwalkan mulai pukul 13.00 WIB dan berlangsung hingga pada selesai.
Raden Igun mengimbau masyarakat Jakarta untuk menyesuaikan waktu bepergian agat tidak terjebak kemacetan akibat padatnya massa aksi.
Dalam aksi ini, ada sebanyak 2.554 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan demo ojol ini.
Ada tiga titik yang diamankan yakni di Istana Merdeka, Gedung Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR/MPR RI.
“Untuk personel pengaman sebanyak 2.554 personel,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Jumlah tersebut terdiri dari atas personel dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, dan unsur Pemerintah Daerah (Pemda).
Dari jumlah total tersebut, 1.913 personel berasal dari Polda Metro Jaya, 230 dari Polres Metro Jakarta Pusat, 320 dari TNI, dan 91 dari Pemda.
Tuntutan Massa Ojol
Ada pun beberapa tuntutan massal ojol seperti:
- Presiden RI dan Menteri Perhubungan berikan sanksi tegas kepada perusahaan aplikasi pelanggar regulasi Pemerintah RI/Permenhub PM No 12 Tahun 2019, Kepmenhub KP No 1001 Tahun 2022.
- DPR RI Komisi V agar menggelar RDP gabungan Kemenhub, asosiasi, aplikator.
- Potongan aplikasi 10%.
- Revisi tarif penumpang (hapus aceng, slot, hemat, prioritas dll).
- Tetapkan tarif layanan makanan dan kiriman barang, libatkan asosiasi regulator, aplikator, dan YLKI.
Sementara itu, aksi yang diorganisasi oleh Serikat Pengemudi Online Indonesia (SePOI) mengusung tema “Kebangkitan Transportasi Online Indonesia”.
Dirinya menekankan bahwa unjuk rasa ini adalah bentuk ekspresi, bukan pemaksaan, dan berharap solidaritas antar pengemudi dapat menjadi kekuatan moral dalam menuntut kebijakan yang lebih adil.