HomeInternasionalFestival Songkran di Thailand, 200 Orang Tewas Selama 6 Hari

Festival Songkran di Thailand, 200 Orang Tewas Selama 6 Hari

Date:

Related stories

Gemini AI Memperkuat Navigasi Google Maps Harian

Lintas Fokus - Google tahu persis rasa frustrasi menyusun...

Efek Bursa Global dari Elon Musk–Trump Clash

Lintas Fokus - Garis pergolakan dimulai di lantai NASDAQ....

Honor 400 Meluncur di Indonesia: Kamera 200 MP, Harga Kejut

Lintas Fokus - Peluncuran Honor 400 di Jakarta, Rabu...

Badai Kritik! Menteri UMKM Disorot Tour Eropa Mewah

Lintas Fokus - Jagat media sosial Indonesia tercengang ketika...

Darurat! Gempa 5,5 M Guncang Tokara, Jepang—1.000 Lindu Panik

Lintas Fokus - Kepulauan Tokara di Prefektur Kagoshima, Jepang,...

Kemajuanrakyat.co.id – Dikabarkan ada sebanyak 200 orang tewas dalam enam hari festival Songkran di Thailand.

Festival Songkran yang berlangsung mulai 11 hingga 16 April 2025 memakan korban paling banyak ada di Bangkok.

Berita yang dilangsir Bangkok Post, Jumat (18/4/2025), Wakil Sekretaris tetap untuk dalam negeri Thailand, Kachorn Srichawanothai menyampaikan kematian tersebut disebabkan oleh 1.377 kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan 1.362 orang terluka.

Angka tersebut disampaikan turun secara signifikan jika dibandingkan dengan enam hari yang sama pada tahun lalu.

Tercatat ada 1.811 kecelakaan, 1.837 luka-luka, dan ada 243 kematian yang terjadi pada tahun lalu.

“Sepeda motor merupakan jenis kendaraan yang paling umum terlibat dalam kecelakaan, yang mencakup 83,32% dari insiden.
Saya ingin orang-orang mengenakan helm setiap kali mereka mengendarai sepeda motor dan harap mematuhi peraturan lalu lintas dengan serius,” kata Kachorn.

Festival Songkran tahun ini memakan korban sebanyak 200 orang dalam kecelakaan

Baca juga; Pengacara Hotma Sitompul Meninggal Dunia, Sempat Dirawat di RSCM

Festival Songkran Thailand

Festival Songkran di Thailand adalah perayaan Tahun Baru tradisional Thailand yang berlangsung setiap tahun pada tanggal 13-15 April.

Songkrang sendiri berasal dari bahasa Sangsekerta yang berarti “bergerak” atau “berubah,” merujuk pada pergerakan matahari ke rasi Aries yang menandai awal tahun baru.

Selain itu, Songkran adalah waktu untuk membersihkan diri secara spiritual, mempererat hubungan keluarga dan menghormati orang tua.

Festival ini menunjukan betapa pentingnya kebersamaan, persatuan, dan saling memaafkan dalam masyarakat.

Salah satu ciri khas Songkran adalah tradisi menyiram atau memercikan air.

Dahulu, air disiram dengan lembut ke tangan orang tua dan patung Buddha sebagai simbol penciptaan dan harapan keberuntungan di tahun baru.

Namun kini, tradisi tersebut telah berkembang menjadi pesta air besar-besaran di jalanan, dimana orang-orang dari segala usia saling menyiram air.

Hal ini diketahui sebagai simbol membuang sial dan untuk menyambut kebahagian.

Awalnya, penetapan tanggal Songkran dihitung berdasarkan pergerakan matahari dan diumumkan oleh ahli astrologi kerajaan.

Pada masa lalu, Songkran lebih banyak diisi dengan ritual keagamaan dan keluarga.

Seiring berjalannya waktu, festival ini berkembang menjadi perayaan masyarakat yang meriah, terutama dengan tradisi perang air.

Diketahui sejak tahun 1940, pemerintah Thailand menetapkan Songkran berlangsung pada tanggal 13-15 April untuk memudahkan perayaan secara nasional.

Pada tahun 2023, Songkran sendiri telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version