Happy Asmara Makan Daging Babi Saat Live TikTok

Kemajuanrakyat.co.id – Happy Asmara pada saat live tiktok seketika panik setelah sadar telah makan daging babi.

Diketahui Happy Asmara sedang berada di Taiwan pada saat melakukan siaran langsung tersebut. Seketika itu juga dia panik ketika membaca beberapa komentar dari para penggemar yang menonton siarannya.

Awalnya, Happy tampak sudah memastikan jika daging yang dimakannya adalah daging sapi kepada rekannya.

“Daging sapi? Empuk nih dagingnya,” kata Happy Asmara sambil mengunyah makanan tersebut.

Sembari menyantap makanan itu, istri Gigla Sahid itu membaca komentar warganet yang sedang menonton siaran langsungnya.

Happy yang tampak menikmati makananya itu seketika panik dan berhenti saat warganet mengungkapkan dugaan bahwa yang dia makan adalah daging babi.

Baca juga; Pasukan Lebanon Mundur, Pasukan Elite Israel Masuk Medan Tempur

“Bunda nggak baca ya? ‘Pokoknya nggak tau nggak apa-apa’ ‘uda habis baru tahu kalau itu babi,'” ujar Happy sambil membaca komentar warganet.

Pada saat yang sama, Gilga Sahid yang mendengar Happy Asmara langsung mengonfirmasi hal tersebut.

“Lo, babi to bund?,” tanya Gilga Sahid.

Happy yang merasa yakin bahwa makanan yang disantapnya daging sapi itu langsung panik dan berhenti mengunyah sembari buru-buru ke kamar mandi.

“Nggak tahu, tulisannya beef,” kata Happy dalam bahasa Jawa.

“Rasanya tenggorokanku kayak nggak rela. Tulisannya gini, nggak ada bahasa Inggrisnya,” lanjutnya.

Peristiwa tersebut sontak menjadi sorotan, pasalnya diketahui Happy merupakan seorang muslim. Hal tersebut juga langsung ditanggapi oleh pendakwah ustaz Abdul Somad.

“Babi itu haram, tapi makan babi tidak selamanya haram,” ujar Ustadz Abdul Somad saat hadir di diskusi virtual bersama IDI.

Kondisi yang dimaksud UAS adalah ketika seorang umat muslim berada didalam hutan dan tidak bisa menemukan sumber makanan halal di sekitarnya.

“Jadi, ketika masuk didalam hutan, dan didalam hutan itu tidak ada makanan, tidak ada pisang, tidak ada umbi-umbian. Sementara (saat itu) pilihannya hanya babi atau mati,” terangnya.

Hanya saja harus dipahami bahwa kondisi darurat ini berlaku mutlak. Dengan kata lain, daging babi akan tetap haram ketika ada sumber makanan lain yang halal, pungkasnya.