Lintas Fokus – Rabu, 24 September 2025, peringatan Hari Tani Nasional di Jakarta diwarnai aksi massa dari berbagai elemen petani dan mahasiswa. Sejak pagi, polisi memberlakukan rekayasa lalu lintas di sekitar DPR/MPR RI dan kawasan penyangga GBK–Senayan untuk menjaga kelancaran arus kendaraan. Polda Metro Jaya menginformasikan pengalihan rute menuju Slipi, Pejompongan, hingga jalur alternatif ke arah Permata Hijau dan Jalan Panjang. Di saat yang sama, organisasi petani memusatkan agenda di beberapa titik strategis, dengan garis besar tuntutan seputar penyelesaian konflik agraria, redistribusi tanah, hingga akses pupuk dan pendanaan tani.
Lokasi dan agenda aksi
Aksi Hari Tani Nasional hari ini dipusatkan di depan Gedung DPR/MPR RI, dengan konsolidasi elemen petani dan jaringan masyarakat sipil. Sejumlah rangkaian juga disebut berlangsung di titik lain seperti sekitar Istana dan kementerian terkait agraria, sebagaimana diinformasikan jejaring organisasi petani. Fokus pengawalan aparat berada di koridor Gatot Subroto–Senayan dan sekitarnya, menyesuaikan dinamika massa yang datang bertahap sejak pagi.
Tuntutan utama petani
Garis besar tuntutan yang dibawa aliansi petani pada Hari Tani Nasional merujuk pada agenda reforma agraria, termasuk: percepatan redistribusi tanah untuk petani tak bertanah, penyelesaian konflik agraria yang berlarut, peningkatan akses pupuk dan kredit murah, penguatan kelembagaan tani, penegakan hukum terhadap perampasan tanah, serta penghentian praktik kriminalisasi terhadap pembela hak-hak agraria. Poin-poin tersebut secara konsisten disuarakan oleh Serikat Petani Indonesia dalam momentum peringatan tahunan ini.
Update Hari Tani Nasional: rekayasa lalu lintas
Ditlantas Polda Metro Jaya sejak pagi mengarahkan kendaraan yang menuju koridor DPR/MPR RI untuk melewati rute alternatif. Arah Semanggi → Slipi dialihkan melalui Benhil–Pejompongan. Untuk arus ke Cengkareng dari kawasan GBK, pengendara diarahkan Gerbang Pemuda → Patal Senayan → Permata Hijau → Jalan Panjang. Personel lalu lintas disiagakan di simpul-simpul kemacetan untuk merespons penutupan situasional jika kepadatan meningkat. Imbauan resmi agar pengguna jalan menghindari kawasan GBK dan arteri Gatot Subroto depan DPR juga telah disampaikan melalui kanal informasi kepolisian.
Dari sisi pengamanan, Polda Metro Jaya menyebut 8.350 personel gabungan disiagakan untuk mengawal aksi hari ini. Secara khusus, 1.438 personel Ditlantas dikerahkan untuk mengelola arus rekayasa lalin di berbagai titik. Angka tersebut disampaikan jajaran kepolisian pada rilis pagi ini dan dikonfirmasi kembali oleh pemberitaan media arus utama.
Dampak dan respons pemerintah
Kepadatan lalu lintas terpantau mengular di sejumlah simpul, terutama menjelang siang di koridor Gatot Subroto–Senayan, sehingga pengguna jalan diminta mengikuti arahan petugas serta memperbarui informasi rute alternatif. Pemerintah dan DPR diharapkan membuka kanal dialog substantif untuk menindaklanjuti agenda Hari Tani Nasional, mulai dari audit konflik agraria, sinkronisasi program reforma agraria lintas kementerian, hingga perbaikan tata kelola pupuk dan pendanaan yang ramah petani kecil. Kehadiran massa dari berbagai daerah menegaskan bahwa isu agraria bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan kebutuhan mendesak agar kebijakan berjalan di lapangan, sejalan dengan amanat UUPA 1960 yang menjadi dasar penetapan Hari Tani Nasional melalui Keppres 169/1963.
Wajib Tahu:
Penetapan Hari Tani Nasional pada 24 September merujuk pada tanggal pengesahan UUPA 1960. Dasarnya adalah Keputusan Presiden No. 169 Tahun 1963 yang menegaskan penghormatan negara kepada petani sebagai tulang punggung kedaulatan pangan.
Di lapangan, pengalihan arus dilakukan dinamis. Jika massa terkonsentrasi di satu titik, petugas dapat menutup sebagian lajur dan mengarahkan kendaraan ke ruas penyangga. Untuk pengguna kendaraan pribadi, rencana terbaik adalah mengatur ulang waktu keberangkatan, memanfaatkan jalur alternatif Benhil–Pejompongan, dan menghindari lintasan langsung menuju Gatot Subroto depan DPR. Untuk angkutan logistik dan layanan darurat, koordinasi dengan petugas di titik penggal jalan membantu memangkas waktu tempuh. Informasi resmi soal rekayasa lalin akan terus diperbarui oleh Ditlantas melalui kanal publiknya sepanjang hari.
Dari sisi substansi, Hari Tani Nasional tahun ini kembali menempatkan persoalan struktural agraria di atas meja. Organisasi petani menyoroti stagnasi penyelesaian sengketa, lambatnya redistribusi tanah, dan akses input produksi yang mahal. Mereka mendorong evaluasi menyeluruh terhadap proyek-proyek yang beririsan dengan lahan warga, sekaligus memperkuat skema pendanaan koperasi dan UMKM tani agar hasil panen tidak tergerus biaya produksi. Dorongan ini, jika ditindaklanjuti melalui dialog terbuka dan peta jalan lintas kementerian, berpotensi menurunkan tensi konflik sekaligus meningkatkan produktivitas pangan nasional.
Tidak sedikit jaringan menyebut jumlah massa dapat mencapai puluhan ribu, dengan konvoi dari wilayah penyangga Jakarta. Kendati demikian, aparat menegaskan pendekatan pelayanan dan pengawalan agar Hari Tani Nasional berjalan tertib. Publik diimbau berpartisipasi secara damai dan mematuhi arahan di lapangan, sementara pengguna jalan diminta menunda perjalanan non-urgent melewati koridor DPR/GBK.
Pada akhirnya, Hari Tani Nasional bukan hanya momentum turun ke jalan. Ini adalah pengingat bahwa mandat reforma agraria dalam UUPA 1960 harus hadir sebagai kebijakan konkret dan terukur. Dari redistribusi lahan yang berkeadilan, pemberantasan perampasan tanah, hingga akses input dan pasar yang manusiawi, semua kembali pada tujuan memastikan petani Indonesia sejahtera dan berdaulat di tanahnya sendiri.
Sumber: Bisnis