HomeBeritaHeart-Wrenching Farewell: Dunia K-Pop Berduka atas Kepergian Jaehyun F.ABLE

Heart-Wrenching Farewell: Dunia K-Pop Berduka atas Kepergian Jaehyun F.ABLE

Date:

Related stories

Kejatuhan Mendadak: Skandal Muhammad Rayyan Guncang Industri Hiburan

Lintas Fokus - Ketika nama Muhammad Rayyan Alkadrie pertama...

Gelombang Tragis di Debut: Dua Mahasiswa KKN UGM Gugur dalam Pengabdian

Lintas Fokus - Sore 1 Juli 2025 mestinya menjadi...

Perpisahan Haru: Lee Seo Yi dan Jejak Emas di Dunia K-Drama

Lintas Fokus - Aroma duka menyelimuti ranah hiburan Korea...

Ledakan Minat Investor pada PMUI

Lintas Fokus - Gelombang antusiasme menyambut rencana penawaran umum...

Kronologi Lengkap Terbentuknya Bomb Cyclone di Laut

Lintas Fokus - Badai dahsyat yang meteorolog menyebut bomb...

Lintas Fokus – Pada Rabu pagi, 2 Juli 2025, linimasa K-Pop mendadak hening. Jaehyun—nama panggung Shim Jaehyun—dinyatakan meninggal dunia di Seoul National University Hospital setelah pergulatan berbulan-bulan melawan leukemia mieloid akut. Kabar itu pertama kali diungkap rekan satu grup, Hojun, melalui unggahan hitam-putih di Instagram. Tak sampai satu jam, tagar #RestInPeaceJaehyun menembus puncak trending Indonesia dan lima negara Asia lainnya. Bukan hanya berita duka; ini adalah pukulan emosional sekaligus refleksi keras tentang rentannya kesehatan idola muda yang tampil nyaris sempurna di depan kamera namun menyembunyikan pergumulan sunyi di balik panggung.

Kepergian Jaehyun menelanjangi fakta pahit: tubuh manusia tidak kebal, bahkan ketika dilapisi cahaya sorot dan sorakan ribuan penggemar. Fandom F.ABLE—dikenal sebagai ABLE—segera menggelar ruang obrolan daring, memutar lagu-lagu grup sambil berbagi kenangan. Di Yogyakarta, Surabaya, hingga Makassar, para penggemar memesan karangan bunga bertuliskan “Voice That Shines Forever” dan mengirimkannya ke kantor Haeirum Entertainment.


Kepergian Jaehyun dan Pukulan bagi Fandom

F.ABLE debut pada Juni 2020; lima anak muda dari agensi kecil tiba-tiba mengentak panggung lewat mini album “Burn It Up.” Jaehyun menempati posisi vokalis utama sekaligus maknae, memadukan suara lembut dan ekspresi energik. Ia cepat menumbuhkan basis penggemar di Indonesia karena rutin membuka sesi V-Live malam hari—waktu yang pas dengan zona kita. Selama pandemi, grup ini menjadi “teman begadang” remaja yang mencari pelarian dari kabar suram.

Setelah album kedua, F.ABLE memang belum sempat menggelar tur, tetapi fan-sign online mereka diklaim sebagai salah satu yang paling interaktif. Jaehyun hapal beberapa nama penggemar Indonesia dan sering menyelipkan ucapan “Terima kasih banyak ya” dalam Bahasa Indonesia. Kedekatan itulah yang membuat warganet tanah air merasa seakan kehilangan teman dekat, bukan sekadar idola jauh.


Jejak Karier Jaehyun dari Ruang Latihan ke Panggung Global

Lahir 5 November 2001 di Busan, Jaehyun menjalani masa trainee hanya sebelas bulan—pendek menurut standar K-Pop—sebelum dipercaya tampil. Di video latihan pra-debut, ia berdiri di pojok, memegang ear-monitor dengan tangan gemetar, namun suaranya langsung memotong kegaduhan studio. Kritikus musik lokal menyebut timbre-nya “luminous”—berpendar dalam nada tinggi maupun rendah tanpa patah.

Pada 2021, F.ABLE diundang tampil dalam Korea-Indonesia Friendship Concert, menjadi grup bungsu di antara line-up raksasa. Penampilan mereka memecahkan 750 ribu penonton streaming serentak; angka fantastis bagi grup rookie. Sejak itu, Jaehyun rutin membuat vlog berbahasa campuran Korea-Inggris agar mudah diakses penggemar global. Salah satu vlog, “Trying Indomie for the First Time,” menembus dua juta tayangan—momen sederhana yang menegaskan kehangatan pribadinya.

Hiatus grup diumumkan akhir 2022. Beberapa mengira F.ABLE bubar; nyatanya mereka memilih rehat karena kontrak promosi habis. Justru pada masa itu Jaehyun menulis dan merilis single independen “Afterglow”—lagu balada tentang menggenggam cahaya di ujung gelap. Kini, liriknya “Even if my light fades, please remember the warmth” terasa seperti pesan pamit terencana.


Pertarungan Jaehyun Melawan Leukemia yang Disembunyikan

Publik baru menyadari sakitnya setelah ia tiada. Menurut laporan AllKpop dan Kompas, Jaehyun didiagnosis leukemia mieloid akut awal 2024. Ia merahasiakan kondisi demi menjaga semangat penggemar dan karier rekan-rekannya. Hanya keluarga inti, dokter, dan dua sahabat di grup yang tahu rutinitas kemoterapinya. Setiap jadwal rawat jalan diselipkan di antara sesi latihan, seolah ia hanya “mengurus hal pribadi.”

Dokter pribadi Jaehyun mengonfirmasi penyakitnya mengalami relapse kedua pada April 2025, membuat prosedur transplantasi sumsum tulang gagal dilaksanakan. Jaehyun tetap merekam cover lagu, bahkan saat trombositnya anjlok. Dalam video yang belum dirilis, ia terdengar berkata, “Jika suatu hari suaraku berhenti, biarkan lagu-lagu ini bernyanyi menggantikan.” Pernyataan itu kini beredar di kalangan fanbase sebagai potongan terakhir suara aslinya.

(Merindu itu sunyi yang berdetak di antara jeda lagu—penggalan satu kalimat singkat untuk mereka yang masih memutar “Afterglow” berulang-ulang.)


Warisan Jaehyun: Solidaritas Fans dan Pembelajaran Industri

Duka kolektif berubah menjadi gerakan nyata. ABLEIndonesia berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Darah Indonesia—membuka donasi bertajuk “Light for Jaehyun.” Dalam dua hari, terkumpul Rp 520 juta. Dana itu akan dialokasikan untuk pasien leukemia anak di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, kota dengan basis penggemar terbesar. Haeirum Entertainment menambah ₩300 juta dan mendirikan Jaehyun Foundation sebagai pusat riset leukemia di Seoul.

Industri hiburan pun belajar. Asosiasi Manajemen Hiburan Korea (KEMA) menuntut setiap agensi:

  1. Check-up medis triwulanan wajib untuk artis di bawah 30 tahun.

  2. Sesi konseling kesehatan mental dua kali per bulan, didanai perusahaan.

  3. Transparansi terbatas—idol boleh memilih privasi, tetapi keluarga dan tim medis harus punya otoritas menghentikan jadwal jika risiko meningkat.

Mnet mempersiapkan segmen penghormatan khusus di M! Countdown. Mereka akan memutar stage terakhir F.ABLE “Where Are You” (Oktober 2022), menurunkan lampu panggung menjadi biru lembut—warna light-stick resmi grup—dan mengheningkan cipta tiga puluh detik. Promotor K-Pop Unity Fest Jakarta ikut menambahkan sesi tribute pada Agustus mendatang, membagikan pita putih bertuliskan “For Jaehyun” kepada sepuluh ribu penonton.

Bagi penggemar, Jaehyun bukan sekadar suara falsetto murni; ia representasi mimpi bahwa kerja keras di ruang latihan sempit bisa menembus panggung global. Kini suaranya berhenti di dunia fisik, tetapi rekamannya beresonansi di setiap headphone, mobil, dan kafe yang memutar playlist F.ABLE. Sebuah warisan tak kasat mata—namun abadi—yang menuntun fandom untuk terus menyalakan cahaya kecil di tengah keriuhan industri.

Sumber: AllKpop

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version