Kemajuanrakyat.co.id – Aksi demo yang bertajuk Indonesia Gelap dilakukan mahasiswa yang menamakan diri mereka Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia yang berlangsung mulai Senin, (17/2) hingga Rabu (19/2).
Bahkan aksi tagar Indonesia Gelap juga menggema di media sosial yang sudah mencapai 760 ribu postingan.
Tagar tersebut digunakan oleh netizen untuk menyoroti berbagai permasalahan dan kebijakan meresahkan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam foto yang beredar, dibalik tagar #IndonesiaGelap berlatar hitam terdapat gambar garuda dan beberapa isu yang menjadi sorotan. Mulai dari “korupsi”, “KPK dilemahkan”, “PHK”, “Oligarki”, “rupiah lemah”, “pembohongan publik”, hingga “gaji guru kecil”.
Bahkan ada 13 tuntutan yang dibacakan oleh Bagas Wisnu selaku Koordinator Humas UPNVJ Bergerak atau Jenderal Lapangan Aksi di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Baca juga; Driver Ojol Demo, Tuntut Dapatkan Hak THR
“Kami menyeruhkan kepada Presiden Prabowo dan jajarannya untuk segera mengambil langkah konkret dalam menanggapi berbagai persoalan yang kami angkat dalam aksi ini. Jika tidak, maka aksi serupa akan terus berlanjut di berbagai daerah di seluruh Indonesia,” kata Bagas di hadapan para mahasiswa.
Diketahui bahwa unjuk rasa Indonesia Gelap tersebut dimulai sekitar pukul 15.00 WIB yang juga diwarnai dengan kericuhan.
Sejumlah mahasiswa yang bergabung dalam aksi unjuk rasa tersebut juga melemparkan botol plastik, bilah kayu, dan sampah ke arah polisi.
Berdasarkan pantauan di lokasi, massa mahasiswa telah memadari area pembatas jalan beton sambil menhadap ke barisan polisi.
Beberapa di antara mereka terlihat berdiri dan duduk di atas pagar beton sambil menyoraki aparat.
Dimana salah satu polisi yang menggunakan toa meminta massa untuk mengakhiri unjuk rasa karena waktu sudah menunjukan pukul 18.00 WIB.
“Kami meminta agar para massa aksi tidak menunjuk-nunjuk ke arah kami, tidak melempar barang,” ucap suara polisi dari toa tersebut.
Tidak hanya itu saja, sejumlah mahasiswa juga terlihat membakar ban dalam unjuk rasa tesebut. Selain ban, mereka juga membakar spanduk, tumpukan sampah, dan batang kayu sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah.