Kemajuanrakyat.co.id – Indonesia vs Jepang pada match-day terakhir Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona AFC. Pertandingan yang akan digelar Selasa, 10 Juni 2025, pukul 17.35 WIB di Panasonic Stadium Suita, Osaka ini memang sudah tak menentukan bagi tuan rumah—mereka sudah kukuh di puncak Grup C dengan 20 poin. Namun bagi Garuda, duel versus Samurai Biru menjadi barometer nyata seberapa jauh perbaikan yang dibawa pelatih baru Patrick Kluivert sejak Januari lalu.
Baca juga: Kebangkitan Tim Nasional Sepak Bola Indonesia di Kualifikasi
Indonesia vs Jepang: Situasi Terbaru Kedua Tim
Garuda datang tanpa beban klasemen—12 poin sudah menjamin tiket ke Ronde 4 meski hasil di Suita belum diketahui. Akan tetapi, Kluivert menolak istilah “laga hiburan”. Dalam sesi jumpa pers Minggu sore (8/6), ia menegaskan niatnya membawa pulang setidaknya satu poin: “Kita sudah menembus ronde berikut, tetapi meraih hasil di kandang Jepang akan mengirim pesan kuat bahwa Indonesia layak diperhitungkan.”
Di kubu lawan, pelatih Hajime Moriyasu kehilangan bek tangguh Takehiro Tomiyasu yang baru mengalami cedera hamstring saat menang 2-0 atas Australia sepekan lalu, serta gelandang jangkar Ko Itakura yang harus absen karena akumulasi kartu. Media Jepang menilai absensi dua pilar ini bisa memaksa Moriyasu merotasi lini belakang, membuka celah bagi serangan balik cepat Indonesia.
Taktik dan Formasi “Indonesia vs Jepang”
Patrick Kluivert, yang memimpin skuad sejak menggantikan Shin Tae-yong, memfavoritkan formasi 4-3-3 adaptif—blok rendah saat bertahan, berubah 4-2-4 ketika transisi. Ia hampir pasti menurunkan:
- GK Nadeo Argawinata – clean-sheet versus Tiongkok.
- RB Bagas Kaffa & LB Pratama Arhan – kuat overlap sekaligus cekatan mundur.
- CB Jordi Amat & Rizky Ridho – kombinasi pengalaman dan kecepatan.
- Gelandang Trio: Marc Klok (holding), Rizky Pellu (box-to-box), Stefano Lilipaly (playmaker).
- Depan: Yakob Sayuri – Ole Romeny – Egy Maulana Vikri.
Kubu Samurai Biru diyakini masih mengandalkan 4-2-3-1 dengan trio kreatif Takefusa Kubo – Ritsu Doan – Kaoru Mitoma di belakang striker Ayase Ueda, meski mereka diprotes fans karena tetap memanggil gelandang kontroversial Kaishu Sano.
Statistik Kunci Indonesia vs Jepang
- Penguasaan bola rata-rata: Jepang 54 % vs Indonesia 46 %
- Rataan tembakan per laga: 14 (Jepang) – 9 (Indonesia).
- Gol Jepang kebobolan dari set-piece musim ini: 2 dari 3 gol
- Penampilan clean-sheet Nadeo di kualifikasi: 3 dari 4 laga terakhir.
Data tersebut menjadi panduan Kluivert menggarap skenario laga: bertahan rapat 30 menit pertama, lalu menekan lewat bola panjang diagonal ke Sayuri dan Egy ketika bek Jepang naik membantu serangan. Jika gagal menembus, Indonesia menyiapkan menu bola mati—lemparan jauh Arhan dan corner Klok–Lilipaly—karena Jepang terbukti rentan di situ.
Narasi Lapangan: “Garuda Tak Sekadar Pelengkap”
Ada kisah menarik di balik setiap nama dalam daftar pemain Indonesia malam itu. Take contoh Yakob Sayuri. Januari lalu ia nyaris kehilangan tempat setelah cedera hamstring di Piala Asia U-23. Rehabilitasi intens enam minggu membuatnya kembali pulih tepat waktu. “Kesempatan tampil lawan Jepang adalah hadiah bagi kerja keras,” ucapnya.
Begitu pula Marc Klok, yang didapuk Kluivert sebagai kapten di Osaka. Dia mengaku sudah menonton rekaman enam laga Jepang secara berulang: “Mereka dominan, tapi bukan tanpa cela. Tanpa Tomiyasu, mereka kehilangan bek yang pandai membaca long ball,” katanya kepada Bola.com. Klok pun menyiapkan umpan cross-field yang bisa menembus lini kedua Jepang.
Indonesia vs Jepang dan Dampaknya bagi Ronde 4
Walau point klasemen tak berubah banyak, hasil Indonesia vs Jepang tetap vital untuk koefisien FIFA Garuda. Poin ranking tambahan akan menentukan pot unggian Ronde 4, di mana 12 tim tersisa dibagi ke dua grup. Finis di pot tengah bisa mengurangi kemungkinan satu grup dengan raksasa Asia seperti Iran atau Korea Selatan.
Kemenangan di Suita juga berimplikasi finansial. PSSI menargetkan bonus USD 1 juta dari sponsor apparel jika Indonesia menembus 15 besar Asia sebelum Desember 2025. “Ranking bukan cuma gengsi; itu memengaruhi nilai kontrak siaran dan sponsor,” kata Ketua Umum Erick Thohir pekan lalu.
Kunci Sukses “Indonesia vs Jepang” Versi Patrick Kluivert
- Pertahanan Terstruktur – Garis rapat; jangan terpancing high press.
- Transisi Kilat – Tiga-lima sentuhan, bola harus sudah di sisi sayap lawan.
- Bola Mati Presisi – Targetkan second-ball, bukan heading langsung.
- Manajemen Energi – Kondisi 24 °C dan kelembapan Osaka tinggi; rotasi diperlukan menit 70.
- Mentalitas – “Hormati, jangan takut,” pesan Kluivert di ruang ganti.
Cara Menonton & Update Real-Time
- FTA: RCTI & Indosiar (HD)
- Streaming: Vision+ (gratis login) & FIRST Media X.
- Live-text: halaman AFC Match Centre, OneFootball, dan flashscore.
- Sosial media: ikuti tagar #IndonesiaVsJepang plus update menit ke menit di akun @PSSI, @jfa, dan @GarudaSelect.
Penutup: Misi Mengukir Sejarah
Sejak keikutsertaan di kualifikasi modern, Indonesia belum pernah mengalahkan Jepang di kandang lawan. Namun sepak bola Indonesia era Patrick Kluivert sudah berbeda: program nutrisi, GPS tracking latihan, dan analisis video menjadi menu harian tim. Jika disiplin bertahan, tajam memanfaatkan bola mati, dan cerdas mengelola stamina, Garuda punya kans mencuri satu gol—atau setidaknya satu poin—di Suita.
Bagi pendukung di tanah air, laga Indonesia vs Jepang bukan soal angka semata, tetapi tentang pembuktian bahwa jarak kualitas bisa dipangkas lewat ilmu, profesionalisme, dan tekad. Tuesday night in Osaka may yet write a new chapter for the red-and-white.
[…] Baca juga: Indonesia vs Jepang: Garuda Ingin Curi Poin di Suita […]