30.3 C
Jakarta
Thursday, July 3, 2025
HomeHeadline NewsInnalillahi, Yahya Waloni Tutup Usia Usai Khotbah Jumat

Innalillahi, Yahya Waloni Tutup Usia Usai Khotbah Jumat

Date:

Related stories

Tragis! Diogo Jota Tewas Kecelakaan, Sepak Bola Berduka

Lintas Fokus - Liverpool dan para pencinta sepak bola di...

Drama Komisaris BUMN Fadil Imran: Antara Sinergi & Kontroversi

Lintas Fokus - Seluruh lini masa mendadak gaduh begitu...

Dokter Marwan Gugur: Serangan Israel Guncang Gaza

Lintas Fokus - Ledakan kembar di distrik Sheikh Ijlin,...

Redmi Pad 2 Segera Hadir: Tablet 11 Inci Harga Bersahabat

Lintas Fokus - Pada pertengahan tahun, Xiaomi kembali mengguncang...

Malam Mencekam di Perairan Ketapang: KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

Lintas Fokus - Lampu pelabuhan Ketapang baru saja redup...
spot_imgspot_img

Kemajuanrakyat.co.id – Yahya Waloni menjadi perbincangan hangat setelah dikabarkan meninggal dunia secara mendadak pada Jumat, 6 Juni 2025, saat menyampaikan khotbah Jumat di Masjid Darul Falah, Makassar. Kabar kepergian pendakwah yang dulu dikenal sebagai mantan pendeta ini sontak mengejutkan umat dan jaringan dakwah di Indonesia. Pada saat insiden, ratusan jamaah di Masjid Darul Falah tercatat hadir untuk menunaikan salat Jumat dan mendengarkan ceramahnya, sebelum tiba-tiba Yahya Waloni terjatuh di atas mimbar.

Baca juga: Kebangkitan Tim Nasional Sepak Bola Indonesia di Kualifikasi

Latar Belakang dan Karier “Yahya Waloni”

Sebelum dikenal luas sebagai pendakwah Islam, Yahya Waloni pernah menjabat sebagai pendeta dalam Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) hingga tahun 2013. Ia kemudian memutuskan berpindah keyakinan, memeluk agama Islam, dan mengambil nama Yahya. Sejak saat itu, karier spiritualnya berkembang pesat—ia aktif memberikan ceramah di berbagai kota besar, terutama di Pulau Sulawesi dan Sumatera, serta tampil rutin di media sosial.

Selama lebih dari satu dekade berdakwah, Yahya Waloni kerap menuai kontroversi karena gaya ceramahnya yang tegas dan berani menyentuh isu-isu sensitif, mulai dari kritik politik hingga penekanan pada tauhid. Meski demikian, kumpulan video ceramahnya sering mendapat jutaan tayangan di YouTube (@ceramah_ustadz_yahya_waloni) dan platform TikTok. Dalam satu unggahan pada Mei 2025, ceramahnya tentang “Ketauhidan dalam Kehidupan Modern” sudah ditonton lebih dari 2 juta kali, menandakan peran signifikan Yahya Waloni dalam dunia dakwah digital.

Kronologi Kejadian: “Yahya Waloni” Meninggal Saat Khotbah Jumat

Pada Jumat siang, 6 Juni 2025, Masjid Darul Falah, Kompleks Minasa Upa, Makassar, dipenuhi jamaah sejak pukul 12.00 WITA. Yahya Waloni dijadwalkan sebagai khatib yang akan memasuki khotbah kedua. Menurut Harfan Jaya Sakti (39), Sekretaris Pengurus Masjid, khutbah pertama berlangsung lancar. Kala khotbah kedua, sekitar pukul 12.30 WITA, suara Yahya Waloni tiba-tiba melemah. Selang beberapa menit di atas mimbar, ia terjatuh tanpa peringatan. Jamaah yang panik segera mengevakuasi dan membawa pendakwah tersebut ke RSU Bahagia, Minasa Upa—sekitar 100 meter dari masjid. Namun, nyawanya tak tertolong hingga akhirnya dinyatakan wafat.

Beberapa saksi menyebut bahwa Yahya Waloni sempat duduk di mimbar sebelum roboh secara mendadak. Tidak ada tanda-tanda sebelumnya bahwa kondisinya menurun. “Ketika duduk, ia masih sempat menyelesaikan penegasan tentang tauhid,” kata Harfan Jaya. Menurut laporan Detik Sulsel, prosesi salat Jumat sempat tertunda selama beberapa menit hingga jamaah kemudian melanjutkan ibadah tanpa khotib pengganti.

Jenazah Yahya Waloni kemudian dimandikan dan dikafani di RSU Bahagia, lalu diterbangkan ke Jakarta sesuai permintaan keluarga. Seorang kerabat menyebut rencananya jenazah tiba di Bandara Soekarno–Hatta pada malam hari, sebelum dimakamkan di Pekuburan Tanah Kusir.

Reaksi Publik dan Pemerintah Daerah

Kabar meninggalnya Yahya Waloni memantik reaksi beragam dari netizen, tokoh agama, dan pejabat. Tagar #YahyaWaloni langsung trending di Twitter Indonesia pada Jumat sore, ribuan cuitan menampilkan ucapan duka cita, kenangan ceramah, hingga video momen-momen inspiratif semasa hidupnya. Di YouTube, kolom komentar pada video terakhirnya dipenuhi ucapan duka dan doa agar almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. gelora.co

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Muh. Asri, menyampaikan duka cita melalui akun Instagram resminya:

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami kehilangan sosok yang banyak memberi inspirasi dan motivasi bagi umat. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran.” hidayatullah.com

Walikota Makassar juga menyesalkan peristiwa tersebut dan memastikan fasilitas layanan kesehatan terus ditingkatkan agar insiden serupa dapat diantisipasi. Berbagai masjid di Makassar kemudian mengadakan doa bersama untuk almarhum pada malam harinya.

Profil Singkat “Yahya Waloni”

  1. Nama Asli & Latar Belakang
    • Dilahirkan dengan nama Hendrik Waloni pada 19 Desember 1978 di Rumoong, Minahasa, Sulawesi Utara.
    • Berpendidikan teologi Kristen dan menjabat sebagai pendeta HKBP sebelum berpindah agama pada 2013.
  2. Perjalanan Dakwah
    • Setelah memeluk Islam, ia mengambil nama Muhammad Yahya Waloni dan mulai berdakwah di berbagai majelis taklim, masjid, dan televisi lokal.
    • Konten ceramahnya sering menekankan pentingnya tauhid, persatuan umat, dan kadang menyinggung isu sosial-politik.
  3. Karya dan Platform
    • Aktif di YouTube (@ceramah_ustadz_yahya_waloni) dengan total subscriber lebih dari 1,5 juta per Mei 2025.
    • Ceramah di radio dan televisi lokal, termasuk stasiun dakwah di Jakarta dan Surabaya.
  4. Kontroversi
    • Beberapa kali tersangkut masalah pernyataan pedas terkait politik dan perbedaan mazhab—yang memicu pro-kontra di kalangan umat Islam.
    • Pernah dibawa ke Bareskrim Polri pada 2024 karena dugaan ujaran kebencian, namun kasusnya berakhir dengan mediasi dan pernyataan maaf.

Warisan Dakwah “Yahya Waloni”

Meskipun kontroversial, Yahya Waloni diakui banyak orang mampu menyentuh kalangan muda melalui gaya ceramah yang energik dan lugas. Video viralnya tentang “Tauhid Tanpa Tafsir Berbelit” (Maret 2025) pernah ditonton lebih dari 3 juta kali dan menjadi bahan diskusi di berbagai forum dakwah. youtube.com

Berbagai lembaga keagamaan kini berupaya mengarsipkan ceramah-ceramahnya sebagai bahan studi mengenai dakwah digital. Beberapa mahasiswa jurusan Dakwah dan Komunikasi di UIN Syarif Hidayatullah bahkan menjadikan penelitian tentang metode penyampaian Yahya Waloni sebagai tugas akhir. Hal ini menunjukkan bahwa dampak ceramahnya tidak hanya bersifat sesaat, tetapi juga akademis.

Upacara Pemakaman dan Doa Bersama

Jenazah Yahya Waloni tiba di Jakarta pada malam hari dan dibawa ke kediaman keluarga, sebelum dishalatkan di Masjid Al-Haramain, Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Sabtu pagi (7 Juni 2025). Prosesi pemakaman kemudian dilangsungkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, diiringi ribuan peziarah yang datang dari berbagai daerah.

Pihak keluarga memohon tidak ada prosesi berlebihan, hanya pengajian ringkas dan doa bersama. Masyarakat umum pun menggelar doa bersama di masjid-masjid terdekat, mengenang sosok Yahya Waloni sebagai pendakwah yang berani berargumen.


Kesimpulan
Kepergian mendadak Yahya Waloni pada 6 Juni 2025 mengingatkan kita bahwa hidup di dunia ini fana. Dari sisi dakwah, beliau meninggalkan berjuta rekaman ceramah yang menjadi rujukan generasi muda. Semoga segala kontroversi yang pernah ada tidak mengaburkan jasa dan niat tulusnya berdakwah. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un—semoga Allah SWT menerima semua amal baik beliau.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img