Kemajuanrakyat.co.id – Tim nasional sepak bola Indonesia kembali membuktikan diri sebagai kekuatan yang tak bisa diremehkan di kancah Asia, setelah meraih kemenangan dramatis 1-0 atas China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, 5 Juni 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Hasil positif ini membuat tim nasional sepak bola Indonesia menggeser posisi Saudi Arabia di peringkat ketiga grup C, membuka jalan menuju putaran keempat bersejarah bagi sepak bola Tanah Air.
Baca juga: Francisco Trincão: Raja Assist Sporting CP dan Portugal
Susunan Pemain & Formasi di “Tim Nasional Sepak Bola Indonesia”
Formasi 3-4-2-1 Garuda yang Solid
Pelatih kepala tim nasional sepak bola Indonesia memulai pertandingan “Indonesia vs China” dengan formasi 3-4-2-1, memaksimalkan kekuatan wing-back dan memadukan kreativitas di lini tengah:
- Penjaga Gawang: Engin Audero (#12) tampil tenang menjaga gawang.
- Tiga Bek: R. Raya (#5) di kanan, J. Idzes (#3) di tengah, J. Hubner (#23) di kiri—ketiganya mampu meredam serangan sayap China.
- Empat Gelandang: Y. Sayuri (#8) dan C. Verdonk (#17) sebagai wing-back, sementara J. Pelupessy (#14) dan Thom Haye (#19) menjalankan tugas di lini tengah.
- Dua Gelandang Serang: Egy Maulana Vikri (#7) dan Ricky Kambuaya (#15) bertugas menghubungkan penguasaan bola dengan penyerang.
- Penyerang Tunggal: Ole Romeny (#10) menjadi ujung tombak, memanfaatkan umpan dari sayap dan area kotak penalti.
Sejak peluit kick-off, Garuda langsung menekan tinggi. Kombinasi pressing Yanto Yuwono dan Marc Klok (yang masuk dari bangku cadangan) serta aksi sigap Rachmat Kambuaya menunjukkan bahwa formasi “tim nasional sepak bola Indonesia” memang dirancang untuk memaksa Tiongkok bermain cepat dan sering melakukan turnover.
Gol Penalti Romeny: Momen Penentu “Tim Nasional Sepak Bola Indonesia”
Babak Pertama Berlangsung Ketat
Hingga menit 40, tembakan di kedua sisi relatif minim. Garuda lebih banyak mengandalkan serangan balik cepat—kombinasi umpan terobosan Witan Sulaeman dan distribusi bola dari J. Pelupessy. Sementara China beberapa kali menggempur dengan aksi dribel Wu Lei, lini belakang Garuda yang dipimpin Jelle Hubner dan Jon Idzes tampil kokoh, memblokir sebagian besar ancaman.
Penalti di Menit ke-42
“tim nasional sepak bola Indonesia” berubah dramatis pada menit 42: Xu Haoyang (#7) menjegal Yanto Yuwono (#8) di area 16-pas Garuda. Wasit memeriksa VAR sebelum akhirnya menunjuk titik putih. Suasana Stadion GBK memuncak saat Ole Romeny (#10) maju mengeksekusi penalti di menit 45+1’, menendang ke sudut kiri bawah gawang—skor “tim nasional sepak bola Indonesia vs China” berubah menjadi 1-0. Selebrasi Romeny di tribun barat menambah euforia suporter.
Babak Kedua: China Gempur, Garuda Bertahan Teguh
Tekanan China, Garuda Masih Kokoh
Memasuki babak kedua, Tiongkok berusaha mengejar ketertinggalan dengan mengganti beberapa pemain kunci—Chengyu Liu (#20) dan Tyias Browning (#2)—untuk menambah kedalaman. “tim nasional sepak bola Indonesia” tetap bertahan dengan blok rapat: Jelle Hubner berpadu Joko Idzes, memotong setiap umpan silang. Gerrit Raya (bek kanan) juga beberapa kali memotong bola berbahaya, sementara Engin Audero di bawah mistar beberapa kali melakukan penyelamatan krusial. Suporter Garuda yang terus meneriakkan yel-yel motivasi menjadi faktor eksternal yang menguatkan mental pemain hingga peluit akhir.
Statistik Lengkap “Tim Nasional Sepak Bola Indonesia vs China”
Statistik | Indonesia | China |
---|---|---|
Shots | 13 | 5 |
Shots on Target | 3 | 1 |
Possession | 47% | 53% |
Passes | 350 | 372 |
Pass Accuracy | 80% | 84% |
Fouls | 12 | 16 |
Yellow Cards | 2 | 3 |
Offsides | 1 | 0 |
Corners | 3 | 5 |
- Meskipun kalah tipis dalam penguasaan bola (47% vs 53%), Garuda berhasil menjinakkan ancaman China dan memanfaatkan peluang dengan efisien di kotak penalti.
- Pertahanan solid, dengan Jelle Hubner dan Jon Idzes beberapa kali menyelamatkan peluang emas lawan.
- Data kartu kuning mencerminkan intensitas tinggi, dengan dua kartu untuk Indonesia (Sayuri, Ivar Jenner) dan tiga untuk China (Xu Haoyang, Wei Shihao, Liu Dianzuo).
Klasemen Grup C Pasca Pertandingan
Pos | Tim | MP | W | D | L | GF | GA | GD | Pts |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Japan | 9 | 6 | 2 | 1 | 24 | 3 | +21 | 20 |
2 | Australia | 9 | 4 | 4 | 1 | 14 | 6 | +8 | 16 |
3 | Tim nasional sepak bola Indonesia | 9 | 4 | 3 | 2 | 10 | 13 | -3 | 15 |
4 | Saudi Arabia | 9 | 3 | 4 | 2 | 6 | 6 | 0 | 13 |
5 | Bahrain | 9 | 1 | 3 | 5 | 5 | 15 | -10 | 6 |
6 | China | 9 | 0 | 2 | 7 | 6 | 20 | -14 | 2 |
Dengan 15 poin, posisi “tim nasional sepak bola Indonesia” kini menyalip Saudi Arabia (13 poin). Garuda masih memiliki dua laga tersisa melawan Japan (8 Juni 2025) dan Australia (12 Juni 2025). Satu poin saja dari dua laga tersebut sudah bisa membawa Indonesia ke putaran keempat.
Suasana Suporter & Dampak Kemenangan
Lebih dari 60.000 suporter memenuhi GBK, menyajikan sorakan tanpa henti sejak babak pemanasan. Setelah gol penalti Romeny, tribun bergemuruh dengan yel-yel “Garuda Juara” dan kembang api mini—momen yang terekam viral di media sosial. Aksi suporter ini menambah tekanan pada pemain China, yang beberapa kali terlihat ragu menghadapi atmosfer GBK.
Ratusan ribu penonton nobar (nonton bareng) di Jakarta, Bandung, dan Makassar juga menyaksikan pertandingan ini secara serentak. Cuplikan selebrasi di lapangan, terutama pelukan pemain di depan tribun, menyebar cepat di TikTok dan Instagram, menambah semangat nasionalisme.
Tantangan Berikutnya bagi “Tim Nasional Sepak Bola Indonesia”
- Laga Kontra Japan (8 Juni 2025, Okinawa)
Jepang sudah memastikan gelar juara grup. Data FIFA menunjukkan rata-rata penguasaan bola Jepang 62% dan akurasi umpan 89%. “Tim nasional sepak bola Indonesia” perlu memaksimalkan serangan balik cepat dan memecah tekanan lewat umpan terobosan Marc Klok dan penyerang sayap. - Laga Kontra Australia (12 Juni 2025, Sapporo Dome)
Australia duduk di posisi kedua dengan 16 poin. Serangan sayap Matthew Leckie dan Craig Goodwin diharapkan dipetakan dengan baik oleh lini bertahan Garuda. Tim nasional membutuhkan plan B berupa pressing terukur di lini tengah untuk memutus aliran bola tim Kangguru.
Refleksi dan Harapan bagi “Tim Nasional Sepak Bola Indonesia”
- Tonggak Sejarah: Kemenangan 1-0 atas China menjadi bukti bahwa “tim nasional sepak bola Indonesia” tidak lagi sekadar peserta, melainkan penantang serius di level Asia.
- Mental Juara: Semangat suporter dan kinerja solid pemain muda (Beckham Putra, Stefano Lilipaly, Ivar Jenner) menunjukkan regenerasi berjalan baik.
- Investasi ke Depan: PSSI menegaskan akan memperkuat program usia dini (U-17, U-19) berdasarkan pola pelatihan yang telah sukses sejauh ini.
Publik dan media berharap “tim nasional sepak bola Indonesia” dapat mempertahankan momentum saat melawat ke Jepang dan Australia. Dukungan luar biasa dari suporter, persiapan matang, dan strategi adaptif menjadi kunci agar Garuda mampu melaju jauh dan menorehkan sejarah baru di Kualifikasi Piala Dunia.
Sumber: Minumkopi.com
[…] Baca juga: Kebangkitan Tim Nasional Sepak Bola Indonesia di Kualifikasi […]
[…] Baca juga: Kebangkitan Tim Nasional Sepak Bola Indonesia di Kualifikasi […]