Lintas Fokus – Tak ada yang meragukan kedalaman ilmu dan keberanian moral sosok Kwik Kian Gie. Senin malam, 28 Juli 2025, ekonom sekaligus mantan Menko Ekuin era Gus Dur itu berpulang dalam usia 90 tahun di RS Medistra, Jakarta Selatan, setelah berjuang dua bulan melawan komplikasi saluran cerna. Kabar duka dikonfirmasi keluarga serta pihak rumah sakit, dan dalam hitungan menit, linimasa digelontor ucapan belasungkawa dari Presiden, partai politik, akademisi, hingga warganet.
Berikut laporan mendalam tentang perjalanan hidupnya, alasan publik merasa kehilangan, dan bagaimana warisannya akan terus memengaruhi kebijakan Indonesia.
Menapak Jejak Ekonomi Berkeadilan ala Kwik Kian Gie
Lahir di Juwana, Pati, 11 Januari 1935, Kwik Kian Gie menamatkan studi Ekonomi di UI kemudian meraih gelar MSc dari Erasmus University Rotterdam. Sejak kolom “Catatan Ekonomi” di Kompas pada 1980‑an, ia menjadi suara paling lantang menentang korporatisme Orde Baru. Kritiknya menyorot ketimpangan pajak, kredit macet konglomerat, dan “liberalisasi tanpa pagar” yang menurutnya memiskinkan petani.
Puncak pengaruhnya datang saat krisis 1997/98. Gus Dur mengangkatnya menjadi Menko Ekuin (1999‑2000). Perintah pertama: membekukan privatisasi kilat BUMN dan menyiapkan audit BLBI. Kebijakan itu kontroversial, namun sejumlah ekonom menilai langkah Kwik menahan lonjakan pengangguran massal. Pada 2001‑2004 ia memimpin Bappenas, memperkuat alokasi 20% APBN untuk pendidikan dan kesehatan serta melahirkan program Beras untuk Rakyat Miskin.
Warisan paling kasat mata adalah Institut Bisnis & Informatika Kwik Kian Gie (IBI KKG) yang ia dirikan 2000. Kampus ini menjadi ruang laboratorium kebijakan publik dan kewirausahaan sosial, memperpanjang pengaruh intelektualnya ke generasi muda.
Kronologi Lengkap Malam Kepergian Sang Pengkritik Lembut
Awal Juni, Kwik Kian Gie dilarikan ke Medistra akibat perdarahan saluran cerna. Setelah operasi endoskopi, kondisi membaik, namun 22 Juli ia kembali masuk ICU karena infeksi sekunder yang memicu penurunan hemoglobin. Tim dokter—dipimpin dr. Handoyo SpPD—memantau risiko multi‑organ failure.
Pada 28 Juli pukul 19.30 WIB, keluarga besar dipanggil untuk doa bersama. Romo Magnis hadir memimpin liturgi singkat. Tepat pukul 22.00 WIB, monitor jantung menunjukkan garis lurus. Putra sulung Yansen mengumumkan kepergian sang ayah kepada media. Jenazah disemayamkan di Heaven Gate Pluit; misa requiem dijadwalkan Rabu malam, kremasi Kamis 31 Juli pukul 10.00 WIB. Pemerintah menawarkan upacara kenegaraan, tetapi keluarga memilih prosesi sederhana—hanya bendera setengah tiang di kantor Bappenas sebagai penghormatan.
Resonansi Publik & Politik: Mengapa Kwik Kian Gie Begitu Dirindukan?
Ucapan duka membanjiri media sosial; tagar #TerimaKasihKwik menembus 720 ribu tweet kurang dari 12 jam. Presiden Jokowi menulis, “Pak Kwik, oposisi intelektual yang membuat kami terus mawas diri.” Sedangkan Megawati menyebutnya “metronom moral ekonomi nasional.” Mantan Ketua MPR Bambang Soesatyo memimpin hening cipta 90 detik pada rapat paripurna, setara usia almarhum.
Di YouTube, video rangkuman kuliah umum Kwik 2019—tentang bahaya utang BUMN—meledak 1 juta views sehari. Ini bukti betapa publik masih mencari panduan ekonomi jujur. Keluarga akademik UI merespons dengan rencana mendirikan “Kursi Kritik Fiskal Kwik Kian Gie”, sementara Kementerian Keuangan sedang merancang beasiswa riset fiskal pro‑rakyat atas namanya.
Wajib Tahu:
Posisi Kabinet: Menko Ekuin (1999‑2000), Kepala Bappenas (2001‑2004).
Karya Tulis: Melawan Arus (1993), Pasar vs. Negara (2005).
Julukan: “Hati Nurani APBN”—diberi mahasiswa UI 1998.
Agenda Pemakaman: Kremasi 31 Juli, Heaven Gate Pluit, 10.00 WIB.
Warisan Gagasan: Dari APBN Pro‑Poor ke Generasi Fintech
Bahkan setelah pensiun, Kwik Kian Gie aktif di podcast, webinar, hingga ruang Twitter (X) menyoroti tren buy now pay later. Ia menyebut layanan BNPL “candu utang gaya baru”—narasi yang kini diadopsi OJK dalam riset perlindungan konsumen 2025.
Kontribusinya juga terasa pada gerakan Community Supported Agriculture (CSA); Kwik mempromosikan belanja langsung petani demi memotong rantai pasok. Banyak start‑up agritech Indonesia memasukkan prinsip CSA dalam pitch deck mereka—menandakan pemikiran Kwik lintas generasi.
Bagi investor muda, ia berpesan dalam talk‑show CNBC 2024, “Saham itu anak panah masa depan, tapi jangan lupa pagar pekarangan sosialmu.” Kalimat sederhana, tapi menegaskan keyakinan: ekonomi tak boleh memotong jaring keselamatan sosial.
Sumber: Liputan6