Site icon Lintas Fokus

MBMA Anjlok atau Bangkit? Analisa Teknikal dan Fundamental yang Menentukan Arah

MBMA rilis kinerja semester I 2025

MBMA rilis kinerja semester I 2025

Lintas Fokus Pasar sedang menimbang ulang prospek MBMA setelah rilis kinerja semester I 2025 dan pembaruan operasional kuartal II. Pada penutupan Rabu, 24 September 2025, MBMA ditutup di Rp480, dengan rentang harian baru-baru ini 460 sampai 484 serta rentang 52 minggu 238 sampai 615. Angka ini memberi konteks posisi harga yang kini berada di bawah titik tengah rentang tahunan, sehingga sensitivitas terhadap kabar biaya dan volume produksi menjadi jauh lebih tinggi. Data harga dan rentang 52 minggu merujuk pada halaman kuotasi dan histori yang diperbarui hingga pekan ini.

Gambaran Pasar Terkini dan Likuiditas

Dari sisi likuiditas, perputaran harian MBMA relatif besar dan menjadi salah satu alasan saham ini kerap volatil setelah rilis kinerja. Media bisnis arus utama mencatat pada semester I 2025 pendapatan turun sekitar 32 persen year on year dan laba bersih menyusut sekitar 71 persen, yang memicu koreksi serta memindahkan fokus investor kepada kecepatan penurunan biaya kas dan normalisasi produksi setelah aktivitas perawatan di beberapa lini RKEF pada paruh pertama.

Analisis Teknikal MBMA: Level, Momentum, dan Manajemen Risiko

Secara teknikal, posisi MBMA yang bergerak di area 460 sampai 484 dalam beberapa sesi terakhir menandakan band konsolidasi jangka pendek. Trader biasanya mengamati apakah harga mampu bertahan di atas 460 sebagai support intraday dan menguji ulang 480 sampai 500 sebagai area supply awal. Dengan penutupan 24 September di Rp480 dan rentang 52 minggu 238 sampai 615, ruang teknikal terbuka ke dua arah: konfirmasi breakout di atas zona 500 sering dimaknai sebagai pemicu momentum, sedangkan pelemahan di bawah 460 membuka skenario retest ke area 440. Untuk manajemen risiko, ukuran posisi yang disiplin dan penetapan batas rugi jelas relevan mengingat volatilitas meningkat selepas publikasi kinerja. Data level penutupan, rentang harian dan rentang tahunan merujuk pada penyedia data harga yang sama.

Fundamental yang Menggerakkan Nilai: Produksi, Biaya, dan Panduan 2025

Dari sisi operasional, perusahaan melaporkan bahwa pada kuartal II 2025 produksi nikel dalam bentuk NPI mencapai 16.748 ton dengan cash cost sekitar 9.719 dolar AS per ton. Manajemen juga menyampaikan bahwa overhaul pada dua tanur BSI telah rampung dan produksi diharapkan kembali normal sejak Agustus 2025. Untuk setahun penuh 2025, panduan produksi NPI diperbarui menjadi 70.000 sampai 80.000 ton, dengan panduan cash cost di bawah 11.000 dolar AS per ton dan AISC di bawah 11.200 dolar AS per ton. Di saat yang sama, proyek HPAL SLNC berkapasitas rancangan 90.000 ton per tahun nikel dalam MHP masih berjalan, dengan kemajuan konstruksi masing-masing sekitar 29 persen untuk HPAL dan 16 persen untuk FPP per akhir kuartal II. Perusahaan juga menyatakan pendapatan semester I 2025 yang belum diaudit sebesar 627,9 juta dolar AS, turun sekitar 32 persen year on year. Semua angka ini bersumber dari dokumen resmi perusahaan dan ringkasan grup yang dipublikasikan pada Agustus 2025.

Secara keuangan, ringkasan statistik rasio dan pertumbuhan dari penyedia data pasar juga memperlihatkan tekanan pada pertumbuhan pendapatan kuartalan year on year dan penurunan marjin, yang selaras dengan narasi biaya energi, implementasi B40, dan efek perawatan fasilitas pada paruh pertama. Data ikhtisar ini membantu membangun baseline valuasi cepat, tetapi titik rujukan utama tetap dokumen resmi perusahaan karena metodologi klasifikasi dan konversi mata uang bisa berbeda antar penyedia data.

Wajib Tahu:

Eksposur MBMA terhadap harga nikel dunia sangat tinggi. Perubahan kecil pada harga acuan bisa mengubah proyeksi marjin secara signifikan, sehingga pemantauan harga nikel dan update progres efisiensi biaya menjadi kunci sebelum mengambil keputusan.

Risiko, Katalis, dan Skenario Ke Depan

Titik paling krusial di paruh kedua 2025 adalah pembuktian realisasi penurunan biaya kas serta kembalinya utilisasi pabrik ke level normal pasca perawatan. Jika biaya kas dan AISC benar turun seperti panduan, sensitivitas laba terhadap harga nikel akan membaik. Di sisi katalis, kemajuan proyek HPAL dan fasilitas pendukungnya akan terus dipantau karena berpotensi mengubah profil biaya dan diversifikasi produk. Di level makro, dinamika rantai pasok baterai dan arah kebijakan industri mineral Indonesia akan menentukan sentimen atas ekosistem nikel, termasuk MBMA. Untuk investor jangka menengah, kombinasi perbaikan operasional yang terverifikasi di laporan berikutnya plus stabilisasi harga nikel bisa menjadi alasan re-rating. Untuk trader, disiplin pada area 460 sampai 500 yang menjadi jalur tarik ulur jual beli jangka pendek tetap menjadi acuan praktis. Sumber-sumber real-time harga dan kalender emiten dapat melengkapi pantauan jadwal rilis berikutnya agar respons pasar bisa diantisipasi.

Sumber: Yahoo Finance

Exit mobile version