Kemajuanrakyat.co.id – Dari Vatikan hingga Filipina, umat Katolik menghabiskan Senin Paskah dengan mengucapkan selamat tinggal usai Paus Fransiskus wafat pada Senin, 21 April 2025.
Dikabarkan Paus Fransiskus wafat di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan pada pukul 09.45.
Kabar ini disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik dan langsung dari Casa Santa Marta.
“Saudara-saudari terkasih, dengan dukacita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus.
Pada pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya dibaktikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” ujar Kardinal Farell yang dilangsir dari situs Vatikan, Senin, 21 April 2025.
Lonceng yang berbunyi di Lapangan Santo Petrus, Vatikan juga menandakan wafatnya Paus Fransisku.
Sejumlah orang dari berbagai negara, termasuk India, Afrika Selatan, Denmark berkumpul di lapangan Santo Petrus.
Semuanya mengatakan bahwa hal yang paling mereka rindukan dari Paus adalah upayanya untuk menjadikan Gereja Katolik lebih inklusif.

Baca juga; Anggota DPRD Asahan Ditangkap Karena Judi Sabung Ayam
Pesan Sebelum Paus Fransiskus Wafat
Bahkan dalam kondisi yang belum stabil, Paus Fransiskus masih menyampaikan pesan Paskah soal gencatan senjata di Gaza.
Pesan tersebut dibacakan oleh seorang ajudan, pada Minggu, 20 April 2025 dimana Paus hanya muncul sesaat di balkon Basilika Santo Petrus.
Dalam pesan Paskah kali ini, Paus menggambarkan situasi Gaza sebagai dramatis dan juga menyedihkan.
Ia mendesak agar Hamas segera melepaskan seluruh sandera yang masih ditahan dan mengutuk maraknya antisemitisme global yang disebut mengkhawatirkan.
Paus juga menyampaikan kedekatan dirinya dengan penderitaan rakyat Israel dan Palestina.
Dirinya juga mendesak agar semua pihak yang bertikai untuk menghentikan peperangan, bebaskan sandera, dan bantu rakyat yang kelaparan demi masa depan yang damai.
Sementara di Manila, Filipina, lonceng gereja telah berbunyi di ibu kota dimana tempat para jemaat telah berkumpul di gereja-gereja untuk berdoa dan merenungkan kematian Paus.
Sekitar 85 % dari total 110 juta populasi Filipina adalah penganut Katolik Roma.
Salah satunya adalah Jude Aquino, yang mengatakan bahwa kematian Paus Fransiskus adalah “pukulan besar bagi Gereja Katolik”.
“Bagi kaum muda seperti kami, dia adalah panutan yang besar, panutan yang kami ikuti karena dia adalah wakil Kristus.