Lintas Fokus – Duel Portugal vs Hungaria pada kualifikasi Piala Dunia 2026 di Puskás Aréna, Budapest, berpotensi menjadi pertandingan yang membuat jantung berpacu. Portugal datang dengan energi besar usai menang telak 5-0 atas Armenia, termasuk dua gol Cristiano Ronaldo yang menggenapkan catatan timnya di puncak Grup F. Kick-off dijadwalkan pukul 20.45 waktu setempat, di kandang Hungaria yang terkenal berisik dan berani mengambil risiko ketika bermain di hadapan publik sendiri.
Portugal vs Hungaria: jadwal, form, dan posisi di klasemen
Secara momentum, Portugal vs Hungaria mempertemukan dua tim yang sama-sama tak terkalahkan di laga pembuka. Portugal memimpin Grup F usai pesta gol 5-0 di Yerevan, sementara Hungaria membuka jalan dengan hasil imbang dramatis 2-2 di Dublin setelah sempat unggul dua gol. Tabel sementara menempatkan Portugal di puncak, Hungaria dan Republik Irlandia sama-sama satu poin, Armenia di dasar klasemen. Data ini penting untuk membaca urgensi: poin penuh di Budapest akan memperlebar jarak Portugal, sedangkan tuan rumah membutuhkan kemenangan untuk menempel ketat.
Head-to-head juga menguntungkan Portugal. Catatan pratinjau independen menunjukkan Portugal jauh lebih dominan dalam pertemuan kompetitif, dengan mayoritas kemenangan disertai nirbobol. Itu menjadi indikator bahwa struktur bertahan Portugal kerap cocok menghadapi pola serangan Hungaria.
Wajib Tahu:
Ronaldo mencetak dua gol saat Portugal menang 5-0 atas Armenia dan kini mengoleksi 140 gol internasional. Laga Portugal vs Hungaria berlangsung di Puskás Aréna, Budapest, pukul 20.45 waktu setempat.
Taktik dan duel kunci yang akan menentukan
Marco Rossi biasanya menata Hungaria dengan blok menengah yang disiplin, mengandalkan serangan balik cepat serta servis ke penyerang target di kotak penalti. Namun hasil seri 2-2 di Dublin memperlihatkan kerentanan saat bertahan dengan 10 pemain, setelah Roland Sallai diusir. Absennya Sallai karena skorsing membuat beban kreativitas semakin besar pada Dominik Szoboszlai, baik dalam progresi bola maupun situasi bola mati. Portugal harus mengantisipasi half-space yang sering dimanfaatkan Szoboszlai untuk mencari tembakan dari jarak menengah.
Di sisi Portugal, Roberto Martínez menampilkan 4-3-3 yang sangat progresif pada laga pertama. Duet João Neves dan Vitinha memberi daya tekan sekaligus keberanian menjaga sirkulasi di bawah tekanan, sementara Bruno Fernandes menjadi sumber umpan vertikal ke trio depan. Ronaldo tetap pusat perhatian bukan hanya karena finishing, tetapi juga gravitasi yang membuka ruang untuk João Félix atau Pedro Neto melakukan cut-inside. Kualitas progresi João Cancelo dari sisi kanan bisa memaksa fullback Hungaria bertahan lebih dalam, mengurangi opsi overlap.
Dari sudut transisi, Portugal vs Hungaria sangat ditentukan oleh siapa yang lebih efektif memanfaatkan ruang di belakang bek sayap. Kerangka permainan Hungaria yang agresif di sayap dapat memberi keuntungan pada Portugal jika Neto atau Félix mampu menekan area itu dengan kecepatan. Kebalikannya, Portugal wajib waspada terhadap second-ball ketika Hungaria menumpuk pemain di kotak penalti; detail ini sempat menyulitkan Irlandia sebelum bangkit di babak kedua.
Prediksi susunan pemain dan opsi rotasi
Pratinjau tepercaya memprediksi absennya Roland Sallai karena skorsing, dengan Dénes Dibusz tetap menjadi pilihan utama di bawah mistar Hungaria. Dominik Szoboszlai di-backup kombinasi gelandang pekerja yang bisa berganti formasi dari 4-2-3-1 ke 3-4-2-1 saat bertahan. Barnabás Varga diandalkan sebagai target man untuk menerima umpan silang dan situasi bola mati.
Di Portugal, Martínez diprediksi mempertahankan basis 4-3-3. Di belakang, Rúben Dias menjadi jangkar bersama Gonçalo Inácio, sementara Nuno Mendes memberi dorongan agresif dari kiri. Di tengah, João Neves dan Vitinha menjaga stabilitas sirkulasi serta pressing counter, dengan Bruno Fernandes sebagai konektor terakhir ke depan. Lini serang diproyeksikan berisi Ronaldo sebagai 9, didampingi João Félix dan satu dari Neto atau Bernardo Silva untuk menyeimbangkan pressing dan kontrol bola.
Prakiraan XI versi pratinjau:
Hungaria (4-2-3-1): Dibusz; Nego, Orbán, Szalai, Kerkez; Ötvös, Tóth; Bolla, Szoboszlai, Schäfer; Varga.
Portugal (4-3-3): Diogo Costa; Cancelo, Inácio, Rúben Dias, Mendes; João Neves, Vitinha, Bruno Fernandes; Neto, João Félix, Ronaldo.
Faktor bangku cadangan bisa jadi pembalik keadaan. Portugal memiliki kedalaman untuk mengubah ritme melalui Bernardo Silva, Francisco Conceição, atau Gonçalo Ramos jika dibutuhkan penyerang yang lebih agresif mengejar ruang. Hungaria punya opsi Callum Styles atau András Schäfer untuk mempertebal intensitas pressing di lini tengah.
Perkiraan skor, skenario, dan peluang kejutan
Jika Portugal vs Hungaria berjalan sesuai pola data awal, Portugal akan tetap mendominasi volume peluang berkualitas meski tidak selalu unggul penguasaan. Portugal punya finishing yang lebih klinis; Hungaria butuh efisiensi tinggi dari 2-3 peluang besar yang mereka ciptakan, serta dukungan Puskás Aréna yang bisa menambah adrenalin. Statistik grup saat ini memperlihatkan Portugal paling produktif dan paling rapat bertahan, sedangkan Hungaria butuh stabilitas 90 menit penuh setelah kehilangan dua poin di menit akhir lawan Irlandia.
Prediksi kami: Portugal menang tipis 2-1. Rasionalnya, kualitas lini serang Portugal sedang berada dalam kondisi tajam, Ronaldo sangat termotivasi menambah pundi gol kualifikasi, dan suplai dari Bruno Fernandes serta João Cancelo memberi variasi serangan yang sulit ditebak. Namun Portugal vs Hungaria tidak akan mudah. Energi tuan rumah, kepemimpinan Szoboszlai, dan bola mati bisa memaksa Portugal bekerja keras sampai menit akhir. Untuk penggemar taktik, duel ini menarik karena mempertemukan 4-3-3 progresif ala Martínez dengan struktur blok menengah fleksibel ala Rossi.
Pada akhirnya, laga Portugal vs Hungaria adalah pertaruhan momentum. Untuk Portugal, tiga poin akan membuat mereka nyaman di puncak. Bagi Hungaria, hasil positif akan menjaga peluang otomatis lolos tetap terbuka sebelum bertandang ke markas pesaing langsung. Dengan tensi setinggi ini, setiap detail kecil seperti disiplin posisi fullback, antisipasi second-ball, dan ketenangan eksekusi bola mati akan menentukan.
Sumber: ESPN.com