Kemajuanrakyat.co.id – Dalam sebuah langkah diplomatik yang menarik perhatian publik dan dunia internasional, Presiden terpilih Prabowo Subianto secara resmi meminta Presiden Joko Widodo untuk mewakili Indonesia dalam kunjungan kenegaraan ke Vatikan. Kunjungan ini dijadwalkan berlangsung pada awal Mei 2025 dan bertujuan memperkuat hubungan bilateral serta mengedepankan semangat toleransi antarumat beragama.
Misi Diplomatik yang Bernilai Strategis
Permintaan ini disampaikan langsung oleh Prabowo dalam pertemuan tertutup di Istana Merdeka, di mana ia menegaskan pentingnya kesinambungan hubungan diplomatik Indonesia dengan Takhta Suci. Kunjungan ke Vatikan dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap keberagaman dan semangat persatuan yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia.

“Saya percaya Presiden Jokowi adalah sosok yang sangat dihormati secara global dan mampu menyampaikan pesan perdamaian serta toleransi yang mewakili semangat rakyat Indonesia,” ujar Prabowo dalam pernyataan resminya.
Dalam kunjungan ini, Presiden Jokowi dijadwalkan bertemu langsung dengan Paus Fransiskus. Pertemuan tersebut akan membahas sejumlah isu strategis, termasuk kerja sama antaragama, perubahan iklim, dan upaya perdamaian dunia. Vatikan memandang Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar dengan penduduk Muslim terbanyak, yang berhasil menjaga stabilitas dan kerukunan antarumat beragama.
Selain audiensi dengan Paus, Presiden Jokowi juga akan bertemu dengan pejabat tinggi Vatikan dan menyampaikan undangan resmi bagi Paus untuk mengunjungi Indonesia dalam waktu mendatang.
Baca juga;Seniman Hamzah Sulaeman Meninggal, Pemeran Raminten dari Yogyakarta
Langkah Prabowo yang mempercayakan misi diplomatik ini kepada Jokowi menuai banyak pujian, baik dari dalam negeri maupun dari komunitas internasional. Banyak pihak menilai ini sebagai contoh kolaborasi politik yang sehat dan matang, serta simbol transisi kepemimpinan yang mulus.
Pengamat hubungan internasional, Dr. Maria Setiawan, mengatakan bahwa keputusan ini menunjukkan kedewasaan demokrasi di Indonesia. “Langkah ini memperlihatkan bahwa kepentingan nasional berada di atas kepentingan politik. Sebuah pesan yang kuat bagi dunia,” jelasnya.
Simbol Kesatuan Nasional
Kunjungan ini juga dianggap sebagai simbol penting dari kesatuan nasional. Meskipun masa jabatan Presiden Jokowi akan segera berakhir, kepercayaan yang diberikan oleh Presiden terpilih menunjukkan bahwa kesinambungan diplomasi tetap dijaga dengan baik.
Banyak tokoh lintas agama menyambut baik langkah ini. Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan momentum penting untuk memperkuat kerja sama lintas iman dan menunjukkan wajah damai Indonesia di mata dunia.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Vatikan atas mandat Prabowo menjadi bukti bahwa diplomasi Indonesia berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan dan toleransi. Dengan membawa pesan perdamaian, kerukunan, dan kerja sama global, Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai bangsa yang besar, terbuka, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan di tengah dinamika dunia internasional.