Site icon Lintas Fokus

Pulau Galang Jadi Harapan Baru Gaza: Prabowo Bergerak Cepat

Ilustrasi lanskap Pulau Galang dengan kompleks rumah sakit kemanusiaan untuk merawat 2 000 warga Gaza.

Ilustrasi artistik menampilkan Pulau Galang di Kepulauan Riau yang ditata ulang sebagai rumah sakit kemanusiaan atas instruksi Presiden Prabowo Subianto demi pengobatan 2 000 korban konflik Gaza.

Lintas Fokus Pagi ini, 7 Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto resmi mengamanatkan agar bekas Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) COVID-19 di Pulau Galang, Kepulauan Riau, diaktifkan kembali sebagai pusat pengobatan bagi 2 000 warga Gaza yang terluka akibat serangan udara berkepanjangan. Keputusan itu disampaikan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, menegaskan komitmen Indonesia mengubah simpati menjadi tindakan konkret.

Langkah tersebut langsung menggugah respons masyarakat internasional; lembaga kemanusiaan memuji Indonesia karena tidak sekadar mengirim obat, tetapi menyediakan ruang rawat lengkap dengan pendampingan keluarga. Pulau Galang—yang pernah menampung pengungsi Vietnam dan pasien pandemi—kembali berperan sebagai simpul solidaritas Asia Tenggara untuk Palestina.

Strategi Pemerintah Menyiapkan Pulau Galang Sebagai Pusat Medis

Pemerintah memilih Pulau Galang karena infrastrukturnya siap pakai: 340 tempat tidur, laboratorium biologi molekuler, dua helipad, dan dermaga barang berat. Fasilitas ini sebelumnya diuji saat puncak pandemi 2021 dan dapat diaktifkan dalam hitungan hari setelah pekerjaan pembersihan serta kalibrasi alat selesai.

Empat kementerian digerakkan serempak. Kemenkes menugaskan dokter ortopedi, ahli bedah plastik, dan tenaga trauma healing dari RSCM serta RSPAD. TNI AU menyiapkan armada Hercules C-130 dan Boeing 737-800 untuk rute Kairo–Batam; setiap penerbangan membawa 80 pasien plus keluarga. Kemenhub memastikan slot udara, sedangkan BNPB mengamankan logistik pangan, air, dan tenda isolasi keluarga pasien. Seluruh biaya enam bulan pertama—sekitar Rp 280 miliar—dibebankan ke dana kontinjensi dan diaudit BPKP dalam sistem daring real-time.

Lebih jauh, Pulau Galang dipastikan steril dari kunjungan nonmedis. Korps Brimob berjaga di gerbang utama; Satgas Siber Polri mengawasi lalu-lintas data agar rekam medis pasien tidak bocor. Pemerintah berupaya menunjukkan bahwa operasi ini murni bersifat sementara, bukan relokasi penduduk Gaza.

Jalur Evakuasi dan Layanan Komprehensif di Pulau Galang

Tahap pertama evakuasi direncanakan pekan ketiga Agustus. Koordinasi lintas-batas dilakukan bersama Kementerian Kesehatan Palestina, WHO, serta Bulan Sabit Merah Mesir. Pasien luka berat—amputasi, luka bakar, dan cedera tembak—diprioritaskan. Setiap pasien dapat didampingi satu anggota keluarga untuk menjaga kestabilan psikologis.

Setibanya di Pulau Galang, penanganan dibagi tiga koridor: triase darurat, ruang operasi, dan rehabilitasi. Unit radiologi dipasangi mesin CT-scan baru hasil hibah Jerman, sementara instalasi fisioterapi dibantu sukarelawan Indonesia Orthopaedic Association. Dalam area 68 km², tersedia pula ruang belajar anak, dapur umum halal-food, dan mushala dengan jadwal khatib bergilir.

Untuk rantai dingin vaksin tetanus dan rabies—wajib bagi korban ledakan—Bio Farma menambah 25 000 dosis. PLN Batam memasang generator gas 5 MW plus panel surya mikrogrid sebagai cadangan; ini menghindari pemadaman yang berisiko pada peralatan ICU.

Di luar layanan fisik, pemerintah bekerja sama dengan Himpunan Psikolog Klinis (HIMPSI) menyiapkan modul trauma counselling berbahasa Arab. Sementara 120 penerjemah disiapkan usai pelatihan cultural-sensitivity agar interaksi medis berjalan mulus.

Dukungan Nasional dan Internasional Menguatkan Pulau Galang

Pernyataan dukungan mengalir. Sekretaris Jenderal OKI, Hissein Brahim Taha, menyebut inisiatif Pulau Galang sebagai contoh nyata solidaritas Muslim lintas negara. Turki menawarkan tim ahli bedah ortopedi, Qatar siap menanggung penerbangan pulang pasien setelah sembuh, sementara Jepang mengirim modul pemurnian air untuk pulau.

Di dalam negeri, pimpinan Komisi I DPR Dave Laksono meminta penambahan unsur TNI AL di perairan sekitar Pulau Galang guna mencegah infiltrasi pihak tak bertanggung jawab. Tokoh agama, mulai dari PBNU hingga MUI, mendukung penuh dengan catatan agar proses kepulangan pasien diatur jelas. Pada saat bersamaan, Kominfo membangun pusat fact-checking untuk menekan hoaks bahwa Indonesia “mengosongkan” Gaza.

Analis hubungan internasional Universitas Airlangga, Devi Rachmawati, menilai strategi ini meningkatkan posisi tawar diplomasi Indonesia tanpa harus mengirim pasukan penjaga perdamaian. Pulau Galang memberi bukti bahwa soft-power bisa tampil setara hard-power.

Tantangan Operasional dan Langkah Mitigasi di Pulau Galang

Menampung 2 000 pasien lintas-benua jelas bukan perkara sederhana. Tantangan paling nyata adalah kesinambungan suplai obat dan energi. Pemerintah memetakan tiga risiko utama—keterlambatan logistik, cuaca ekstrem Laut Natuna, dan potensi serangan siber ke sistem rumah sakit.

Untuk mitigasi, stok obat disebar di tiga gudang darat-laut-udara; BMKG membuat dashboard prakiraan cuaca khusus Pulau Galang; dan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) memasang firewall lapis tiga di pusat data Batam. Pengawasan publik juga diundang: laporan keuangan misi akan dipublikasikan bulanan melalui portal Humanitarian Gateway Indonesia.

Pakar kesehatan global, dr. Rina Nugraheni, mengingatkan pentingnya manajemen limbah medis. Kemenkes menjawab dengan kontrak incinerator portabel berstandar Uni Eropa 2024—kapasitas 300 kg per jam—untuk memastikan limbah tidak mencemari perairan Barelang.

Wajib Tahu:

Pulau Galang pernah menjadi kamp pengungsi Vietnam 1979-1996, kemudian RS Darurat COVID-19 2020-2022. Pengalaman dual-fungsi itu menjadikannya lokasi paling berpengalaman di Indonesia untuk operasi kemanusiaan berskala internasional.

Pada akhirnya, kesuksesan Pulau Galang akan diukur bukan hanya dari jumlah warga Gaza yang pulih, tetapi juga dari kemampuan Indonesia menjaga integritas kemanusiaan tanpa terseret narasi politik. Bila penerbangan perdana berjalan sesuai jadwal, tenda-tenda di koridor RSKI akan berubah menjadi simbol bahwa harapan bisa berlayar jauh melintasi Samudera Hindia.

Sumber: Detik

Exit mobile version