30.9 C
Jakarta
Friday, July 4, 2025
HomeInternasionalPutin Tambah Tentara Rusia, Jadi Kedua Terbesar Setelah China

Putin Tambah Tentara Rusia, Jadi Kedua Terbesar Setelah China

Date:

Related stories

Darurat! Gempa 5,5 M Guncang Tokara, Jepang—1.000 Lindu Panik

Lintas Fokus - Kepulauan Tokara di Prefektur Kagoshima, Jepang,...

Ngeri! Penembakan Massal River North Chicago Tewaskan 4

Lintas Fokus - (Penembakan Massal) Rabu malam yang biasanya...

Tragis! Diogo Jota Tewas Kecelakaan, Sepak Bola Berduka

Lintas Fokus - Liverpool dan para pencinta sepak bola di...

Drama Komisaris BUMN Fadil Imran: Antara Sinergi & Kontroversi

Lintas Fokus - Seluruh lini masa mendadak gaduh begitu...

Dokter Marwan Gugur: Serangan Israel Guncang Gaza

Lintas Fokus - Ledakan kembar di distrik Sheikh Ijlin,...
spot_imgspot_img

Kemajuanrakyat.co.id – Dikabarkan bahwa, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan militer menambah jumlah tentara aktif sebanyak 180.000 personel. Maka dari itu, Rusia akan memiliki total 1,5 juta prajurit aktif, yang menjadikan negara itu memiliki jumlah tentara aktif terbesar kedua di dunia setelah China.

Menurut data yang ada pada lembaga think-tank terkemuka Institut International untuk Studi Strategis (IISS), penambahan jumlah personel akan membuat Rusia melampaui Amerika Serikat (AS) dan India dalam hal jumlah pasukan tentara tempur aktif yang dimiliki sebuah negara.

Putin Tambah Tentara Rusia, Jadi Kedua Terbesar Setelah China
Putin menambah jumlah tentara aktif sebanyak 180.000 personil

Penambahan tersebut, menurut IISS, juga akan membuat jumlah tentara aktif Rusia menjadi yang terbesar kedua setelah China, yang dilaporkan saat ini memiliki lebih dari 2 juta tentara yang aktif bertugas.

Dimana peningkatan terbaru ini di lakukan setelah dekret serupa pada Desember 2023 ketika presiden meningkatkan jumlah personel militer Rusia menjadi lebih dari 2,2 juta, termasuk 1,3 juta tentara.

Putin Tambah Tentara Rusia, Jadi Kedua Terbesar Setelah China
- Lintas Fokus

Baca juga; Jessica Felicia Dilaporkan Azizah Salsha Terkait Pencemaran Nama Baik

“Perihal ini terkait dengan perang yang dilancarkan oleh negara-negara Barat kolektif. Perang proksi ini mencakup elemen partisipasi tidak langsung dalam aksi militer serta elemen baik itu perang ekonomi, perang finansial, perang hukum, yang melampaui kerangka hukum dan sebagainya.”

Dipihak Kementerian Pertahanan Rusia juga menyatakan bahwa perluasan tentara akan dilakukan melalui warga negara yang secara sukarela ingin bertugas dibawah kontrak.

Keputusan untuk meningkatkan jumlah personel ini juga dijelaskan sebagai respons terhadap ancaman yang di timbulkan oleh ekspansi NATO yang terus berlanjut.

Sejak 2022, Putin telah memerintahkan dua kali penambahan jumlah pasukan tempur resmi, masing-masing sebesar 137.000 dan 170.000.

Selain itu juga, Rusia telah memobilisasi lebih dari 300.000 tentara pada September dan Oktober 2022 dalam sebuah latihan yang mendorong puluhan ribu pria wajib militer untuk meninggalkan negara itu.

Kremlin sendiri menegaskan saat ini tidak ada rencana untuk mobilisasi baru, dan mereka akan terus mengandalkan sukarelawan untuk bertempur di Ukraina.

Dara Massicot, seorang pakar militer Rusia di lembaga kajian Carnegie Endowment for International Peace, mempertanyakan apakah moscow siap menanggung biaya peningkatan jumlah prajurit aktif.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here