Kemajuanrakyat.co.id – Rencana pertemuan Prabowo dan Megawati semakin santer dinantikan. Tidak heran sebab tidak lebih satu bulan lagi, presiden terpilih Prabowo Subianto akan dilantik resmi sebagai Presiden RI periode 2024-2029. Sedangkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri adalah pemimpin tertinggi partai pemenang Pemilu 2024.
Terdengar rencana pertemuan Prabowo dan Megawati setelah penetapan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029.

Baca juga; Viral, Link Video Syur Guru dan Murid Gorontalo 7 Menit 34 Detik
Rencana pertemuan kedua tokoh juga dinilai penting karena hanya tersisa PDIP yang kini belum menyatakan sikap, apakah akan bergabung didalam kabinet Prabowo atau berperan sebagai oposisi nantinya.
Isu pertemuan Prabowo dan Megawati juga di sampaikan langsung oleh jubir Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akan bertemu sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Disisi lain, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengatakan, pertemuan bisa dilakukan dimana saja.
Ia juga menyebutkan, keduanya juga belum berjumpa bukan karena belum menemukan kesepakatan soal lokasi pertemuan.
“Tempatnya enggak menjadi kendala, tempat pasti asyik-asyik saja dan Bu Mega dan Pak Prabowo sama-sama menghargai atau tidak keberatan nantinya tempatnya di mana,” ujar Puan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9/2024).
Diketahui bahwa saat ini, PDI-P masih fokus untuk persiapan pelantikan anggota DPR RI periode 2024-2029.
“Kami belum bicara terkait dengan masalah kabinet, karena kami masih fokus dengan pelantikan anggota DPR tanggal 1 Oktober,” ucap dia.
Terakhir, Puan meminta masyarakat menunggu keputusan dari PDI-P.
Hal itu disampaikan ketika ditanya oleh awak media kemungkinan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan masuk dalam kabinet mendatang.
Budi Gunawan diketahui memiliki kedekatan dengan PDI-P dan termasuk orang dekat Megawati.
Selain itu, Pengamat hukum tata negara dari Universitas Andalas (Unand), Feri Amsari menilai rencana pertemuan antara Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, dengan Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto bakal merugikan keduanya.
Feri menyebutkan, Prabowo akan dirugikan karena jika PDIP benar-benar bergabung, maka pemerintahan Prabowo bakal tidak memiliki oposisi.
“Presiden terpilih membutuhkan sparing partner. Dan itu harus ada partai di luar pemerintahan agar kerja-kerja kabinet betul-betul maksimal,” katanya.
Sementara kerugian yang bakal di terima Megawati adalah, PDIP kemungkinan tidak akan menjadi pilihan publik di Pilpres 2029 mendatang, jika bergabung ke pemerintahan Prabowo.
[…] Baca juga; Rencana Pertemuan Prabowo dan Megawati, Kapan dan di Mana? […]