Lintas Fokus – Gosip panas yang beredar sejak pertengahan pekan berubah jadi bahasan nasional: Rizky Ridho disebut akan didatangkan Terengganu FC. Bukan sekadar rumor iseng, arusnya menguat setelah manajemen Persija Jakarta dan Terengganu FC menggelar pertemuan resmi di Jakarta pada 16 September 2025 untuk membahas potensi sinergi lintas klub. Persija bahkan merilis beritanya di laman resmi, memastikan kedua belah pihak membuka pintu kolaborasi. Di sisi lain, CEO TFC Sheikh Farouk mengisyaratkan peluang pemain pinjaman dari Persija di masa depan, menambah bahan bakar spekulasi. Pada saat yang sama, sejumlah media Indonesia dan Malaysia menyorot nama Rizky Ridho sebagai target paling logis.
Di Indonesia, kabar ini diangkat oleh berbagai media arus utama. CNN Indonesia menulis media Malaysia ramai mengabarkan potensi kepindahan bek Timnas Indonesia tersebut ke TFC. Okezone turut menyorot wawancara jurnalis Malaysia dengan CEO TFC yang membuka peluang meminjam pemain Persija. VOI menambahkan, media Majoriti bahkan menyebut Rizky Ridho “kian dekat” ke Terengganu FC. Sinyal-sinyal ini belum menjadi pengumuman resmi, tetapi cukup kuat untuk menyimpulkan bahwa jalur komunikasi antarklub sudah dibuka dan skema pemindahan sedang dijajaki.
Sebagai catatan penting: hingga artikel ini terbit, belum ada rilis resmi perekrutan dari TFC maupun Persija. Artinya status Rizky Ridho masih “dikaitkan” dan “sedang dibahas,” bukan “sudah teken”. Namun, rangkaian peristiwa dan pernyataan publik membuat isu ini tidak bisa dipandang sebelah mata.
Sinyal Resmi dan Bocoran yang Memanaskan Bursa
Kartu pertama yang membuat rumor menanjak adalah publikasi Persija tentang “silaturahmi” dengan Terengganu FC. Dalam pertemuan itu, Presiden Klub M. Prapanca dan Direktur Olahraga Bambang Pamungkas menjamu Sheikh Farouk dan jajaran TFC. Walau siaran pers tidak menyebut nama pemain, kolaborasi berwujud tukar ilmu, agenda komersial, juga peluang mobilitas pemain menjadi topik yang dinyatakan terbuka. Situasi ini segera disambar media Malaysia yang kemudian memetakan beberapa opsi, dan di sanalah nama Rizky Ridho mulai mengemuka.
Kartu kedua datang dari kanal Astro Arena yang mengutip pernyataan Sheikh Farouk. Sang CEO secara terang menyelipkan kalimat, “mana tahu di masa depan akan ada pemain pinjaman,” setelah bertemu Persija. Kutipan singkat ini cukup membuat pasar percaya diri bahwa TFC tidak hanya datang untuk berfoto bersama. Meski tidak menyebut nama, konteks perbincangan dan kebutuhan posisi membuat Rizky Ridho berada di baris terdepan spekulasi.
Kartu ketiga adalah peliputan massal di Indonesia. detikSport merangkum “fakta” yang membuat keterkaitan masuk akal, mulai dari relasi klub hingga kebutuhan teknis TFC di lini belakang. CNN Indonesia memotret bagaimana media Malaysia menyambut hangat peluang bek Timnas Indonesia bermain di Liga Super Malaysia. VOI bahkan menyebut headline bahwa Rizky Ridho kian dekat ke TFC. Kumpulan sinyal ini membentuk peta yang konsisten: negosiasi mungkin belum final, tetapi semua jalan mengarah pada upaya TFC mendatangkan Rizky Ridho.
Kenapa Rizky Ridho Masuk Akal untuk Terengganu FC
Secara profil, Rizky Ridho adalah bek tengah modern yang nyaman dalam duel dan tidak canggung memulai build-up. Pengalamannya di Timnas senior plus jam terbang tinggi di Liga 1 membuatnya relatif siap menghadapi intensitas Liga Super Malaysia. Di TFC, ia berpotensi menjadi tandem atau rotasi dengan bek asing seperti Diego Landis yang baru datang pertengahan 2025, sehingga komposisi bek tengah menjadi lebih seimbang antara ball-winner dan distributor. Data paruh awal musim menunjukkan TFC bersaing di papan atas, tetapi tetap memerlukan kedalaman lini belakang untuk menjaga konsistensi.
Secara taktikal, karakter TFC musim ini bertumpu pada transisi cepat dan lini serang produktif. Mereka duduk di tiga besar klasemen saat artikel ini ditulis, namun statistik kebobolan memperlihatkan masih ada ruang perbaikan agar stabil di pertandingan besar. Di sinilah Rizky Ridho menawarkan value: dominan duel udara, tegas membaca bola kedua, dan cukup mobile untuk menangani low block maupun garis pertahanan menengah. Dengan kelebihan tersebut, tidak mengherankan jika rumor perekrutan menjadi masuk akal dari sisi kebutuhan skuad.
Selain kualitas permainan, faktor brand juga relevan. Nama Rizky Ridho punya engagement tinggi di kalangan suporter Indonesia. Bagi TFC, mengundang pemain ASEAN yang populer membantu penjualan merchandise dan memperluas basis penonton digital, sekaligus memperkuat jejaring sponsor lintas negara yang semakin penting di ekosistem klub modern.
Kuota Asing MFL, Komposisi Skuad, dan Slot ASEAN
Dari sisi regulasi, langkah TFC pun selaras dengan aturan terbaru Malaysian Football League. Musim 2025–2026, MFL merevisi komposisi pemain asing di lapangan menjadi 6+3 pada hari pertandingan, dengan komposisi empat pemain “open”, satu Asia, dan satu ASEAN. Di atas kertas, klub bisa mendaftarkan hingga 15 pemain asing dalam skuad musim ini, memberikan fleksibilitas untuk manuver bursa. Dengan status Rizky Ridho sebagai pemain ASEAN dan timnas aktif, kendala administratif biasanya lebih sederhana dibanding non-ASEAN.
Komposisi skuad TFC saat ini juga memberi ruang kalkulasi. Mereka punya beberapa nama impor di berbagai lini, termasuk di pos bek tengah. Penambahan Rizky Ridho di slot ASEAN akan memberi opsi rotasi tanpa mengganggu porsi pemain non-ASEAN yang sudah vital. Secara bisnis, perekrutan pemain ASEAN yang sedang naik daun juga efisien bila dibandingkan “menumpuk” kuota open market yang biasanya berbiaya tinggi.
Kesiapan administrasi menjadi faktor penentu berikutnya. Karena isu ini berawal dari kerja sama antarklub, jalur koordinasi dari teknis sampai legal berpotensi lebih mulus. Jika skemanya peminjaman, aspek durasi, klausul pemutusan, dan opsi permanen menjadi poin yang layak ditunggu dalam pengumuman resmi berikutnya.
Wajib Tahu:
MFL musim 2025–2026 membatasi pemain asing di lapangan menjadi enam orang dengan komposisi 4 open + 1 Asia + 1 ASEAN, tetapi klub tetap boleh mendaftarkan hingga 15 pemain asing dalam skuad. Ini membuat perekrutan pemain ASEAN seperti Rizky Ridho menjadi sangat strategis.
Dampak ke Persija, Timnas, dan Liga
Jika transfer ini tuntas, Persija harus menyiapkan mitigasi di poros belakang. Celah bisa ditutup melalui promosi pemain muda, perekrutan baru, atau reposisi bek yang ada. Kabar baiknya, komunikasi antarklub sudah hangat, sehingga kompensasi dan opsi kolaborasi lain bisa dinegosiasikan agar tidak merugikan jangka pendek Macan Kemayoran. Sementara itu, untuk Timnas Indonesia, bermain di luar negeri sering terbukti mengasah aspek mental, adaptasi, dan intensitas kompetitif. Hal ini berpotensi menguntungkan pelatih timnas yang membutuhkan bek dengan jam terbang regional.
Bagi Terengganu FC, masuknya Rizky Ridho akan memperkaya taktik. Ia bisa dipasang sebagai bek tengah kanan dalam duet maupun trio, tergantung kebutuhan menghadapi lawan tangguh. Di pasar, efeknya adalah naiknya atensi dari Indonesia, memperluas jangkauan sponsor, dan menambah traffic gimari pada laga kandang di Stadion Sultan Mizan Zainal Abidin. Untuk Liga Super Malaysia, transaksi lintas ASEAN yang bernilai strategis seperti ini menjadi bukti bahwa pasar regional makin terintegrasi dan menarik minat penonton lintas negara.
Bagaimana peluang deal ini mendarat? Dari peta sinyal dan kebutuhan skuad, peluangnya jelas ada. Namun, kita tetap menunggu pengumuman resmi. Saran paling rasional untuk penikmat bursa: pantau kanal resmi klub dan media kredibel, karena proses administratif sering kali menentukan “jadi atau tidaknya” transfer, terlepas dari kuatnya rumor. Untuk sekarang, semua jalan cerita mengarah pada satu ujung: Terengganu FC serius menjajaki mendatangkan Rizky Ridho demi mempertebal ambisi musim ini.
Sumber: CNN Indonesia