Site icon Lintas Fokus

Mengapa S Line Menggoda Penonton

Poster resmi drama S Line rilisan Wavve 2025

Poster perdana S Line menegaskan atmosfer misteri dan konflik moral yang menyelimuti drama adaptasi webtoon populer.

Lintas Fokus Bayangkan bangun pagi dan melihat benang merah transparan melayang dari kepala Anda, menghubungkan diri ke orang yang… diam‐diam pernah berbagi ranjang. Itulah premis “gila tapi jenius” S Line, drama Korea enam episode yang akan tayang serentak di Wavve dan Viu pada 22 Agustus 2025. Adaptasi webtoon Little Bee ini mengusung elemen thriller, fiksi ilmiah, dan romansa suram dalam satu paket ringkas: teknologi augmented-reality bocor ke publik dan membuat kehidupan privat hancur berantakan dalam hitungan jam. Sutradara Ahn Joo-young (A-Teen) mengaku sengaja memilih durasi singkat agar “setiap detik serasa bom waktu.”

Serial dimulai lewat perspektif Han So-ri (Lee Da-hee), anchor berita terkenal yang terkenal tak tersentuh skandal. Ketika ia mendadak “melihat” garis merah di ruang ganti, karier gemilang terancam. Ia mencari bantuan detektif dunia maya Woo Jae-hyun (Lee Soo-hyuk), satu-satunya orang lain yang memiliki kemampuan serupa. Keduanya segera sadar: garis itu bukan fenomena gaib, melainkan hasil eksperimen sebuah startup rahasia yang mendambakan pasar voyeurisme digital. Sebuah konflik moral pun menanti—apakah transparansi total menyehatkan ruang publik, atau justru memicu perburuan aib massal?

Pemetaan S Line dari Webtoon ke Layar

Perjalanan kreatif S Line sudah lama dinanti. Web­toon orisinal rilis 2011–2012 di Naver dan mencatat 820 juta tampilan, menyaingi early hit semacam Tower of God. Studio Dragon membeli haknya pada 2023, tetapi baru mengeksekusi produksi setelah Wavve setuju menyuntik dana ₩ 18 miliar (sekitar USD 14 juta). Dana besar itu terlihat pada desain set: tim art direction membangun ruang redaksi berita kaca penuh LED, lalu merancang antarmuka garis merah dengan teknologi game-engine Unreal 5 agar bisa diproyeksikan langsung di monitor syuting—meminimalkan green-screen klasik.

Penulis naskah Little Bee, yang dikenal sinis soal “moralisme palsu”, menegaskan tak ingin skenario terlalu preaching. Ia menambahkan lapisan satire: politisi Lee Jin-woo (Kim Jae-wook) menyembunyikan lima garis merah ke mitra bisnis sekaligus, sedangkan influencer Yoo Ha-rin (Sunmi) menjual foto garis para idol. Lembaga Sensor Korea akhirnya memberi rating 19+, tetapi memuji serial karena “tidak memuliakan kekerasan seksual.”

Syuting berlangsung 82 hari di Seoul, Busan, dan panggung LED Everland. Sinematografer Park Se-jin menggunakan lensa anamorfik 1.6× yang membuat warna merah tampak “meledak” saat garis muncul—visual ini digadang-gadang jadi ikon kultus ala Matrix code-rain. Tim VFX Westworld, peraih Baeksang lewat Moving, mengerjakan 620 shot termasuk transisi rotasi kamera 270° pada episode ke-5 yang memvisualkan “jaringan garis” sedunia.

Satu paragraf pendek. Keseluruhan data footage mencapai 1,4 terabita sebelum grading HDR10 diresmikan.

Rahasia Produksi dan Pemeran S Line

Karakter Aktor Catatan Produksi
Han So-ri Lee Da-hee Latihan eye-tracking enam minggu agar pandangan “menatap udara kosong” tampak realistis.
Woo Jae-hyun Lee Soo-hyuk Perlu fitting kacamata AR sungguhan—produk prototipe start-up Korea yang belum rilis komersial.
Jung Min-seo Park Eun-bin Cameo dua episode; CEO jenius yang memicu eksperimen.
Lee Jin-woo Kim Jae-wook Politisi populis, memiliki garis merah terpanjang: 43 meter ke gedung parlemen.
Yoo Ha-rin Sunmi Influencer, rekam cameo di sela tur Asia konser solonya.

Kontrak semua pemain mencakup klausul NDA eksklusif: kebocoran twist episode 5 (identitas pencipta “S Line” asli) bakal dikenai denda ₩ 500 juta. Untuk menjaga rahasia, skenario final hanya dicetak pada kertas merah yang memudar sepuluh jam setelah terbuka udara—gimmick produksi yang sempat viral di TikTok.

Soundtrack di­garap Jung Jae-il (Parasite, Squid Game) dengan eksperimen nada minor berpadu motif string Indonesia “Bali pentatonic” untuk menggambarkan “desakan hasrat dan ketakutan”. Label YG Plus menyiapkan album vinyl edisi terbatas 1.000 eksemplar.

Prediksi Populeritas Global S Line

Indikator awal menjanjikan. Trailer pertama gotong-royong Wavve & Viu menembus 7,4 juta penayangan 48 jam—memecah rekor K-Drama platform. Variety memuji S Line sebagai “Black Mirror with Korean spice”, sedangkan The Guardian menyorot keberanian Lee Da-hee memerankan tokoh yang “mendobrak citra good-girl”. Canneseries sudah menghadiahkan Special Interpretation Award untuk adaptasi skenario.

Analis Nielsen Singing bisa. memproyeksikan rating OTT domestik episode premier di angka 8%. Pihak CJ ENM bahkan menggandeng Lotte Duty Free menyiapkan instalasi “Garis Merah Selfie Booth” di Bandara Incheon untuk turis—pemasaran offline yang jarang ditempuh drama streaming. Di Indonesia, kata kunci S Line menempati trending topic X selama 11 jam setelah still-cut Lee Soo-hyuk diunggah akun @DramaKoreaID. SocialBakers mencatat engagement lokal 230 ribu retweet, mengalahkan teaser Captain America 4 pada hari sama.

Walau antusias, kontroversi pun muncul. Asosiasi orang tua Korea menyampaikan kekhawatiran glorifikasi seks kasual. Studio Dragon merespons dengan bekerjasama bersama psikolog untuk menghadirkan hotline pasca-tonton bagi penonton muda. Pendekatan ini dipuji Amnesty Korea sebagai “langkah bertanggung jawab di era OTT tanpa batas.”

Jika semua kalkulasi tepat, S Line berpotensi disambung season 2 bertajuk “S₀”—mengeksplorasi perdagangan garis merah di dark-web internasional. Little Bee sudah menyiapkan treatment sepuluh episode dengan latar Seoul-Tokyo-Bangkok; Wavve dikabarkan membuka anggaran ₩ 30 miliar.

Sumber: AsianWiki

Exit mobile version