Kemajuanrakyat.co.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara pengedaran produk La Tiao jajanan asal China di seluruh Indonesia.
Kebijakan ini diambil setelah muncul Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan (KLBKP) yang sempat menimpa beberapa wilayah, yakni Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat dan Pamekasan.

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, dalam konferensi pers yang diadakan Jumat (1/11/2024), menyampaikan bahwa hasil laboratorium menunjukan adanya kontaminasi bakteri.
“Dari hasil pengujian laboratorium berdasarkan pengujian terhadap produk yang diduga menyebabkan KLBKP kami menemukan indikasi kontaminasi bakteri Bacillus Cereus,” kata Taruna.
Selain itu juga, Bakteri tersebut menyebabkan gejala-gejala keracunan berupa sakit perut, pusing, mual, muntah seperti yang dilaporkan para korban.

Baca juga; Kecelakaan Maut Kru TV One di Tol Pemalang
BPOM menemukan kasus keracunan pada 16 siswa SDN Cidadap I, Kecamatan Sukaraja yang mengalami keracunan akibat mengonsumsi Latioa Strips dan Hot Spicy Latiru.
Sejauh ini pihak BPOM telah menemukan empat produk dari total 73 jenis La Tiao yang beredar dimana telah positif mengandung bakteri tersebut.
Ke empat produk yang telah positif mengandung bakteri tersebut adalah :
- C&J Candy Joy Latiao
- Luvmi Hot Spicy Latiao
- KK Boy Latiao
- Lianggui Latiao
Hingga saat ini BPOM telah menginstruksikan importir untuk menarik dan memusnakan produk yang terkontaminasi.
Selain itu juga, penjualan La Tiao secara online di marketplace turut di hentikan. Untuk itu, BPOM bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“Kami meminta importir untuk segera melaporkan proses penarikan dan pemusnahan ini kepada Badan POM dan kami akan terus memantau kepatuhan mereka,” kata Taruna Ikrar.
La Tiao merupakan makanan ringan atau cemilan asal China, umumnya masyarakat China mengkonsumsi cemilan ini mulai di tahun 90an.
Asal mulanya cemilan ini berkembang di provinsi Henan, Tiongkok, bentunya sendiri seperti stik yang panjang serta berwarna merah dengan rasa pedas. Cemilan ini viral dikarenakan rasanya yang gurih dan pedas.
Memiliki bahan dasar seperti tepung gandum, kinako atau tepung kacang kedelai panggang dan minyak cabai. Ketiga bahan tersebut dicampur dengan air, garam, gula penyebab rasa, minyak nabati, serta beberapa bahan lainnya, lalu dipanaskan dengan suhu tinggi.
[…] Baca juga; Snack La Tiao Positif Bakteri Bacillus Cereus, BPOM Hentikan Peredaran […]
[…] Baca juga; Snack La Tiao Positif Bakteri Bacillus Cereus, BPOM Hentikan Peredaran […]