Site icon Lintas Fokus

Keuntungan “Langsung Terasa” dari Skema Subsidi Tepat LPG 2025

Tabung hijau 3 kg bertuliskan “Hanya untuk masyarakat miskin” di depot Pertamina, simbol program Subsidi Tepat LPG.

Deretan tabung LPG 3 kg bersubsidi siap distribusi; foto ini menggambarkan implementasi Subsidi Tepat LPG 2025 yang menekankan penyaluran hanya kepada keluarga prasejahtera dan UMKM mikro.

Lintas Fokus Pertengahan tahun ini pemerintah memastikan transformasi Subsidi Tepat LPG kian masif. Kuota tabung 3 kg dinaikkan menjadi 8,17 juta ton—mengikuti keputusan Raker Komisi VII DPR bersama Kementerian ESDM—dan seluruh transaksi diarahkan memakai QR Code MyPertamina yang terhubung NIK.

Skema Subsidi Tepat LPG 2025: Apa Saja yang Berubah?

Singkatnya, subsidi berpindah dari “barang” ke “orang”—hanya NIK terverifikasi yang diizinkan menebus tabung hijau 3 kg.

Cara Daftar Subsidi Tepat LPG Tanpa Ribet

  1. Buat akun MyPertamina memakai NIK & nomor ponsel.

  2. Isi formulir LPG di menu Subsidi Tepat (jenis kompor, perkiraan konsumsi, lokasi pangkalan).

  3. Unggah foto KK & KTP (jika belum tertarik program BBM subsidi).

  4. Cetak/unduh QR; tunjukkan ke agen setiap bertransaksi.

Satu paragraf pendek.

Registrasi rata-rata diverifikasi dalam 3 hari kerja; status terlihat di dasbor aplikasi. Jika belum disetujui, pengguna dapat memperbaiki data tanpa mendaftar ulang.

Dampak Subsidi Tepat LPG bagi Harga & Ketersediaan

Menurut ESDM, kebijakan digitalisasi diproyeksikan menekan kebocoran 10-15 % yang selama ini “lari” ke sektor non-prioritas. Dengan asumsi harga keekonomian LPG 3 kg berada di kisaran Rp 18.000/tabung sedangkan harga eceran tetap Rp 16.000 (tergantung daerah), penghematan anggaran bisa melampaui Rp 10 triliun/tahun.

Bagi masyarakat, manfaat langsung ialah:

Skenario Sebelum Digital Setelah Digital
Stok di pangkalan Cepat habis jelang akhir bulan Lebih stabil, tercatat di sistem
Harga di pengecer Bisa > Rp 25.000 Diawasi; pelanggar terblokir QR
Tepat sasaran ± 60 % Ditargetkan 95 %

ESDM menegaskan, harga jual tetap selama subsidi masih ada; yang berubah adalah pola distribusi. Hal ini diamini Pertamina Patra Niaga yang menyebut “no barcode, no tabung” efektif menertibkan rantai pasok.

Masa Depan Subsidi Tepat LPG: Transisi Menuju Energi Bersih

Pemerintah sengaja merapikan basis data penerima subsidi sebelum bertahap mendorong konversi ke LPG non-subsidi atau energy cooker listrik 800 watt di kota-kota besar. Namun, sampai jaringan listrik 24 jam merata, tabung 3 kg masih menjadi tulang punggung 28 juta keluarga miskin.

Di sisi lain, UMKM kuliner mengaku lebih tenang: QR berbasis NIK pelaku usaha mikro menegaskan hak mereka, berbeda dengan skema lama yang sering memaksa pelaku kecil membeli “melon” di pengecer mahal.

Sumber: ESDM

Exit mobile version