Site icon Lintas Fokus

Sinopsis “The Conjuring: Last Rites” yang Bikin Merinding: Bab Terakhir, Taruhan Terbesar

The Conjuring: Last Rites sinopsis — sosok menyeramkan berwajah tua menatap tajam sambil memegang boneka di ruangan gelap

Cuplikan The Conjuring: Last Rites sinopsis: entitas berwajah renta menatap bengis sambil memegang boneka—awal rangkaian teror yang menghantui keluarga Warren.

Lintas Fokus Kamu sedang mencari The Conjuring: Last Rites sinopsis paling solid dan terbaru? Ini ringkasan menyeluruh dari bab penutup saga Ed & Lorraine Warren—berdasarkan rilis resmi studio dan ulasan hari pertama. Film ini disutradarai Michael Chaves dan menutup perjalanan Conjuring di layar lebar, masih dibintangi Vera Farmiga dan Patrick Wilson sebagai Lorraine dan Ed. Di AS, film tayang 5 September 2025 (sebagian wilayah internasional tayang lebih awal), dengan durasi sekitar 2 jam 15 menit dan rating R karena teror dan kekerasan.

Sinopsis The Conjuring: Last Rites — Cermin Terkutuk, Masa Lalu yang Menagih

Cerita dibuka lewat kilas balik 1964 ketika pasangan Warren berhadapan dengan sebuah cermin antik yang memicu peristiwa ganjil—benih dari teror yang berpuluh tahun kemudian mencari jalan kembali. Lompatan waktu membawa kita ke 1986 di pinggiran Pennsylvania, saat sebuah keluarga tanpa sengaja membawa cermin terkutuk itu masuk ke rumah mereka. Kejanggalan meningkat: bisikan, distorsi bayangan, hingga manifestasi yang menaut pada keluarga Warren. Di momen ini, Ed & Lorraine—yang telah “pensiun”—dipaksa kembali ke arena.

Inti konfliknya bertumpu pada cermin sebagai “gerbang” yang mengikat masa lalu Warren dengan tragedi baru, melibatkan Judy Warren (kini dewasa) dan Tony Spera. Beberapa ulasan menegaskan bahwa The Conjuring: Last Rites meracik ketegangan model “funhouse”—gabungan jump scare presisi, atmosfer era 80-an, dan sentuhan emosional khas pasangan Warren—serta mengarahkan penutupan yang sentimental namun mencekam.

Menariknya, film ini menautkan diri pada kasus Smurl—salah satu perkara paling diperdebatkan dalam arsip Warren—namun menggabungkannya dengan artefak cermin dari kasus lain, sesuai penjelasan sutradara. Hasilnya, The Conjuring: Last Rites menyatukan legenda urban Pennsylvania dan mitologi internal Conjuring menjadi satu benang merah naratif.

Tanggal Rilis, Pemeran, dan Tim Produksi (Data Resmi)

Warner Bros. mengonfirmasi perilisan teater 5 September 2025 di AS, dengan halaman resmi menampilkan materi “About” dan tautan tiket. The Conjuring: Last Rites kembali memasangkan Patrick Wilson & Vera Farmiga; nama Mia Tomlinson (Judy) dan Ben Hardy (Tony) juga hadir di kredit resmi. Dari sisi kredensial, produser James Wan dan Peter Safran kembali menakhodai, sementara naskah ditulis Ian Goldberg, Richard Naing, dan David Leslie Johnson-McGoldrick. Beberapa ulasan menyebut skor Benjamin Wallfisch ikut menebalkan ketegangan.

Untuk teknis rilis dan spesifikasi, Rotten Tomatoes menampilkan data durasi 2h15m, rating R, format audio Dolby Atmos, dan rasio 2.39:1—berguna untuk penonton yang memperhatikan pengalaman teater. Sementara itu, Fandango dan laman showtimes lain menegaskan ketersediaan pemesanan tiket untuk wilayah AS.

Wajib Tahu:

Meski The Conjuring: Last Rites disebut penutup saga Warren, beberapa ulasan awal menekankan nuansa perpisahan yang hangat—bahkan menutup dengan momen keluarga—tanpa kehilangan ciri khas ketegangan Conjuring.

Analisis Ulasan Awal: Campuran Teror & Emosi (dan Pro-Kontra)

Dari kacamata kritik, respons The Conjuring: Last Rites bercampur. Sejumlah media menilai film ini sebagai penutup yang pas—memadukan horor bertahap, atmosfer 80-an, dan drama keluarga Warren yang menyentuh. Di sisi lain, ada kritik yang menyebut ritmenya terlalu lambat, bergantung pada trope lama, dan baru “panas” setelah paruh kedua. The Conjuring: Last Rites sinopsis yang mengaitkan cermin terkutuk dan ancaman ke keluarga menjadi benang utama argumen kedua kubu: sebagian menganggap formula ini efektif, sebagian lain melelahkan.

Ulasan AP menyoroti “campuran seram dan sentimental” serta latar 1986 Pennsylvania—sekaligus mencatat beberapa klise visual. Sementara Houston Chronicle dan SF Chronicle cenderung lebih tajam mengkritik: jump scare terasa usang, alur lambat, dan keterlambatan Warren “turun gunung” membuat tensi melemah. Di tengah itu, Slashfilm memuji perpaduan “lucu-manis-mencekam” ala rumah hantu yang masih bekerja di layar lebar. Bacaan ini penting untuk calon penonton: ekspektasi yang tepat = pengalaman menonton lebih enak.

Bagi penggemar kontinuitas semesta Conjuring, The Conjuring: Last Rites sinopsis yang menaut ke Smurl haunting memberi closure tematik: kasus nyata yang pernah menghebohkan media Amerika di era 70–80-an, diolah menjadi drama penutup waralaba. Referensi non-fiksi ini memperkaya konteks: Warrens menyimpulkan ada empat entitas (termasuk demon) di rumah Smurl, sementara skeptis menganggapnya hoaks—dilema yang ikut mewarnai narasi film.

Panduan Menonton: Siapa Wajib Nonton & Apa yang Perlu Diperhatikan

Jika kamu menyukai The Conjuring pertama dan kedua karena gabungan horor-keluarga yang emosional, The Conjuring: Last Rites kemungkinan masih click buatmu: fokus pada ikatan Ed–Lorraine dan ancaman yang membuntuti keluarga. Buat pemburu set piece besar, siapkan ekspektasi: banyak bangun suasana ketimbang ledakan adegan tiap lima menit. Di sisi teknis, The Conjuring: Last Rites punya sound design dan mixing yang “menggoda”—sekelas Dolby Atmos—jadi pengalaman teater akan terasa maksimal.

Bila kamu mengejar koneksi ke kasus nyata, telaah bahan bacaan soal Smurl family haunting; filmnya memang mengambil inspirasi, namun menggabungkan elemen cermin antik dari kasus lain—ini bukan dokumenter, melainkan adaptasi yang diramu untuk menutup cerita Warren di sinema. Pada akhirnya, The Conjuring: Last Rites sinopsis menegaskan taruhannya: bukan cuma melawan “entitas”, melainkan menghadapi masa lalu—tema yang rasanya relevan di waralaba yang sudah berjalan lebih dari satu dekade.

Sumber: Warner Bros

Exit mobile version