Kemajuanrakyat.co.id – Secara resmi Presiden Amerika Serikat Donald Trump naikan tarif Impor terhadap barang yang masuk ke AS.
Selain menaikan tarif baru sebesar 10%, Trump juga memberlakukan ‘Tarif Timbal Balik’ terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Presiden AS mengatakan bahwa akan menggunakan uang yang dihasilkan dari tarif tersebut untuk mengurangi pajak dan membayar hutang nasional.
Terlihat Trump juga mengangkat bagan besar berjudul ‘Tarif Timbal Balik’.
Bagan yang diangkat Trump terlihat memiliki tiga kolom. Kolom pertama adalah daftar negara.
Kemudian, kolom kedua merupakan besaran tarif yang dikenakan suatu negara terhadap barang-barang dari AS.
Sedangkan kolom ketiga berisi tarif balasan yang dikenai AS terhadap negara itu.

Baca juga; Tol Cisumdawu Gratis, Jusuf Hamka Tunggu Lampu Hijau Pemerintah
Kondisi Indonesia Usai Trump Naikan Tarif Impor
Indonesia muncul pada daftar tarif tersebut. Disebutkan bahwa Indonesia menerapkan tarif sebesar 64% untuk barang-barang dari AS.
AS kemudian akajn mengenakan tarif sebesar 32% terhadap barang-barang Indonesia yang dijual di AS.
“Mereka mengenakan biaya kepada kami, kami mengenakan biaya kepada mereka. Bagaimana mungkin ada orang yang marah?” katanya.
Trump juga secara spesifik menunjuk China dan Uni Eropa. “Mereka menipu kami. Sungguh menyedihkan melihatnya. Sungguh menyedihkan.”
Dirinya juga mengatakan negara-negara lain telah memperlakukan AS “dengan buruk” karena mengenakan tarif yang tidak proporsional pada impor AS yang ia sebut sebagai kecurangan.
Sebagai balasannya, kata Trump, AS akan mengenakan tarif kepada negara-negara lain “kira-kira setengah” dari tarif yang mereka kenakan kepada AS.
Dalam hal ini, Kepala Badan Riset dan Inovasi Strategis (BRAINS) Partai Demokrat Ahmad Khoirul Umam mengatakan AS merupakan pasar yang cukup stabil untuk produk tekstil nasional.
“Namun kini kita berpotensi menghadapi tekanan berat karena produk-produk tekstil murah dari China mulai membanjiri pasar global akibat beralih dari pasar AS,” kata Ahmad.
Trum menerapkan tarif sebesar 10% untuk semua barang impor ke AS. Kemudian Indonesia dikenakan tambahan tarif khusus sebesar 32%.
Kenaikan tarif, kata Ahmad, membuat barang ekspor dari Indonesia menjadi lebih mahal di AS, sehingga konsumen otomatis mencari produk alternatif dari negara lain yang tidak terdampak kebijakan.
[…] Baca juga; Trump Naikan Tarif Impor Terhadap Sejumlah Negara […]