31 C
Jakarta
Tuesday, September 23, 2025
HomeBeritaGelombang Protes di Universitas Sriwijaya: Video Ospek Viral Picu Sanksi dan Evaluasi...

Gelombang Protes di Universitas Sriwijaya: Video Ospek Viral Picu Sanksi dan Evaluasi Ketat

Date:

Related stories

Ledakan Optimisme: Ketika Sinyal Fundamental Bertemu Momentum Harga

Lintas Fokus - Nama besar saja tidak cukup. Alasan...

Euforia Terkendali: Saham EMAS Baru Listing, Apakah Layak Dikejar?

Lintas Fokus - Pasar modal Indonesia kedatangan pendatang baru...

Pidato Prabowo di PBB: Momentum Palestina yang Menguji Nyali Diplomasi Dunia

Lintas Fokus - Gaung kata “Palestina” mengisi ruang Sidang...

CDIA Mencuri Perhatian: Momentum Menggoda, Disiplin Wajib

Lintas Fokus - Di tengah pasar yang fluktuatif, CDIA...
spot_imgspot_img

Lintas Fokus Viralnya video kegiatan kemahasiswaan di lingkungan Universitas Sriwijaya yang memperlihatkan mahasiswa baru diminta mencium temannya memantik reaksi keras dari publik. Dalam rekaman berdurasi sekitar 24–25 detik itu, peserta duduk berpasangan dan melakukan aksi yang tidak relevan dengan orientasi akademik. Materi serupa diunggah di berbagai platform dan cepat menyebar di linimasa nasional. Pihak kampus menyatakan telah menindaklanjuti kejadian tersebut dengan membentuk tim investigasi dan menjatuhkan sanksi pembekuan terhadap salah satu himpunan mahasiswa yang terlibat.

Kronologi Singkat dan Titik Sorotan Publik

Sejumlah media melaporkan video yang diduga direkam di kawasan kampus Indralaya, Ogan Ilir, saat kegiatan kemahasiswaan internal. Publik mengecam karena tindakan itu dinilai tidak selaras dengan semangat pengenalan kehidupan kampus yang aman, inklusif, dan berfokus pada kegiatan akademik. Laporan awal menyebut peristiwa terjadi pada akhir pekan, kemudian beredar luas pada pekan berjalan hingga menjadi pemberitaan arus utama.

Dalam keterangan yang dirangkum media, unsur senioritas disebut hadir dalam pengambilan keputusan kegiatan tersebut. Di sisi lain, beberapa pernyataan dari pihak mahasiswa yang diperiksa mengklaim tidak ada unsur paksaan. Terlepas dari klaim tersebut, universitas menilai praktik seperti itu tetap tidak semestinya dilakukan di lingkungan kampus.

Respons Resmi Kampus: Tim Investigasi, Aturan, dan Sanksi

Pimpinan Universitas Sriwijaya melalui pejabat berwenang menegaskan pembentukan tim investigasi untuk menelusuri dugaan pelanggaran, termasuk memeriksa panitia dan pihak yang terlibat. Sekretaris Unsri Prof. Alfitri menyebut langkah ini sejalan dengan ketentuan PKKMB dan penegasan agar tidak ada perpeloncoan, perundungan, pelecehan, atau bentuk kekerasan apa pun dalam kegiatan kampus. Pernyataan tersebut ditegaskan kembali dalam rilis resmi yang merujuk pada surat edaran rektor.

Tindakan administratif awal juga sudah diambil. Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (HIMATETA) dinyatakan dibekukan selama satu tahun sambil menunggu hasil investigasi menyeluruh. Kebijakan ini disampaikan oleh Kepala Kantor Humas dan Protokol Unsri, Nurly Meilinda, yang memastikan proses klarifikasi internal tetap berjalan. Satgas kampus juga diminta memetakan potensi pelanggaran dan menyiapkan rekomendasi pencegahan.

Wajib Tahu:

Selain tim investigasi, Universitas Sriwijaya menegaskan komitmen menjalankan aturan PKKMB yang melarang perpeloncoan dan tindakan tidak pantas. Himpunan terkait dibekukan untuk satu tahun sebagai langkah cepat sambil proses pemeriksaan berlangsung.

Mengapa Kasus Ini Penting untuk Dunia Kampus

Insiden yang menimpa Universitas Sriwijaya menyoroti dua hal mendasar. Pertama, paradigma orientasi yang seharusnya berfokus pada keamanan, kebinekaan, dan penyiapan akademik. Kegiatan seperti simulasi pembelajaran, literasi digital, pengenalan layanan konseling, sampai praktik pencegahan kekerasan berbasis kampus semestinya menggantikan pola lama yang memberi celah pada perilaku tidak relevan. Kedua, tata kelola kegiatan kemahasiswaan perlu memastikan setiap program memiliki penanggung jawab yang jelas, supervisi dosen, serta mekanisme persetujuan kegiatan yang transparan agar tidak ada ruang abu-abu.

Pihak universitas sudah menegaskan bahwa kegiatan yang berujung viral itu semula berizin sebagai aktivitas kerja bakti, lalu muncul inisiatif spontan yang menyimpang dari tujuan kegiatan. Di sinilah pengawasan dan pelaporan real time menjadi penting, termasuk kejelasan sanksi untuk efek jera dan edukasi bagi seluruh organisasi mahasiswa.

Rangkuman Fakta Terbaru tentang Universitas Sriwijaya dan Kasus Viral

  1. Video ospek viral memperlihatkan maba diminta mencium temannya, tersebar di platform arus utama dan media sosial.

  2. Universitas Sriwijaya membentuk tim investigasi dan menegaskan larangan perpeloncoan sesuai ketentuan PKKMB.

  3. HIMATETA dibekukan satu tahun sebagai sanksi awal, sambil proses pemeriksaan lanjutan.

  4. Kampus menyatakan kegiatan berawal dari agenda kerja bakti, lalu muncul tindakan yang tidak sesuai tujuan, sehingga langsung ditindak.

  5. Pemeriksaan terhadap panitia dan pihak terkait terus berjalan, termasuk koordinasi dengan satgas internal yang menangani pencegahan kekerasan di perguruan tinggi.

Di luar aspek kasus, momen ini menjadi pengingat bahwa reputasi institusi dapat terdampak oleh satu keputusan tidak bijak dalam kegiatan mahasiswa. Bagi Universitas Sriwijaya, tindak lanjut cepat, komunikasi terbuka, dan koreksi kebijakan adalah kunci memulihkan kepercayaan publik.

Sumber: Detikcom

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img