Kemajuanrakyat.co.id – Diketahui pada Minggu (25/8/2024), malam. Tepatnya di rest area Karangploso, Kabupaten Malang. King Abdi yang merupakan alumnus Master Chef Indonesia (MCI) sekaligus juga merupakan konten kreator asal Malang.
Peristiwa ini viral setelah king Abdi membagikan postingannya di media sosial Instagram dan juga TikTok.
Kejadian bermula ketika king Abdi bersama sang istri Dina Indriani dan juga beberapa teman-temannya sedang beristirahan di rest area. Namun pada saat kejadian king Abdi berada terpisah sedang berada di warung STMJ.
Sang istri dan beberapa teman-temannya membeli makan di warung menthok dan bekicot tepat disamping warung STMJ dimana king Abdi berada pada saat itu.
Tidak berapa lama istri king Abdi yaitu Dina di hampiri oleh seorang wanita beserta teman prianya dan ditanya apakah dia bekerja?
Dina sendiri pun menjawab tidak, akan tetapi wanita tersebut kembali memberikan pertanyaan hingga akhirnya menawarkan pekerjaan freelance sebagai LC ( Lady Companion) atau wanita pemandu lagu karaoke.
Setelah tahu istrinya ditawari pekerjaan sebagai LC, King Abdi pun geram dan marah sembari langsung bertanya kepada orang yang diduga menawarkan pekerjaan kepada istrinya menjadi seorang LC.
Baca juga; Pavel Durov, CEO Telegram Ditangkap di Bandara Prancis
Namun semuanya mengelak telah menawarkan pekerjaan tersebut kepada istri King Abdi tersebut, hal ini semakin membuat King Abdi semakin marah kepada kedua orang tersebut.
Setelah video yang diunggah oleh King Abdi viral, pihak kepolisian dan pihak Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso di mana rest area itu berada langsung turun tangan. Hingga pada hari Selasa (27/8) sekitar pukul 20.30 WIB, dimana King Abdi dan juga perwakilan pedagang di rest area dikumpulkan di Mapolsek Karangploso.
Diketahui bahwa pria dan wanita yang menawarkan pekerjaan kepada istri King Abdi adalah Khoirudin, 39, asal Desa Bocek, Kecamatan Karanploso dan Indah, 31, asal Desa Pagersari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
Setelah selesai mediasi dan kedua pihak sudah di pertemukan maka akhirnya kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Disitukan hanya omongan, kalau pidana murni tidak ada terang Kapolsek Karangploso, AKP Moch Sochib.
