28.3 C
Jakarta
Wednesday, November 26, 2025
HomeFilmAgak Laen: Menyala Pantiku! Siap Bikin Bioskop Pecah, Tapi Benar-Benar Layak Nonton?

Agak Laen: Menyala Pantiku! Siap Bikin Bioskop Pecah, Tapi Benar-Benar Layak Nonton?

Date:

Related stories

Cinta 10 Tahun Berbuah Manis, Kim Woo Bin Resmi Nikahi Shin Min Ah

Lintas Fokus - Setelah lebih dari satu dekade hanya...

Michael Jackson Biopic: Rahasia, Kontroversi, dan Janji Spektakuler di 2026

Lintas Fokus - Buat banyak penggemar musik di seluruh...

Mecimapro Tersorot: Skandal Dana TWICE Terbongkar, Investor Bergerak

Lintas Fokus - Gelombang sorotan terhadap Mecimapro memuncak hari...

Konser BLACKPINK Jakarta: Rundown Resmi, Rute Anti Macet, Tips Hemat

Lintas Fokus - Konser BLACKPINK di Jakarta tinggal hitungan...

Welcome to Derry: Brutal, Mencekam, tapi Tidak Sempurna

Lintas Fokus - Tidak banyak serial yang berani membuka...
spot_imgspot_img

Lintas Fokus Kehebohan film komedi horor Agak Laen belum juga reda, tetapi para penggemarnya sudah kembali dibuat gelisah menunggu tanggal 27 November 2025. Di hari itu, film kedua berjudul Agak Laen: Menyala Pantiku! resmi tayang serentak di jaringan bioskop seluruh Indonesia, termasuk layar-layar besar jaringan XXI yang sudah membuka penjualan tiket lebih awal sejak 18 November.

Ekspektasinya tidak main-main. Film pertama Agak Laen yang rilis pada 2024 berhasil mengumpulkan sekitar 9,1 juta penonton dan menjadi salah satu film Indonesia terlaris sepanjang masa. Kini, pertanyaannya sederhana tapi menggelitik: Agak Laen: Menyala Pantiku! akan mengulang, melampaui, atau justru kalah jauh dari pencapaian pendahulunya?

Menjelang hari penayangan, rumah produksi Imajinari menggelar rangkaian special screening di berbagai kota, bahkan disebut sekitar 28 pemutaran khusus dengan jadwal nonton duluan pada 15 dan 16 November 2025. Strategi ini jelas bukan sekadar gaya-gayaan. Tujuannya membangun rasa FOMO, mengundang ulasan dini, dan mendorong penjualan tiket reguler jelang rilis nasional. Untuk kamu yang merasa “ketinggalan hype” saat film pertama meledak, kali ini hampir mustahil tidak mendengar orang membicarakan Agak Laen di lini masa.


Dari Podcast ke Fenomena Layar Lebar

Fenomena Agak Laen tidak muncul begitu saja. Proyek ini berawal dari siniar YouTube yang dipandu empat komika: Bene Dion Rajagukguk, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga. Obrolan mereka yang lugu, absurd, tapi terasa dekat dengan keseharian penonton, kemudian diangkat oleh rumah produksi Imajinari milik Ernest Prakasa dan Dipa Andika menjadi sebuah film panjang.

Keputusan itu terbukti jitu. Film pertama Agak Laen bukan hanya sukses secara angka penonton, tetapi juga berhasil membuka jalan bahwa IP lokal berbasis konten digital bisa dikembangkan menjadi franchise layar lebar yang serius. Imajinari, yang sebelumnya berhasil dengan “Ngeri Ngeri Sedap” dan “Jatuh Cinta Seperti di Film Film”, kembali menunjukkan bahwa mereka paham betul cara menggabungkan cerita lokal dengan kemasan komersial yang kuat.

Dalam konteks itu, Agak Laen: Menyala Pantiku! bukan sekadar sekuel biasa. Film kedua ini menjadi ujian apakah nama Agak Laen hanya “sekali hoki” atau benar-benar siap naik kelas sebagai waralaba komedi Indonesia jangka panjang. Menariknya, produser sudah mengisyaratkan bahwa format Agak Laen ke depan akan mirip Warkop DKI, di mana tiap film menghadirkan cerita baru, bukan sekadar mengulang formula lama.

Dengan kata lain, kalau film ini berhasil, Agak Laen bisa menjadi salah satu IP komedi paling berpengaruh di bioskop Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.


Cerita Baru di Panti Jompo, Bukan Sekadar Gimmick Horor

Berbeda dari film pertama yang bermain di setting rumah hantu, Agak Laen: Menyala Pantiku! menghadirkan cerita baru yang lebih bernuansa investigasi dan drama. Empat tokoh utama yang diperankan Bene, Oki, Jegel, dan Boris kini diceritakan sebagai detektif yang reputasinya hancur karena selalu gagal menyelesaikan misi. Mereka diberi satu kesempatan terakhir: memburu buronan kasus pembunuhan anak wali kota yang diduga bersembunyi di sebuah panti jompo.

Untuk menyusup, mereka harus menyamar sebagai perawat di panti jompo tersebut. Dari sinilah sumber komedi dan ketegangan muncul. Di satu sisi, ada tekanan untuk menuntaskan misi demi menyelamatkan karier. Di sisi lain, mereka dipaksa berhadapan dengan dinamika kehidupan para lansia yang kompleks, emosional, sekaligus menyimpan banyak rahasia. Menurut keterangan produksi, sekitar 70 hingga 80 persen adegan film ini berlatar di panti jompo, menjadikannya lokasi utama dengan peran yang sangat menentukan.

Sutradara dan penulis naskah, Muhadkly Acho, menegaskan bahwa pemilihan panti jompo bukan kebetulan. Ia ingin mengubah citra panti jompo yang sering digambarkan seram dan muram menjadi ruang cerita yang “menyala”, penuh warna, dan manusiawi, tanpa menghilangkan unsur komedi dan ketegangan yang menjadi ciri khas Agak Laen.

Menariknya, beberapa media yang sudah menonton lebih awal menyebut bahwa Agak Laen: Menyala Pantiku! menyisipkan drama keluarga dan kisah cinta yang cukup kuat, termasuk konflik seorang kepala keluarga. Ini memberi sinyal bahwa film kedua ini tidak hanya mengandalkan jump scare dan punchline, tetapi juga emosi yang bisa membuat penonton merasa lebih “nyantol” dengan karakter-karakternya.

Wajib Tahu:

Film Agak Laen: Menyala Pantiku! memiliki durasi sekitar 1 jam 59 menit dan tayang dalam format 2D di jaringan bioskop besar, sehingga ideal untuk kamu yang ingin menikmati komedi, horor, dan drama dalam satu paket tanpa terasa terlalu cepat atau terlalu bertele-tele.


Tim di Balik Layar dan Deretan Pemain yang Naik Level

Secara kreatif, Agak Laen: Menyala Pantiku! kembali mempercayakan kursi sutradara dan penulis naskah kepada Muhadkly Acho. Di jajaran produser, Ernest Prakasa dan Dipa Andika kembali hadir mewakili Imajinari. Komposisi ini penting, karena kontinuitas tim kreatif sering menjadi kunci konsistensi tone dan kualitas sekuel.

Di depan kamera, empat komika utama tetap menjadi pusat gravitasi: Bene Dion Rajagukguk, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga. Namun kali ini mereka tidak sendirian. Film ini juga dibintangi oleh nama-nama berpengalaman seperti Jajang C. Noer, Jarwo Kwat, Ariyo Wahab, Egi Fedly, Chew Kin Wah, serta aktor dan aktris lain seperti Priska Baru Segu dan Boah Sartika. Kehadiran para pemain senior ini memperkaya dinamika akting, terutama dalam menggambarkan karakter para penghuni panti jompo.

Di balik layar, cerita produksi Agak Laen kedua ini juga menarik. Antusias investor dikabarkan sangat tinggi hingga tim produksi menyebut proyek ini “banjir investor”. Bahkan para pemain dan sutradara turut menyuntikkan dana untuk mendukung proses pembuatan film. Fakta ini menunjukkan betapa besar kepercayaan internal terhadap potensi Agak Laen: Menyala Pantiku! untuk kembali mengguncang box office.

Tambahan lagi, proses syuting yang dimulai pertengahan 2025 sempat diwarnai pengakuan sang sutradara yang mengaku deg-degan karena tekanan susulan dari kesuksesan besar film pertama. Justru di titik inilah film kedua menjadi menarik: apakah tekanan itu berbuah karya yang lebih matang, atau malah membebani proses kreatif?


Mengapa Agak Laen: Menyala Pantiku Layak Ditunggu Penonton

Dengan semua fakta di atas, wajar jika Agak Laen: Menyala Pantiku! menjadi salah satu rilis paling dibicarakan di akhir 2025. Film ini rilis di momentum yang cukup strategis, jelang libur panjang akhir tahun, ketika penonton biasanya lebih leluasa menghabiskan waktu di bioskop. Jadwal tayang 27 November 2025 memberi ruang napas beberapa minggu sebelum gelombang film liburan lainnya masuk ke layar.

Ada beberapa alasan kenapa film kedua Agak Laen ini layak masuk daftar tontonan wajib kamu:

  1. Bukti keseriusan membangun franchise
    Produser sudah mengonfirmasi rencana kelanjutan hingga film ketiga, bahkan teaser soal Agak Laen 3 disebut muncul di akhir film kedua. Artinya, Agak Laen: Menyala Pantiku! adalah jembatan penting yang menentukan arah waralaba ini.

  2. Formula lama, setting baru
    Ciri khas komedi absurd dan chemistry empat komika dipertahankan, tetapi ditempatkan dalam situasi baru di panti jompo dengan nuansa investigasi. Buat penonton, ini kombinasi menarik antara yang familiar dan yang segar.

  3. Lapisan drama yang lebih kuat
    Beberapa laporan awal menyebut film ini mengangkat tema cinta, keluarga, dan perjuangan seorang kepala keluarga, bukan semata-mata lelucon dan horor. Bagi penonton yang ingin “tertawa tapi tetap dapat cerita”, poin ini sangat menggoda.

  4. Kampanye promosi agresif dan special screening luas
    Dengan puluhan pemutaran khusus dan final trailer yang dirilis di awal November, hype film ini sudah dibangun sebelum hari H. Ini mendorong percakapan organik di media sosial yang biasanya sangat berpengaruh terhadap keputusan orang untuk beli tiket.

Buat kamu yang sempat melewatkan Agak Laen pertama di bioskop dan baru menontonnya di platform lain, rilis Agak Laen: Menyala Pantiku! adalah kesempatan kedua untuk merasakan hebohnya nonton bareng satu studio yang ketawa, terkejut, dan bergidik di saat bersamaan. Untuk penonton yang sudah jadi fans sejak awal, film ini adalah tes kesetiaan: apakah kamu mau ikut menyaksikan apakah franchise ini benar-benar “menyala” atau justru meredup di film kedua.

Satu hal yang pasti, dengan kombinasi komedi, horor, drama, dan setting panti jompo yang tidak biasa, Agak Laen: Menyala Pantiku! hampir mustahil tidak memancing rasa penasaran. Tinggal satu keputusan terakhir di tanganmu: menunggu bocoran teman dan media sosial, atau langsung amankan kursi di bioskop dan menilai sendiri seberapa “menyala” film ini.

Sumber: CNN Indonesia

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img