Lintas Fokus – Tahun baru biasanya identik dengan harapan baru. Tapi di Premier League, tanggal 1 Januari justru sering terasa seperti “tagihan” yang jatuh tempo: tim harus tetap menang, meski tubuh belum sepenuhnya pulih dari padatnya jadwal akhir tahun. Itulah konteks besar yang membungkus Leeds vs Liverpool di Anfield, laga yang di atas kertas tampak menguntungkan tuan rumah, namun menyimpan detail-detail kecil yang bisa berubah jadi masalah besar.
Liverpool datang dengan misi jelas: menjaga napas di zona Liga Champions. Setelah 18 laga, mereka berada di peringkat 4 dengan 32 poin (10 menang, 2 seri, 6 kalah). Leeds ada di peringkat 16 dengan 20 poin, posisi yang belum aman untuk tim promosi, tetapi juga cukup memberi ruang untuk bermanuver jika mereka konsisten menambah angka.
Yang membuat duel ini makin menarik, pertemuan terakhir mereka baru saja menyuguhkan drama enam gol: Leeds menahan Liverpool 3-3 pada 6 Desember 2025, dengan Ao Tanaka mencetak gol penyeimbang di menit-menit akhir tambahan waktu. Rematch cepat seperti ini biasanya memicu dua hal: dendam sportif di kubu yang “kehilangan” poin, dan keyakinan di kubu yang berhasil selamat dari kekalahan.
Secara jadwal, laga ini dimainkan Kamis, 1 Januari 2026 pukul 17.30 GMT di Anfield. Untuk pembaca Indonesia (WIB), itu berarti Jumat dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB.
Kondisi Terkini dan Peta Klasemen Leeds vs Liverpool
Kabar baik untuk Liverpool: tren mereka sedang menanjak. Mereka baru menang 2-1 atas Wolverhampton Wanderers dan menembus empat besar, sekaligus mencatat tiga kemenangan beruntun di liga serta tujuh laga tanpa kalah di semua kompetisi. Di fase seperti ini, menang tipis pun bernilai, karena yang diburu bukan sekadar permainan cantik, tetapi konsistensi angka.
Namun kabar buruknya juga jelas: Liverpool harus menjalani periode tanpa beberapa nama penting. Reuters melaporkan Mohamed Salah absen karena membela Mesir di Piala Afrika, sementara Alexander Isak diperkirakan menepi sekitar dua bulan usai operasi akibat patah kaki. ESPN juga menulis Salah “OUT” karena AFCON dan memuat daftar cedera tambahan Liverpool untuk laga ini. Situasi seperti ini bisa mengubah cara Liverpool menyerang, terutama dari sisi transisi cepat dan penyelesaian akhir.
Di kubu Leeds, ceritanya justru sedang “hangat” di lini depan. Dominic Calvert-Lewin memasuki fase tajam yang jarang terjadi pada tim papan bawah: ia mencetak gol dalam enam laga liga berturut-turut, dan sejak akhir November totalnya tujuh gol dalam enam pertandingan. Itu bukan sekadar statistik pemanis, melainkan sinyal bahwa Leeds punya ancaman nyata setiap kali bola mengarah ke kotak penalti lawan.
Leeds juga mendapat dorongan psikologis dari performa yang cukup stabil belakangan. ESPN mencatat Leeds tidak terkalahkan dalam lima laga liga terakhir. Artinya, jika Liverpool masuk lapangan dengan asumsi “ini harusnya mudah”, Leeds punya modal untuk menghukum kelengahan sekecil apa pun.
Pertarungan Taktik yang Akan Menentukan
Pertanyaan terbesar jelang Leeds vs Liverpool adalah: siapa yang memegang kendali ritme? Liverpool, terutama di Anfield, biasanya ingin menguasai bola dan memaksa lawan bertahan rendah. Tetapi tanpa beberapa pemain kunci, pola menyerang bisa jadi lebih pragmatis: menekan saat momen tepat, lalu menyerang melalui kombinasi cepat di half-space.
ESPN menyorot peran Florian Wirtz yang tampil menonjol pada laga sebelumnya, termasuk kontribusi kreatif dan koneksinya dengan Milos Kerkez di sisi kiri. Ini penting, karena ketika satu sisi lapangan “hidup”, lawan akan terpaksa menggeser blok pertahanannya. Dari situ celah biasanya muncul: entah ruang tembak dari lini kedua, atau cutback ke penyerang yang datang dari belakang.
Di sisi lain, Leeds tidak harus memenangi penguasaan bola untuk membuat pertandingan tetap berbahaya. Mereka cukup menang dalam duel-duel kunci: second ball, bola pantul, dan bola mati. Bahkan Liverpool sendiri sedang menaruh perhatian besar pada masalah set-piece. Reuters menyebut Liverpool kebobolan 11 gol dari situasi bola mati dan hanya mencetak tiga gol dari set-piece sejauh ini. Ini area yang bisa dieksploitasi Leeds, apalagi mereka punya penyerang yang sedang “on fire” dan cenderung kuat saat duel udara.
Selain itu, rematch cepat setelah skor 3-3 membuat Leeds percaya bahwa mereka mampu “menahan gelombang”. Mereka sudah pernah membuktikan bisa bangkit dari tertinggal dan tetap membawa pulang poin melawan Liverpool. Di laga seperti ini, gol pertama akan terasa sangat mahal: jika Liverpool unggul cepat, Anfield bisa berubah jadi mesin tekanan; tetapi jika Leeds mencuri momentum lebih dulu, pertandingan bisa berubah jadi ujian kesabaran bagi tuan rumah.
Wajib Tahu:
Leeds punya penyerang yang sedang mencetak gol di enam laga liga beruntun, sesuatu yang menurut Reuters terakhir kali dicapai pemain Leeds pada era 1959-60.
Pertemuan terakhir kedua tim berakhir 3-3 dan gol penyama datang di injury time babak kedua, jadi duel ini sangat rawan “meledak” lagi kalau tempo terbuka.
Liverpool sedang naik, tetapi tetap membawa catatan rentan di bola mati, area yang sering jadi pembeda saat lawan bermain lebih reaktif.
Angka-angka Kunci dan Prediksi Skor
Mari bicara data yang terasa paling dekat dengan realitas pertandingan: klasemen dan momentum. Liverpool peringkat 4, Leeds peringkat 16. Jarak kualitas tetap ada, apalagi faktor kandang. Tetapi angka itu tidak otomatis berarti pertandingan berjalan satu arah, karena Leeds punya dua “kartu” yang bisa membengkokkan prediksi: tren tidak terkalahkan belakangan dan striker yang sedang panas.
Jika Anda mencari cerminan pasar, beberapa pratinjau bookmaker menempatkan Liverpool sebagai favorit, bahkan memprediksi skor tipis 2-1.Tetapi pendekatan paling aman untuk pembaca adalah memakainya sebagai referensi “arah”, bukan kebenaran.
Skenario yang paling masuk akal untuk Leeds vs Liverpool:
Liverpool menekan sejak awal, mencoba gol cepat untuk memaksa Leeds keluar dari rencana defensif.
Leeds bertahan rapat dan mengincar momen bola mati atau transisi, dengan Calvert-Lewin sebagai target utama.
Jika Liverpool gagal mematikan peluang dari bola mati, laga bisa bergeser menjadi duel yang gelisah, bukan duel yang rapi.
Prediksi skor akhir: Liverpool 2-1 Leeds.
Alasannya sederhana: Liverpool punya kualitas untuk menciptakan lebih banyak peluang di kandang dan sedang membawa tren positif. Namun Leeds cukup tajam untuk mencuri satu gol, terutama bila Liverpool lengah di momen transisi atau set-piece.
Jadwal, Venue, dan Cara Mengikuti Laga Leeds vs Liverpool
Laga Leeds vs Liverpool dimainkan di Anfield, Kamis 1 Januari 2026 pukul 17.30 GMT. Untuk penonton Indonesia, ini jatuh pada Jumat dini hari sekitar 00.30 WIB. ESPN juga memuat informasi siaran untuk beberapa wilayah dan detail perangkat pertandingan (wasit dan VAR) bagi yang suka membaca pertandingan dari sudut teknis.
Buat Liverpool, ini bukan sekadar pertandingan pembuka tahun, tetapi ujian apakah momentum benar-benar sudah kembali atau hanya “kilatan” sementara. Buat Leeds, ini kesempatan mengirim pesan ke liga: promosi bukan berarti sekadar numpang lewat, apalagi jika mereka bisa mengulang keberanian seperti saat menahan Liverpool 3-3.
Sumber: ESPN.com




