Kemajuanrakyat.co.id – Ratusan warga terdampak akibat banjir bandang Bogor yang terjadi pada Minggu, (2/3/2025), sekitar pukul 20.30 WIB.
Sebagai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat 423 jiwa di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, terdampak bencana banjir akibat luapan Sungai Ciliwung.
“Banjir bandang Bogor terjadi akibat hujan deras dengan intensitas yang tinggi,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Adam Hamdani dalam rilisnya, Senin (3/3/2025).
Adam juga menuturkan, hujan intensitas tinggi itu mengakibatkan aliran Sungai Ciliwung meluap ke rumah-rumah warga yang berada di sekitarnya.
BPBD juga mencatat banjir yang melanda 10 desa dan 8 kecamatan di Kabupaten Bogor, merendam 257 rumah dan 1 sekolah.
Selain itu, ada sebanyak 260 Kepala Keluarga dan 988 jiwa juga ikut terdampak dan mengharuskan 2 kepala keluarga dan 8 jiwa mengungsi.

Baca juga; Fiersa Besari Bagian dari Pendaki Puncak Carstensz, 2 Orang Meninggal
BPBD Jabar telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bogor dan Kota Bogor untuk melakukan asesmen, juga dengan pemerintah desa dan pihak terkait.
Hingga Senin siang, banjir tersebut sudah surut dan tim BPBD masih terus melakukan pencarian korban hilang.
Dalam banjir bandang tersebut juga dilaporkan bahwa, Asep Mulyana (55), warga Kampung Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, yang hanyut saat bencana telah ditemukan.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham menyebut telah dilakukan upaya pencarian dan penanganan terhadap korban, Senin (3/3/2025).
“Saat itu dia bersama dengan keluarganya sedang berada didalam rumah. Namun, karena posisi rumah ada di bibir sungai, sehingga saat arus deras, rumahnya dan korban tersapu arus,” katanya.
Dalam kejadian tersebut, lanjut Jules, anggota keluarganya dapat terselamatkan namun untuk Asep Mulyana terbawa arus.
Sedangkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menanggapi fenomena banjir bandang di kawasan Puncak, Bogor Barat, pada Minggu (2/3) malam.
“Penyebabnya adalah hujan lebat hingga ekstrem, dimana hujan lebat hingga ekstrem ini disebabkan adanya Meso Scale Convective Complex (MCS),” kata Deputi Bidang Meteorologi, Giswanto, kepada CNBC Indonesia, Senin (3/3/2025).
[…] Baca juga; Banjir Bandang Bogor Rendam 257 Rumah dan 1 Sekolah, 1 Tewas […]