33.2 C
Jakarta
Saturday, September 6, 2025
HomeFilm“Geger Casting!” Film Street Fighter Perkenalkan Pemeran—Nama-Nama Besar Siap Hajar Layar Lebar

“Geger Casting!” Film Street Fighter Perkenalkan Pemeran—Nama-Nama Besar Siap Hajar Layar Lebar

Date:

Related stories

spot_imgspot_img

Lintas Fokus Penantian panjang itu akhirnya pecah: Film Street Fighter mengumumkan daftar cast utama bersamaan dengan konfirmasi tanggal rilis di bioskop, 16 Oktober 2026. Nama-nama yang didaulat tidak main-main: Andrew Koji (Ryu), Noah Centineo (Ken), Callina Liang (Chun-Li), Jason Momoa (Blanka), David Dastmalchian (M. Bison), Cody Rhodes (Guile), Roman Reigns (Akuma), Curtis “50 Cent” Jackson (Balrog), Orville Peck (Vega), Andrew Schulz (Dan), Vidyut Jammwal (Dhalsim), Olivier Richters (Zangief), Hirooki Goto (E. Honda), Mel Jarnson (Cammy), Rayna Vallandingham (Juli), Alexander Volkanovski (Joe), hingga Eric André (Don Sauvage). Pengumuman ini disertai sinopsis ringkas yang menegaskan latar tahun 1993 dan reuni Ryu–Ken untuk World Warrior Tournament.

Di balik layar, Kitao Sakurai memegang kursi sutradara, dengan naskah oleh Dalan Musson. Proyek yang diproduksi Legendary Entertainment bersama Capcom ini kini didistribusikan oleh Paramount Pictures sebagai bagian dari kerja sama baru, sekaligus memastikan rilis global yang masif.

Film Street Fighter: Cast Resmi & Kejutan Nama Besar

Bila deretan nama di atas terdengar seperti “mode versus” impian, itu memang sengaja ditata sebagai callback nostalgia. Bukan hanya karena Film Street Fighter meminjam estetika character-select dalam materi kampanye, melainkan juga karena tiap peran dipilih untuk menonjolkan ikon visual—Ryu yang stoik, Ken yang flamboyan, Chun-Li yang eksplosif, serta antagonis M. Bison yang legendaris. Pengumuman tersebut ikut menegaskan dua bintang WWE—Cody Rhodes dan Roman Reigns—masuk sebagai Guile dan Akuma, melengkapi perpaduan aktor film, musisi, komedian, hingga atlet bela diri profesional. GameSpot merangkum daftar lengkap sekaligus mengonfirmasi status proyek yang sudah memasuki tahap produksi.

Hal yang semakin menguatkan harapan publik: poros Ryu–Ken ditangani duo aktor yang piawai di aksi. Andrew Koji dikenal melalui Warrior, sedangkan Noah Centineo—yang kerap tampil di judul arus utama—mendapat tantangan baru memainkan Ken Masters yang lincah dan karismatik. Di lini tokoh favorit fan, Chun-Li mendapat interpretasi baru lewat Callina Liang; sementara Jason Momoa sebagai Blanka dan 50 Cent sebagai Balrog memberi “bobot” populer untuk menarik penonton non-gamer. The Verge mencatat keseluruhan susunan ini sebagai pengumuman resmi yang diambil dari kanal X (Twitter) filmnya.

Timeline Produksi, Sutradara, dan Plot: Apa yang Sudah Pasti

Ada dua kepastian yang patut dicatat. Pertama, tanggal rilis 16 Oktober 2026 kini dikomunikasikan lintas media dan menjadi tonggak baru setelah perjalanan panjang sejak 2023. Kedua, tongkat estafet sutradara berakhir di tangan Kitao Sakurai—pergantian yang terjadi setelah duo Danny & Michael Philippou mundur pada 2024. Garis besar cerita menempatkan tahun 1993 sebagai latar, dengan Chun-Li yang merekrut Ryu dan Ken untuk kembali ke World Warrior Tournament; di balik turnamen, ada konspirasi mematikan yang akan memaksa keduanya menghadapi masa lalu. The Hollywood Reporter—dalam pembaruan yang kini beredar via Yahoo—mengafirmasi kepindahan distribusi ke Paramount beserta kerangka perilisan.

Di sisi lain, gelombang publikasi entertainment memperlihatkan bagaimana Film Street Fighter memposisikan dirinya: setia pada spirit gim klasik namun cukup fleksibel untuk merangkul audiens baru. GameSpot menulis bahwa pendekatan 1990-an ini adalah “kembali ke sumbernya”—menghindari jebakan adaptasi sebelumnya yang terlalu jauh dari akar. Kombinasi aktor laga, bintang musik, dan atlet tarung menjanjikan koreografi yang tidak hanya bergantung pada CGI.

Wajib Tahu:

  • Rilis bioskop: 16 Oktober 2026 (Paramount x Legendary).

  • Sutradara: Kitao Sakurai; naskah: Dalan Musson.

  • Poros cerita: Ryu & Ken (1993), direkrut Chun-Li untuk World Warrior Tournament.

  • Cast utama lengkap sudah dipublikasikan; proyek sedang produksi.

Strategi Studio & Peluang Box Office

Perpindahan distribusi ke Paramount menandai strategi baru Legendary dalam menyebarkan katalog blockbuster—sebuah manuver yang lazim ketika studio mengejar jangkauan rilisan global, kalender padat IMAX, dan dukungan kampanye terintegrasi lintas pasar. Di tataran pemasaran, pair-up antara ikon gaming dan wajah-wajah arus utama (Momoa, 50 Cent, Reigns, Rhodes) memudahkan Film Street Fighter menembus percakapan budaya pop: satu kaki di komunitas fighting game, satu kaki di arus besar penonton bioskop. Langkah seperti ini historisnya efektif—terutama bila disertai materi teaser yang memancing viral. The Verge menyoroti bahwa pengumuman cast disampaikan lewat rangkaian unggahan X bergaya character select, efeknya menggugah memori kolektif penggemar.

Selain nama, nilai produksi akan diuji pada dua aspek: koreografi duel dan suara/ost yang menambat nostalgia. Dengan Andrew Koji di poros utama dan kehadiran atlet tarung seperti Alexander Volkanovski (Joe), peluang menghadirkan duel yang “terasa” fisiknya kian tinggi. Sementara itu, ragam aksen budaya (Jepang, Amerika, Tiongkok, Karibia, hingga Eropa Timur via Zangief) membuka ruang penataan produksi yang gemuk—dari bahasa tubuh hingga desain kostum. Rantai talenta lintas disiplin seperti ini memberi Film Street Fighter posisi kompetitif di kalender rilis 2026 yang sudah padat.

Dampak untuk Penggemar Indonesia: Dari Nostalgia Rental PS ke Hype Tiket IMAX

Bagi penonton Indonesia, Film Street Fighter tak sekadar adaptasi; ia “membuka memori” era rental PlayStation dan arcade. Pengumuman cast yang berani membuat diskusi lokal langsung berkecamuk: bagaimana Hadouken divisualisasikan? Seberapa tajam Lightning Kick Chun-Li? Akankah Akuma tampil menacing tanpa mengorbankan rating? Dengan jadwal rilis global yang jelas dan dukungan distributor besar, peluang masuk format layar premium (IMAX/large format) di Indonesia terbuka lebar—yang artinya kampanye lokal, penjualan tiket early bird, hingga kolaborasi komunitas cosplay bisa muncul lebih awal.

Dari sisi ekspektasi, pelajaran terbesar datang dari adaptasi gim yang sukses belakangan: tonal consistency lebih penting daripada sekadar parade cameo. Di sinilah keputusan menempatkan timeline 1993 menjadi kunci; dengan mengikat karakter pada akar seri II/Alpha, Film Street Fighter berpotensi menyajikan kisah yang ringkas namun padat—mengundang penonton umum tanpa membuat fan garis keras merasa dikhianati. Jika kampanye berikutnya merilis first-look jurus ikonik yang “masuk akal” secara sinematografi (bukan sekadar efek cahaya), hype domestik bisa terdongkrak sekaligus mematahkan stereotip bahwa adaptasi gim pasti gagal.

Pada akhirnya, kartu truf terbesar Film Street Fighter ada pada chemistry Ryu–Ken: bila hubungan persahabatan–persaingan mereka terasa hidup, film akan punya jantung emosional untuk menopang keributan turnamen. Dengan daftar cast yang solid, tanggal rilis yang pasti, dan mesin promosi yang mulai meraung, pentasnya tinggal satu: membuktikan di layar bahwa “Fight!” kali ini benar-benar berarti.

Sumber: The Verge

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img