Lintas Fokus – Reshuffle Kabinet akhirnya resmi dibacakan di Istana Negara sore ini. Pijakan utamanya jelas: Presiden Prabowo mengganti lima pos kunci dan memperkenalkan satu kementerian baru. Paling menyita perhatian tentu rotasi Menteri Keuangan—Sri Mulyani diberhentikan, dan Purbaya Yudhi Sadewa ditunjuk sebagai pengganti. Pasar langsung bereaksi; IHSG yang sempat menghijau berbalik merah di kisaran 0,6–1% menjelang penutupan, sementara rupiah relatif stabil.
Nama Resmi yang Diganti & Pengganti Hari Ini
Berikut paket Reshuffle Kabinet yang telah diumumkan dan/atau dilantik per Senin, 8 September 2025:
Menteri Keuangan: Sri Mulyani → Purbaya Yudhi Sadewa (Ketua DK LPS). Pelantikan Purbaya sebagai Menkeu dikonfirmasi media arus utama sore ini; Mensesneg sebelumnya mengumumkan pemberhentian Sri Mulyani.
Menteri Koperasi: Budi Arie Setiadi → Ferry Juliantono. Pelantikan Ferry diberitakan usai prosesi di Istana.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI): Abdul Kadir Karding → Mukhtaruddin. MetroTV menyiarkan pelantikan Mukhtaruddin menggantikan Karding.
Menko Politik & Keamanan (Polkam): Budi Gunawan dilepas; Sjafrie Sjamsoeddin (Menhan) dirangkapkan sebagai Menko Polkam. Laporan MetroTV dan BeritaSatu menyebut perangkapan ini dalam paket pelantikan hari ini.
Menteri Haji dan Umrah (kementerian baru): Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) dilantik sebagai menteri perdana; Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri.
Menteri Pemuda & Olahraga: pos ini terkena reshuffle, namun nama pengganti belum diumumkan pada saat pernyataan resmi awal; update menyusul dari Istana.
Rangkaian nama yang diganti (Menko Polkam, Menkeu, Menteri P2MI, Menkop, Menpora) pertama kali disampaikan Mensesneg Prasetyo Hadi dalam keterangan pers, kemudian diikuti agenda pelantikan sore hari.
Pembacaan Keppres & Kronologi di Istana
Konfirmasi Reshuffle Kabinet dimulai dari konferensi pers Mensesneg: lima kementerian terkena perombakan dan pelantikan dijadwalkan sore ini. Media mencatat kehadiran sejumlah tokoh dengan setelan pelantikan—Purbaya Yudhi Sadewa (LPS), Ferry Juliantono (Wamenkop), Mukhtaruddin (Anggota DPR)—sebelum Keppres dibacakan.
Tak lama, pemberhentian Sri Mulyani dikonfirmasi pemerintah; Reuters melaporkan IHSG langsung tertekan ~1% tak lama sesudah pengumuman. CNBC Indonesia dan Liputan6 memperkuat gambaran intraday: indeks berbalik melemah di rentang 0,63–0,85% sekitar pukul 15.30–15.45 WIB. Pada saat pelantikan, Kompas TV menayangkan profil resmi Purbaya sebagai Menkeu. CNN Indonesia mengutip Keppres No. 86 Tahun 2025 untuk pengangkatan Menkeu.
Istana juga mengumumkan kelahiran Kementerian Haji dan Umrah—naik kelas dari Badan Penyelenggara Haji—dengan Gus Irfan sebagai menteri perdana dan Dahnil Anzar sebagai wakil menterinya. Mensesneg menegaskan pembentukan kementerian sudah mendapatkan persetujuan pemerintah dan DPR.
Dampak ke IHSG: Sektor Mana Paling Terimbas?
Pada episode Reshuffle Kabinet kali ini, pasar membaca dua sinyal besar:
(1) Kontinuitas fiskal diuji oleh pergantian Menkeu; (2) Koordinasi politik–keamanan dikonsolidasikan lewat perangkapan Menhan sebagai Menko Polkam. Begitu kabar pemberhentian Sri Mulyani keluar, IHSG berbalik turun; Reuters mencatat kejatuhan ~1%, sementara pantauan lokal memperlihatkan penurunan 0,63–0,85% jelang penutupan. Rupiah relatif stabil, menandakan pasar valuta asing menunggu kejelasan lebih lanjut alih-alih panik.
Apa yang dipantau investor minggu ini?
Pertama, guidance fiskal dari Purbaya Yudhi Sadewa—yang latar belakangnya sebagai Ketua DK LPS mengirim pesan stabilitas sistem keuangan. Pasar akan mencari kompas jelas soal defisit APBN, prioritas belanja, dan strategi pembiayaan (SBN/valas). Kedua, sinkronisasi fiskal–moneter untuk meredam volatilitas imbal hasil SBN serta menjaga alur likuiditas perbankan. Ketiga, arah kebijakan pada proyek prioritas—dari pangan, infrastruktur hingga koperasi—yang kini berada di bawah menteri baru (Ferry Juliantono), akan menentukan rotasi sektor (konstruksi, perbankan, konsumsi BUMN) dalam beberapa sesi ke depan. Penunjukan figur teknokratis seperti Purbaya (LPS) lazimnya meredakan ketidakpastian premia setelah beberapa hari, asalkan komunikasi kebijakan cepat dan konsisten.
Di sisi politik–keamanan, perangkapan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menhan sekaligus Menko Polkam (sebagaimana diberitakan) berpotensi mempercepat keputusan lintas-sektor, namun pasar akan menuntut mekanisme checks & balances agar stabilitas tak mengorbankan transparansi. Sementara itu, kepastian nama Menpora dinantikan untuk menjernihkan spekulasi—kekosongan informasi sering memicu noise jangka pendek di lantai bursa.
Wajib Tahu:
Kementerian Haji dan Umrah resmi lahir dalam paket Reshuffle Kabinet hari ini—menjadikan Mochamad Irfan Yusuf menteri perdananya, dengan Dahnil Anzar sebagai wamen. Penguatan tata kelola haji/umrah ini diproyeksikan mempercepat reform layanan dan pembiayaan penyelenggaraan ibadah.
Mengapa Reshuffle Kabinet Ini Penting
Reshuffle Kabinet bukan sekadar rotasi jabatan; ini adalah sinyal arah kebijakan. Di sektor fiskal, pilihan terhadap Purbaya mengindikasikan fokus pada stabilitas sistem keuangan di tengah gejolak pasar. Dalam beberapa hari, pelaku pasar akan menilai tiga hal: apakah asumsi makro APBN tetap kredibel; apakah defisit tetap dalam koridor; dan bagaimana sinergi BI–Kemenkeu dijalankan untuk menjaga biaya utang. Jika jawaban-jawaban ini meyakinkan, koreksi IHSG berpotensi mengecil seiring normalisasi risk appetite—terutama pada saham perbankan big caps, konstruksi (proyek pemerintah), serta emiten konsumer yang sensitif pada belanja negara.
Di ranah politik-keamanan, konsolidasi komando (perangkapan Menhan-Menko) bisa memotong birokrasi koordinasi dan mempercepat respons kebijakan. Namun, governance tetap krusial: transparansi, akuntabilitas, dan komunikasi publik harus ditingkatkan agar Reshuffle Kabinet benar-benar menurunkan premi risiko politik, bukan sebaliknya. Untuk Menteri Koperasi, trek rekam Ferry—yang bertahun-tahun bersentuhan dengan gerakan koperasi—membuka ruang akselerasi program koperasi desa/kelurahan; katalis ini bisa mengalir ke sektor ritel, pangan, dan pembiayaan mikro, selama tata laksana subsisi/insentif dijaga prudent.
Pada akhirnya, Reshuffle Kabinet hari ini mengirim dua pesan: kestabilan fiskal akan dijaga oleh figur yang paham jantung sistem keuangan, dan koordinasi politik–keamanan dipadatkan untuk mempercepat keputusan strategis. Bagi investor, kuncinya sederhana—tunggu panduan kebijakan resmi dalam 1–2 pekan; bila jernih dan konsisten, probabilitas IHSG kembali ke jalur bullish tetap terbuka.
Sumber: Liputan6