Lintas Fokus – Kabar resmi akhirnya keluar: RUPSLB Telkom yang sedianya digelar Rabu, 3 September 2025 pukul 14.00 WIB ditunda. Keterangan beredar di keterbukaan BEI serta pemberitaan pasar; Telkom menjelaskan rapat akan dijadwalkan ulang tanpa mengubah mata acara inti—perubahan susunan pengurus. Perusahaan menegaskan tak ada dampak material akibat penundaan ini.
Sumber pasar mencatat alasan teknis yang berkaitan dengan kepatuhan komposisi komisaris independen sesuai POJK 33/2014. Penyesuaian komposisi diperlukan agar porsi komisaris independen memenuhi batas minimum 30% dari total dewan—poin yang semula hendak difinalkan lewat RUPSLB Telkom.
Sebelumnya, panggilan rapat sudah diterbitkan sejak 12 Agustus 2025 melalui kanal resmi, termasuk KSEI dan dokumen korporasi, dengan agenda tunggal perubahan pengurus. Artinya, RUPSLB Telkom diposisikan sebagai forum formal untuk merapikan struktur tata kelola yang baru usai RUPS Tahunan Mei lalu.
Mengapa Telkom Menunda, dan Apa Implikasi Tata Kelolanya
Penundaan RUPSLB Telkom menegaskan dua hal. Pertama, manajemen memilih jalan kehati-hatian agar hasil rapat tidak menabrak aturan OJK maupun Anggaran Dasar. Kedua, pasar mendapat sinyal bahwa penyesuaian komposisi—khususnya kursi komisaris independen—menjadi prioritas, sejalan dengan lanskap regulasi anyar yang makin ketat untuk BUMN terbuka. Bisnis.com memaparkan bahwa penyesuaian ini merujuk eksplisit pada POJK 33/2014; jika porsi independen <30%, rapat harus menuntaskan kekurangan itu.
Di sisi lain, daftar susunan komisaris dan direksi hasil RUPS 27 Mei 2025 sudah dipublikasi resmi oleh perseroan, termasuk Komisaris Utama Angga Raka Prabowo (Wamen Komunikasi dan Digital) dan Direktur Utama Dian Siswarini. Referensi struktur mutakhir tersedia di kanal resmi Telkom. Dengan basis ini, RUPSLB Telkom selanjutnya diharapkan menyelaraskan kursi independen agar sesuai standar tata kelola.
Wajib Tahu:
Rapat luar biasa Telkom direncanakan tanpa perubahan agenda—tetap fokus pada perubahan susunan pengurus—hanya waktunya yang digeser. Perusahaan menilai tidak ada dampak material dari penundaan.
Skenario Pergerakan: Bagaimana TLKM Menyikapi Penundaan?
Menariknya, kabar RUPSLB Telkom ditunda tidak otomatis melemahkan harga. Beberapa menit setelah pengumuman, TLKM justru tercatat menguat tipis di kisaran Rp3.090–Rp3.140, dan sempat diperdagangkan di Rp3.100–Rp3.110 intraday menurut rekam jejak media dan data pasar harian. Ini menunjukkan sentimen rapat bukan satu-satunya penggerak; pelaku pasar juga menimbang arus dana asing dan ekspektasi fundamental semester II/2025.
Konsensus analis terkini menempatkan target harga TLKM sekitar Rp3.22–3.60 ribu per saham (variasi antar rumah riset), dengan sebagian besar rekomendasi Buy/Hold. Di sisi lain, ada pula lembaga yang bersikap lebih konservatif karena margin dan pendapatan semester I/2025 melemah. Gambaran campuran ini membantu kita menyusun skenario berikut:
Skenario 1 – Konsolidasi Positif (Base Case).
Jika tidak ada kejutan negatif dari jadwal ulang RUPSLB Telkom, harga cenderung sideways cenderung naik di rentang Rp3.070–Rp3.170 (kisaran intraday terbaru). Break di atas Rp3.180–3.200 membuka ruang retest Rp3.250–3.300, sejalan dengan sebagian target analis menengah. Pemicu: aliran beli asing berlanjut dan komunikasi perusahaan yang jelas soal roadmap tata kelola.
Skenario 2 – “Wait & See” (Neutral).
Jika jadwal pengganti RUPSLB Telkom belum juga diumumkan dalam beberapa hari bursa, pasar bisa menahan posisi; volatilitas mengecil dengan support terdekat Rp3.050–3.070. Investor cenderung menunggu kepastian komposisi komisaris independen dan implikasinya ke arah strategi. (Catatan: volatilitas juga dipengaruhi sentimen makro & IHSG).
Skenario 3 – Koreksi Teknis (Risk Case).
Jika muncul kabar tambahan yang memicu ketidakpastian tata kelola, TLKM berisiko mengetes Rp3.000 sebagai support psikologis; kegagalan bertahan berpotensi membawa harga ke area 2.950. Namun, sepanjang narasi penundaan tetap bersifat administratif dan agenda rapat tak berubah, peluang skenario ini lebih kecil.
Bukan rekomendasi beli/jual. Analisis di atas berbasis data harga harian, konsensus analis, dan keterangan resmi perusahaan per 3 September 2025.
Apa yang Harus Dipantau Investor Setelah RUPSLB Telkom Ditunda
1) Jadwal pengganti & dokumen resmi BEI/KSEI.
Begitu RUPSLB Telkom dijadwalkan ulang, emiten wajib memublikasi panggilan/undangan terbaru. Tautan pengumuman awal (12 Agustus) dan basis regulasi rapat bisa dirujuk untuk konsistensi agenda.
2) Komposisi komisaris independen.
Inti isunya ada di sini. Pasar ingin melihat komposisi akhir selaras POJK 33/2014 (≥30% independen). Kepastian ini seringkali menjadi katalis risk premium yang lebih rendah bagi saham-saham BUMN.
3) Arus dana asing & rekomendasi terbaru.
Momentum TLKM belakangan sempat ditopang inflow asing serta beberapa kenaikan target harga oleh rumah riset global; pemangkasan proyeksi juga ada. Update konsensus dapat menambah konteks pergerakan pascarapat.
4) Fundamental 2H25: monetisasi fixed broadband & enterprise.
Sejumlah riset menilai semester II/2025 menjadi panggung uji eksekusi—mulai simplifikasi portofolio hingga monetisasi aset jaringan. Perkembangan KPI seperti ARPU, churn, dan margin akan menjadi bukti apakah narasi pemulihan benar-benar hadir.
Sumber: Bisnis.com