30 C
Jakarta
Thursday, July 17, 2025
HomeBeritaSerangan Mencekam: Israel Serang Damaskus, Dunia Gempar

Serangan Mencekam: Israel Serang Damaskus, Dunia Gempar

Date:

Related stories

Lima Alasan Motorola Edge 60 Pro Siap Mengguncang Pasar Premium Tanah Air

Lintas Fokus - Setelah tujuh tahun absen di ranah ponsel...

Mitsubishi Destinator 2025 Resmi: SUV 7‑Seater Sensasional

Lintas Fokus - Peluncuran Mitsubishi Destinator di Jakarta, 17 Juli 2025, sontak...

Tarif Impor Trump: Peluang & Risiko Indonesia 2025

Lintas Fokus - Begitu Donald Trump menegaskan “reciprocal tariffs”...

Keistimewaan Visual Film Sore yang Membius Penonton Senja

Lintas Fokus - Terbang dari Jakarta ke Zagreb, Film Sore...

Bruno Mars Guncang Blackpink Deadline, Tiket Ludes Sekejap!

Lintas Fokus - Kehangatan malam Los Angeles mendadak naik tiga...
spot_imgspot_img

Lintas Fokus Ledakan besar menggetarkan jantung Damaskus pada Rabu malam, 16 Juli 2025, ketika israel serang damaskus melalui rentetan rudal presisi. Asap tebal membubung dari kompleks Kementerian Pertahanan dan area di dekat Istana Presiden. Stasiun Al Jazeera menyiarkan kobaran api secara langsung, menegaskan skala serangan yang menjadi eskalasi terburuk Tel Aviv terhadap Suriah dalam satu dekade terakhir.

Tidak lama berselang, militer Israel (IDF) mengakui bertanggung jawab. Kepala Staf IDF Letjen Eyal Zamir menyebut operasi ini “misi terbatas guna melindungi komunitas Druze di Sweida”—wilayah selatan Suriah yang dua pekan terakhir dilanda bentrokan berdarah. “Kami tidak akan membiarkan Sweida berubah menjadi sarang teror,” tegasnya dalam konferensi pers di Tel Aviv.

Gelombang Serangan dan Target Utama

Serangan dimulai pukul 23.07 waktu Damaskus. Gelombang pertama menonaktifkan sistem pertahanan udara Suriah, diikuti bom bunker‑buster yang memporak‑porandakan struktur beton Kementerian Pertahanan. Satelit komersial Planet Labs memotret kawah selebar 12 meter di halaman kementerian keesokan paginya. Ledakan kedua menghantam jalan Abou Roumaneh, hanya 600 meter dari kantor Presiden Ahmed al‑Sharaa. Tiga prajurit tewas di lokasi, 34 orang terluka menurut Kementerian Kesehatan Suriah.

israel serang damaskus dengan pola yang mirip kampanye udara terhadap pasukan Iran di Suriah: menonaktifkan radar, menghancurkan pertahanan, lalu melumpuhkan pusat komando. Analis militer di lembaga IISS memperkirakan jet F‑35 menggunakan drone pengacau sinyal sehingga rudal S‑300 Suriah gagal membalas. Sisa pertahanan Rusia di pangkalan Mezzeh tak berkutik karena Israel terbang di ketinggian rendah, meniti lembah Anti‑Lebanon.

Di barak Bab Touma, tentara Suriah baru sadar rudal melintas setelah dentuman pertama. “Seperti gempa skala 6,” kata Abu Hosam, seorang penjaga toko kelontong yang terlempar dari kursinya. Ia berjalan pulang melewati kaca berserakan dan kabel listrik terjuntai, bukti nyata betapa israel serang damaskus menghantam keseharian warga sipil.

Krisis Druze Memicu Kemarahan Israel

Mengapa Tel Aviv mengambil risiko menghantam ibu kota musuh? Jawabnya terletak 80 kilometer selatan, di Sweida. Dalam tujuh hari, Jaringan Pemantau HAM Suriah mencatat 169 orang tewas—termasuk anak‑anak—akibat bentrokan antara militer Suriah dan milisi lokal Druze. Israel, yang menampung 150 ribu warga Druze di Dataran Golan, tak tinggal diam.

Pada 15 Juli, lebih dari 500 Druze Israel berunjuk rasa di Yerusalem, mendesak pemerintah “menghentikan genosida di Sweida.” Tekanan domestik itu memperkuat alasan militer: israel serang damaskus demi memaksa Damaskus menarik pasukan dari selatan.

Presiden interim Suriah Ahmed al‑Sharaa menolak narasi tersebut. Dalam pidato televisi, ia menegaskan perlindungan Druze adalah “prioritas mutlak,” tetapi menuding Israel mengarang dalih untuk melanggar kedaulatan Suriah. Dari meja diplomasi, ia menggandeng Rusia dan Iran untuk “menahan petualangan Israel.”

Barisan analis Timur Tengah menilai langkah Israel juga bernuansa geopolitik. Sejak gencatan senjata Gaza Maret lalu, popularitas Perdana Menteri Netanyahu tertekan oleh krisis politik dalam negeri. Operasi di Damaskus—yang mencuatkan ancaman eksternal—dapat menyatukan opini publik Israel, sekaligus menekan oposisi.

Reaksi Global atas Israel Serang Damaskus

Dunia bergerak cepat. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menghubungi Israel dan Suriah dalam rentang satu jam, menyodorkan formula de‑eskalasi: penarikan bertahap pasukan Suriah dari Sweida, gencatan senjata verifikasi PBB, dan pembentukan koridor kemanusiaan. Uni Eropa, Turki, serta Liga Arab mendukung, tetapi Moskow menentang “intervensi luar” dan menyiapkan rancangan resolusi kecaman terhadap Tel Aviv.

Sidang darurat Dewan Keamanan PBB dijadwalkan 18 Juli. Duta Besar Rusia menyebut israel serang damaskus “pelanggaran nyata Piagam PBB,” sedangkan Inggris mempertanyakan legalitas serangan yang dilakukan tanpa mandat internasional. Diplomat memprediksi veto ganda—AS dan Rusia—membuat resolusi apa pun kandas sebelum voting final.

Pasar keuangan ikut bergejolak. Minyak Brent naik dua dolar per barel di perdagangan Asia, investor khawatir rantai pasok Timur Tengah terganggu. Bursa Tel Aviv 35 melemah 1,8 persen, sementara lira Suriah terjun bebas menembus 30 ribu per dolar di pasar gelap—level terendah sejak 2023. Reuters melaporkan antrian panjang di depan money changer improvisasi di kota Aleppo.

Di media sosial, tagar #israelserangdamaskus memuncaki tren global. Video amatir memperlihatkan bola api oranye menyala di langit malam; tim verifikasi Reuters mengonfirmasi lokasi di distrik Baramkeh.

Warga Damaskus kini sadar: serangan berikutnya bisa terjadi kapan saja.

Dampak Kemanusiaan di Ibu Kota Suriah

Sejak israel serang damaskus, kerusakan infrastruktur sipil sangat terasa. Laporan OCHA menyebut lebih dari 30 ribu warga mengungsi ke pinggiran dalam 12 jam pertama. Tiga fasilitas air bersih rusak, memaksa penduduk antre air tangki keliling di tengah suhu 38 derajat Celsius. Sementara itu, Rumah Sakit al‑Mouwasat kehabisan stok darah AB‑ dan O‑, memindahkan pasien ke lorong agar jauh dari retakan atap.

Meski begitu, ada seberkas harapan. Jalur metro ringan—proyek senilai US$1 miliar hasil kerjasama Tiongkok‑Suriah—tetap beroperasi, memungkinkan ribuan orang mengevakuasi diri ke distrik Jaramana yang relatif aman. Bantuan kemanusiaan dari Palang Merah akhirnya lolos setelah tertahan empat jam di pos pemeriksaan militer, membawa 20 ton paket medis dan selimut.

Ke depan, tiga skenario membayangi:

  1. Zona Penyangga Multinasional
    Qatar mengusulkan koridor 20 km di selatan Suriah, dijaga pasukan PBB. Israel menilai ini “jalan tengah,” namun Suriah menuntut kedaulatan utuh.

  2. Gencatan Senjata Terbatas
    Suriah menarik batalyon tertentu; Israel menghentikan serangan udara namun menyiagakan artileri di Dataran Golan.

  3. Eskalasi Lanjutan
    Jika tuntutan penarikan diabaikan, IDF mungkin menarget depot senjata di Homs dan Aleppo, membuka front baru.

Menteri Pertahanan Israel Israel Katz menegaskan “operasi akan berlanjut hingga ancaman terhadap Druze hilang.” Sementara itu, Presiden Al‑Sharaa bersumpah setiap rudal yang jatuh di Damaskus memperkuat tekad rakyat Suriah.

Selama kepentingan dua negara tak menemukan titik temu, israel serang damaskus mungkin bukan epilog, melainkan prolog bagi babak konflik yang lebih luas—konflik yang, jika dibiarkan, dapat menjerumuskan kawasan kembali dalam lingkaran kekerasan tanpa ujung.

Sumber: Reuters

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here